“Kenapa kamu disini?” Tanya putri Chen menoleh melihat pangeran mahkota yang tidak lain adalah kakak pertamanya sendiri.
"Aku hanya sedang senggang jadi memutuskan kesini untuk melihatmu. Bagaimana keadaanmu disini selama lima tahun ini?" Tanya pangeran pada putri."Lebih baik daripada di rumah. Sekarang katakan padaku kenapa tiba-tiba saja kamu ada disini? Bukankah seharusnya kamu ada tugas dari ayah?" Pangeran mahkota menghela nafas melihat sikap putri padanya. Meski adiknya tidak membenci, tapi dia tahu kalau adiknya ini masih marah dengan apa yang terjadi dua tahun lalu. Dimana dia dan ayahnya berencana untuk membuat pertunangan dengan pangeran kerajaan lain tapi adik ketiga menolak langsung rencana mereka. Meski awalnya itu tidak sampai ke telinga putri karena masih rahasia, tapi sepandai-pandainya mereka tutup mulut masih ada saja yang menyampaikan masalah itu pada putri yang membuat marah dia."Aku kesini hanya karena ingin bertemu dengan kepala akademi. Dan karena sudah selesai aku datang kesini untuk melihatmu, bagaimana? Sudah puas?" Jawab Pangeran mahkota menghela nafas. Putri berpikir, apa yang sedang terjadi disini? Kenapa tiba-tiba saja kakaknya ingin bicara dengan kepala akademi? Tatapan curiga putri jatuh pada pangeran mahkota yang jelas ingin mendapatkan jawaban pasti."Hei, jangan memandangku seperti itu adik. Aku datang kesini karena perintah ayah untuk membahas sekolah adik ketiga dengan kepala akademi. Karena lima tahun lalu peraturan berubah, itu membuat ayah ingin meminta tolong agar adik dapat melanjutkan kelas sesuai kemampuannya sekarang." Jelas Pangeran mahkota, dia datang memang dengan tujuan dari ayahnya. Dan tentu saja itu baru dia dapatkan beberapa waktu lalu, karena alasan lain dia kesini adalah untuk mencoba meminta maaf pada adik perempuannya."Apa? Apa Long'er dibolehkan masuk ke akademi? Apa itu benar?" Langsung saja putri memegang pundak kakaknya dengan bersemangat saat mendengar adiknya. Tentu semua orang yang kebetulan ada disana terkejut dengan wajah bahagia dari putri Chen yang jarang mereka lihat. Biasanya meski putri Chen bersikap baik tapi dia lebih agak dingin kepada orang lain, bahkan kurang peduli dengan orang-orang yang tidak dia kenal."HM! Begitulah dan ada satu hal membahagiakan lagi, tanggal dua puluh nanti kita akan merayakan ulang tahun adik yang ke lima belas." Lanjut pangeran mahkota sambil bertahan dalam sikapnya."Wah! Kalau begitu aku akan tinggal disini untuk beberapa tahun lagi." Ucap Putri kegirangan dan memutuskan tidak jadi meninggalkan akademi karena adiknya akan datang. Pangeran mahkota langsung menjadi diam, tidak di sangka adiknya langsung saja berubah pikiran padahal belum cukup lima menit sejak pangeran mahkota bicara tentang adiknya ketiga mereka."Ais! Dasar wanita, benar-benar makhluk yang sulit dimengerti." Ucap Pangeran mahkota dalam hatinya.“Nah, putri kami penasaran dengan adik ketiga mu. Apa kami bisa ikut denganmu?” Tanya seorang wanita cantik yang memakai pakaian putih. Dia terlihat lebih cantik dari wanita-wanita yang ada disana, tentu itu tidak kalah cantik dengan putri Chen. Putri Chen menutup matanya untuk berpikir, wanita berpakaian putih ini adalah anak dari jenderal besar keluarga Pe. ayah wanita ini dengan ayahnya juga memiliki hubungan baik dan juga bila wanita ini bisa jatuh hati pada adiknya bukankah itu akan jadi pilihan terbaik? Memikirkan bagaimana nanati adiknya akan menikah membuat dia sangat bahagia apalagi jarak umur adik dan wanita ini hanya dua tahun. Tapi di saat putri Chen ingin menjawab, teman-teman dan sahabat putri yang lain segera meminta izin juga untuk ikut bersama bertemu pangeran ketiga. Bagaimanapun itu adalah kesempatan bagi mereka untuk melihat pangeran ketiga yang misterius itu, jika benar pangeran ketiga memiliki kehebatan yang tak kalah dengan putri dan pangeran tidak ada salahnya bagi mereka berjuang untuk merebut hati pangeran ketiga. Karena pangeran pertama atau mahkota sudah memiliki tunangan semenjak dia kecil yang sudah di tentukan oleh kerajaan.“Hm… Baiklah, karena kalian sangat ingin bertemu dengan adikku,s maka datanglah lima hari lagi saat ulang tahun adikku. Aku akan membuat kalian dapat melihat dengan jelas bagaimana adik kecilku itu.” Jawabnya dengan bahagia. Mendengar hal yang diucapkan oleh putri Chen, membuat semua gadis-gadis muda sangat bahagia kegirangan. Tidak hanya mereka, beberapa guru di sana juga segera berlari kembali untuk menyiapkan rencana pesta ulang tahun sang adik. Hanya pangeran mahkota yang terdiam dengan sikap adiknya, dia tidak tahu apakah ayahnya akan marah melihat kalau adiknya membertiahu pesta adik ketiga tanpa pemberitahuan yang jelas dari kerajaan.“Baik, aku harus kembali segera. Hehehe, ayo cepat saudara.” Ucap putri Chen segera menarik pangeran mahkota tanpa sedikitpun kelembutan.“Aduh!!! Hidupku tidak pernah jauh lebih baik di tangan wanita.” Ucapnya dalam hati sambil tersenyum sedih di luar.….Di dalam kamar pangeran ketiga, sosok pria muda mengenakan pakaian putih dengan motif emas sedang duduk bersila menutup mata. Di sekeliling pria itu, tampak cahaya biru yang mengelilingi tubuhnya. Dan aura yang tidak dapat disebutkan oleh ata-kata dari dunia itu tengah mengisi ruangan kamar pangeran ketiga itu.“Sepertinya aku meningkat lagi.” Ucap Pria yang tidak lain adalah Long Chen. Dan sekarang namanya di dalam kerajaan itu adalah Chen Long semenjak dirinya ditemukan dalam hutan setelah terlahir kembali dari telur.“Dunia ini…. Sungguh indah dan menarik.” Ucap Long Chen sambil tersenyum memikirkan kehidupan masa kecilnya. Ia merebahkan tubuh ke atas kasur dan mulai menutup mata, di dunia ini ia bisa merasakan kasih sayang orang tua dan cinta dari saudaranya secara tulus. Disini ia juga hidup bahagia tanpa harus bertarung mempertaruhkan hidupnya, tapi sayang sekali sekarang Long Chen sedang tidak mengingat semua ingatan masa lalunya. Sebab, saat berada dalam telur dan sebelum Blue Firebird meleburkan diri dengan Long Chen. Dia telah menyegel ingatan Long Chen yang nantinya perlahan terbuka sesuai dengan tingkat serta umurnya yang sekarang.“apakah masa laluku benar-benar sehebat itu? Yah, sepertinya saat ulang tahunku yang kelima belas, saat itu juga potongan ingatanku akan kembali lagi.” Ucapnya tidak sabar menunggu ulang tahun ke lima belas tahunnya. Saat Long Chen sedang dalam menikmati hidupnya, sebuah burung masuk dari jendela kamar, dan di kaki burung kecil berwarna putih itu ada sebuah surat kecil.“Surat? jadi sekarang dari siapa yah?” Ucapnya memegang burung merpati putih dan mengambil surat kecil itu.“Hei, semakin menarik saja.”Di perbatasan utara dari kerajaan Chen, yang jaraknya jauh dari ibukota kerajaan Chen. Terdapat hutan yang menjadi batas dari kerajaan Chen dan Kerajaan Du. Kerajaan Du adalah kerajaan besar yang termasuk dalam empat kerajaan besar di dunia tersebut, yang dimana tiga kerajaan lain adalah Chen, Jin, dan Yao. Selain empat kerajaan besar, tidak ada yang tahu kalau di antara empat kerajaan ada satu lagi kekuatan yang tersembunyi tinggal dalam hutan belantara utara perbatasan kerajaan Chen. Mereka disebut sebagai istana langit, sosok mereka memiliki kekuatan yang jauh dari kata manusia normal dalam empat kerajaan besar dan mereka juga termasuk pasukan tersembunyi yang berdiri sejak lima tahun belakangan. Hanya raja dan beberapa jenderal yang mengetahui tentang mereka, awalnya karena takut kekuatan itu menjadi ancaman bagi kekuasaan empat kerajaan, mereka berencana untuk menghancurkannya tapi yang tidak terduga terjadi dimana salah satu sosok dari istana langit datang mengunjungi keempat ke
"Maaf raja, tapi pangeran ketiga bukan…" dia tidak lagi melanjutkan ucapannya karena tatapan raja sangat menakutkan saat melihat dia."Ayah, aku ingin keluar sebentar. Apa boleh?" Tanya Long Chen langsung berbicara untuk menghilangkan amarah ayahnya."Oh! Tumben sekali? Apa yang terjadi? Apa kamu sedang jatuh cinta? Atau ada gadis yang menarik di luar sana membuatmu ingin bertemu? Atau kamu ingin bersenang-senang di restoran flower? Ini uangnya, sana pergi. Hahahaha" Terlihat raja langsung mengubah wajahnya saat berbicara dengan Long Chen. Mereka yang disana melihat juga terkejut, bagaimanapun raja Chen meski sering tersenyum dan baik hati, tapi masih memiliki wibawa serta ketenangan yang kuat. Sekarang di depan mereka malah seperti seorang ayah yang sangat memanjakan anaknya."Ayah, itu tidak perlu. Aku tidak menyukai siapapun di luar sana, hanya saja aku ingin membeli sesuatu untuk ibu jadi aku ingin keluar tapi tidak berani bicara dengan ibu." Jawab Long Chen menghela nafas. Raja C
Dari arah berlawanan, sebuah kereta melaju dengan cepat dan jelas kereta itu tidak memperlambat lajunya meski ada seorang anak kecil di depan yang sedang berlari ke seberang jalan. Ibu dari gadis itu yang sadar anaknya menghilang segera ketakutan saat melihat anaknya berada di jalanan dan kereta yang tampak tidak ada tanda-tanda akan berhenti itu. “Awas! Anakku!” Teriak si wanita dengan cemas dan berlari ke jalan untuk menyelamatkan anaknya. Tapi dia sudah terlambat karena kereta lebih cepat dari larinya yang hanya manusia biasa. “Hiyat!” si pengemudi tampak malah menambah kecepatan keretanya meski sudah tahu ada anak kecil yang melintas di jalan. "Ah! Tidak, ada yang terlindas.""Anakku!" Swisshh….Di saat yang bersamaan, angin berhembus lebih kencang yang membuat kereta kuda tiba-tiba menjadi tidak seimbang dan langsung berhenti. Pengemudi kereta juga tiba-tiba menjadi kaku dan kudanya juga menjadi diam saat angin itu berhembus. Sedangkan anak yang tadi menyeberang jalan sudah a
Pangeran mahkota di dalam kereta tidak keluar dan hanya duduk sambil tersenyum melihat tingkah adik perempuannya. Dari dulu adiknya sangat menyayangi Long Chen dan menganggap Long Chen sebagai harta berharga melebihi apapun. Bahkan bisa dikatakan sebagian waktu adiknya dihabiskan untuk merawat Long Chen."Pangeran, apa tidak masalah dengan tindakan putri? Semua rakyat akan tahu kalau pangeran Chen Long adalah pangeran ketiga itu." Tanya kepala penjaga yang berbicara dengan pangeran mahkota melalui jendela."Yah, wajar jika kakaknya marah saat melihat adik kesayangannya ada diluar seperti ini. Dan juga, aku melihat kalau ada masalah disini jadi tidak akan ada masalah bila rakyat tahu tentang Long'er. Karena cepat atau lambat mereka juga akan tahu siapa dia." Jawab pangeran mahkota dengan tenang."Bagus! Masih tidak kesini? Satu, dua, tiga, empat…""Kakak, aku.. Aku tidak tahu kalau kamu akan kembali sekarang. Bukankah kamu masih ada di akademi dan berencana untuk menjadi guru disana?"
"Yah, anggap saja sebagai pelajaran untuk kalian." Ucap Long Chen lalu berjalan masuk tanpa mengatakan apapun lagi atau memandang putri Zan. Pintu kereta ditutup dan kereta kerajaan pun berjalan melewati kerumunan yang tadi masih hormat kepada mereka. Setelah kereta kerajaan menghilang, rakyat kembali ke aktifitas biasa mereka. Tapi, putri Zan tidak dapat untuk tidak takut setelah mendengar bisikan dari Long Chen."Pangeran ketiga…. Benar-benar bukan manusia." Ucapnya sambil berjalan dengan bantuan pelayan miliknya. Bagaimana tidak dia ketakutan di saat semua bisikan Long Chen Benar-benar mengarah pada kehancuran keluarga Zan bila ucapan itu sampai ke telinga raja. Tapi mungkin bisa dikatakan kehancuran dia dan kakak laki-lakinya karena bagaimanapun ayahnya sejak dua tahun belum kembali dari perbatasan dan tidak tahu apa yang mereka lakukan selama ini di ibukota."Adik, apa yang kamu bisikan pada wanita itu?" Tanya pangeran mahkota penasaran. "Tidak, tidak ada kak. Aku hanya mengatak
"Hei, bukankah empat hari lagi adalah ulang tahun pangeran ketiga? Biarkan aku bertemu dan melihat sendiri seperti apa pangeran ketiga yang terkenal akan keburukan wajahnya." Tentu untuk melihat apakah Long Chen benar tahu atau tidak dia harus pergi sendiri ke acara besar yang mempertemukan seluruh wajah dari kerajaan Chen ini."Kakak, apa benar dia sangat jelek? atau itu hanyalah omong kosong berita orang-orang di luar sana saja?" "Tentu saja itu dari sumber pasti. Karena, bangsawan lain mengatakan hal yang sama dan mereka tahu sendiri dari pelayan dari pangeran ketiga sendiri." Jawab Zan Za dengan senyum mengejek. Itu sudah lama tersebar mengenai wajah pangeran ketiga yang mana, mereka tidak pernah melihat atau mendengar kalau ada yang melihat langsung wajah pangeran ketiga. Yah, kecuali para pelayan yang setia dan terpilih dari kerajaan, hanya saja karena masalah wajah Long Chen sering menjadi topik saat umurnya sepuluh tahun. Raja dan ratu diam-diam membuat berita bohong mengenai
Semua gadis itu ketakutan melihat tatapan ayah mereka. Bagaimana juga, mereka baru pertama kali melihat raja Du sangat marah seperti itu. Putri pertama juga tidak lagi mengatakan apapun dan hanya dapat menerima syarat dari ayahnya daripada dia pergi ke kerajaan Chen untuk melihat anak muda yang cacat itu, lebih baik mengeluarkan uang untuk membiarkan putri penyakitan pergi kesana. "Mari kita cukupkan sampai disini. Pangeran mahkota dan kelima ikut denganku menemui putri bungsu, dan untuk yang lain kembalilah ke tempat kalian masing-masing." Raja Du mengakhiri pertemuan dengan cepat. Dia ingin menemui putri kecilnya untuk membicarakan perjalanan ke negara Chen dan sekarang sudah berjalan empat hari sebelum ulang tahun pangeran ketiga. Jadi anak-anak nya harus berangkat hari ini atau besok agar dapat sampai ke kerajaan Chen tepat waktu. Karena, dua kerajaan berdekatanlah yang membuat waktu tiga hari cukup untuk mereka sampai di tempat masing-masing. Dan juga ditambah dengan kereta kuda
Dalam hutan perbatasan timur, sosok Long Chen berdiri di sebuah pohon besar. Dalam hutan itu Long Chen merasakan semuanya tampak sepi tapi ada sesuatu tersembunyi jauh dalam hutan Yang membuat Long Chen tidak dapat melepaskan pandangan dari tempat tersebut."Kekuatan dan apa yang aku rasakan ini? Apakah mungkin itu penyebabnya? Jika itu benar, Maka mari melihat-lihat kesana dulu," Long Chen melompati setiap pohon-pohon yang ada dalam hutan. Tidak butuh lama bagi Long Chen untuk sampai di tempat yang ia tuju. Pemandangan pertama yang dilihat oleh Long Chen adalah sekelompok singa sedang mengelilingi sebuah tanaman aneh. Tanaman itu memancarkan cahaya hijau di sekelilingnya, Long Chen dapat tahu kalau tanaman seperti akar itu mungkin memiliki manfaat yang bagus jika dibuat menjadi Pill. "Baiklah, karena aku ada disini. Maka mati sedikit menggerakkan otot," Long Chen turun dari pohon dan berjalan mendekati kelompok singa yang menutup mata seperti sedang tidur. ROAAARRRR…ROAAARRRR…Sin