Di dalam kamar, Long Chen telah kembali setelah keluar dari istana dalam dua hari ini. Dia melihat kalau boneka yang menjadi dirinya tidak terlalu banyak bergerak karena ibu serta kakaknya sibuk mengurus hiasan untuk pesta ulang tahunnya."Haa… Aku telah mengirimkan raja singa untuk mengawasi seluruh jalan utama menuju ibukota. Dengan begini mungkin bisa membuat masalah bandit berkurang ataupun membantu perjalanan para tamu. Tok..Tok…Tok.."Pangeran, saya diperintahkan untuk memanggil anda. Ratu serta putri ingin bertemu dengan anda segera." Ucap suara di balik pintu dengan sopan."Ho? Baiklah! Tapi tidak ada sesuatu yang aneh kan?" Tanya Long Chen dengan suara sedikit cemas. Di saat dua wanita berkumpul, Long Chen yakin tidak akan ada hari baik untuknya. Entah dipaksa menuruti keinginan keduanya atau harus memakai sesuatu yang aneh."Tentu saja tidak ada yang aneh, anda dapat yakin dengan perkataan saya," Jawab pelayan dengan yakin. Long Chen menghela nafas, ia mengganti pakaian ser
Meski dia masih tidak mau menerima, tapi karena sikap sopan putri Chen menyetujui ucapan adiknya. Jadi dia meninggalkan Long Chen bersama dengan ibunya dalam ruangan itu dan Long Chen juga mengganti pakaiannya menjadi pakaian yang awal dipakai olehnya. "Ibu, aku punya sesuatu untukmu. Ini dapat membuat tubuhmu lebih baik dan lebih cantik seperti seorang gadis berumur tujuh belas tahun," Long Chen dengan senyum mendekati ratu lalu mengeluarkan kotak kecil berisi Pill yang ia buat dalam hutan sehari yang lalu. "HM? Membuatku lebih cantik dan muda? Apakah ini benar?" Tanya Ratu dengan penasaran."Tentu, ibu dapat yakin dengan Pill ini karena aku mendapatkannya dari rumah dagang yang ada di ibukota." Jawab Long Chen dengan penuh keyakinan. Ratu sedikit tidak percaya tapi karena ini pemberian Long Chen dia tanpa ragu mengambil Pill di dalam kotak lalu menelannya langsung di depan Long Chen."Ibu, apa kamu tidak bertanya padaku dulu mengenai cara menelannya? Dan juga apa ibu tidak takut
"Oh! Pangeran ketiga kenapa kamu tidak bergabung dengan kami?" Tanya wanita lain maju dan berbicara ke depan. "Tidak, aku belum bisa bergabung dengan kalian. Aku harus melanjutkan perjalanan ke perpustakaan karena kakak pertama menunggu disana. Jadi maaf, untuk kali ini tidak bisa," Jawab Long Chen sambil tersenyum."Begitu.. Baiklah, kalau begitu lain kali pangeran ketiga harus mengajak kami untuk mencicipi teh bersama anda." Qi Vin sepertinya sedikit memahami kondisi dan langsung memecahkan suasana disana dengan cepat.Long Chen hanya mengangguk tanpa berjanji kepada mereka. Lalu ia melanjutkan berjalan ke arah perpustakaan, karena memang Long Chen dipanggil oleh pangeran mahkota untuk datang ke perpustakaan itulah yang membuat mereka bertemu. Di taman, para pelayan menyajikan teh untuk para wanita bangsawan yang datang itu. Mereka saling berbicara satu sama lain mengenai pengalaman hidup mereka selama beberapa bulan. Putri Chen hanya dapat mendengar seluruh cerita mereka dengan s
Long Chen sedang berbaring di dalam kamarnya, ia kemarin bertemu dengan pangeran mahkota yang membicarakan masalah adanya singa terbang ataupun orang yang disebut sebagai dewa. Hampir malam barulah Long Chen kembali ke kamarnya dengan senyum canggung selama di perpustakaan. Bagaimanapun orang yang dimaksud oleh orang-orang di luar sana adalah dirinya sendiri.“Dewakah? Dulu aku bahkan belum bisa disebut sebagai dewa, bahkan sangat jauh bila ingin dikatakan dengan sosok dewa,” Ucap Long Chen sambil tersenyum.PRAAKKKKKTiba-tiba saat Long Chen akan tidur suara pintu terbentur mengagetkan Long Chen. Ia langsung terbangun dan melihat kakaknya sudah berjalan mendekat dengan mata besar yang tampak siap memakan Long Chen langsung. Long Chen merasakan hawa yang berbeda dari kakaknya tersebut, itu mirip dengan singa betina yang sedang kelaparan. “Kakak, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba masuk ke kamarku?” Tanya Long Chen cemas dan merasakan adanya firasat buruk tentang kedatangan kakaknya terse
“Hehehe, adik yang baik. Kakak senang denganmu, kalau begitu kakak pergi dulu yah.” Putri Chen akhirnya pergi dari kamar Long Chen dengan wajah yang puas. Hanya Long Chen yang tertinggal dengan penuh keluhan setelah setengah uangnya dirampok oleh putri Chen. “Hadeh… Kenapa aku harus memberitahu kakak? Sekarang hartaku sudah tinggal setengahnya, yah.. Walaupun aku memiliki kekayaan lain di empat kerajaan tapi bila itu diketahui kakak mungkin semuanya akan hilang,” Long Chen merasa kalau tubuhnya menggigil memikirkan nanti bila kakaknya tahu kalau ia memiliki begitu banyak kekayaan. Yah, ada untungnya juga karena putri Chen tidak bertanya seberapa kuat Long Chen dan Long Chen hanya mengatakan semua akibat dari raja singa membuatnya terbang seperti dewa.“Hm?” Merpati masuk lagi ke kamar Long Chen, mengambil pesan yang ada di kaki merpati. Long Chen mengerutkan kening saat membaca isi surat tersebut yang menyatakan tentang kejadian menarik di hutan terbesar dunia cahaya. Tatapan Long C
"Long'er, ibu tidak perlu bertanya apa dan kemana kamu harus pergi. Tugas ibu adalah merawat, membesarkan dan juga menyayangimu bukan untuk mengekangmu di pelukan ibu. Jadi, apapun yang kamu lakukan di luar sana selama itu masih dalam kebaikan ibu tidak akan bertanya apapun padamu. Seorang ibu akan menjadi pendukung untuk anaknya dan seorang ibu akan jadi penasehat bila anaknya telah berjalan di jalan yang salah. Mengerti?" Long Chen mengangguk dengan bahagia mendengar ucapan dari ratu. Ibunya tidak pernah bertanya tentang apa dan dimana seluruh hal yang telah didapatkan olehnya selama ini."Baiklah, ibu pergi dulu. Hari ini semua persiapan telah hampir selesai dan untuk besok ibu akan datang padamu lagi. Anak ibu harus tampil dengan luar biasa saat pesta besok, yah.. Ibu ingin lihat berapa banyak wanita muda yang akan menempel padamu besok. Hehehe." "Ibu, jangan mengatakan sesuatu yang membuat diriku ketakutan." Long Chen tidak ingin didekati oleh banyak wanita apalagi wanita-wani
"HM? Jika ini benar maka akan ada kehebohan besok. Tapi yah, bila wajah pangeran itu juga jelek kehebohan itu juga tetap akan terjadi. Nah! Kakak bagaimana bila kita bertaruh?" Tiba-tiba pangeran kelima menatap pangeran mahkota dengan tatapan penuh harapan. "Hoo? Bertaruh apa?" Tanya pangeran mahkota."Kita bertaruh seberapa buruk wajah pangeran itu dan seberapa heboh orang-orang yang datang kesana besok. Hadiahnya adalah minuman seratus tahun milik kakak dan ikan berumur seratus tahun milikku. Bagaimana?" Ucap pangeran kelima menawarkan pemikirannya kepada pangeran mahkota."Ho? Kalau begitu baiklah! Aku tidak takut untuk kalah tapi jangan menangis jika kamu yang kalah adik.""Tch! Lihat saja aku pasti menang kali ini." Melihat dua kakaknya yang bertaruh pada pangeran ketiga kerajaan Chen membuatnya menghela nafas. Bagaimanapun dia tidak seperti yang lain menghina dan menghakimi orang lain tanpa melihat bagaimana sifatnya terlebih dahulu. Dan dia juga tidak peduli apakah wajah pang
Hari yang datang kemudian, hari dimana kerajaan Chen mengadakan pesta ulang tahun keenambelas untuk pangeran ketiga. Semua hiasan dan juga yang ada dalam ruangan besar itu sangat mewah dan sempurna. Sejak pagi tamu sudah mulai berdatangan ke istana dan para pelayan juga menyambut tamu-tamu VIP dari kerajaan masuk ke tempat khusus yang berisi tamu tingkat tinggi semua. Dan untuk tamu-tamu lain, mereka dibagi menjadi tiga tempat. Di dalam aula besar khusus VIP, di taman yang hanya digunakan untuk anak-anak bangsawan kerajaan Chen atau yang lain dan terakhir di luar khusus bagi rakyat-rakyat yang ingin melihat pesta ulang tahun pangeran ketiga.Long Chen sekarang berada di dalam kamar mempersiapkan dirinya. Tidak! Ia sedang rebahan di atas kasur sambil memikirkan sesuatu yang tidak pernah ia pikirkan sejak kehidupan sebelumnya. Dulu Long Chen hanya hidup sebagai anak dari keluarga kecil di daerah terpencil, meski ia, paman serta sepupunya memiliki keluarga kuat tapi mereka tidak pernah me