Share

464. Kota pelabuhan

Penulis: kirito
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-10 07:33:28

Mendengar itu, Tian Sen menghela nafas sedikit karena apa yang terjadi pada ibu putri Zun mungkin bukan hal yang kecil. Meski Tian Sen dapat membunuh makhluk-makhluk itu dengan belati kematian, tapi ia harus benar-benar berhati-hati dalam prosesnya. Tentu jika sudah tahu letak dari benda itu di organ seseorang, Tian Sen tidak perlu melakukan dengan hati-hati seperti sang putri sebelumnya. Hanya saja, ibu putri Zun sudah lama terbaring tidak tahu apakah Tian Sen bisa membantu atau tidaknya? Sesuatu yang bahkan dokter ahlinya saja tidak bisa menemukan di dalam tubuh, tentu Tian Sen bisa tapi belum tentu dapat selalu bisa melakukannya seperti pada sang putri.

Di pagi harinya mereka sudah mulai bergerak menuju kerajaan Zun, ibukota kerajaan Zun yang berada di laut hitam. Dekat dengan laut hitam dan menjadi tempat paling banyak menghasilkan barang-barang dari lautan. Tapi bukan berarti hal itu mudah karena lautan tidak seperti daratan, di dalam lautan banyak makhluk yang tinggal. Seperti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   465. Penyerangan makhluk laut

    “Begitu….!” Tuan kota juga pernah mendengar kelompok pelindung anggota keluarga kerajaan. Siapa sangka dia akan melihat sendiri sosok itu di samping sang putri, tampaknya memang sekarang kerajaan dalam bahaya baik dari luar maupun dari dalam. Menatap ke arah Tian Sen, dia benar-benar tidak dapat melihat kultivasi pemuda ini dengan kekuatannya. Entah karena Tian Sen memang menyembunyikan kekuatannya, atau memang tuan kota saja yang sangat lemah. “Apa yang terjadi dengan kotamu? Tampaknya aku merasakan ada beberapa aura berbeda di arah pantai yang ada di arah timur, aura ini bukan manusia maupun monster yang aku kenal. Ini juga bukan aura binatang iblis maupun suci,” Tian Sen dengan suara berbeda bertanya dengan nada serius kepada tuan kota. Sejak masuk kota, ia sudah mengirim lima belati mental energinya memeriksa keadaan kota. Tian Sen menemukan di beberapa tempat pengobatan ada puluhan orang terluka lalu di tempat lain, lebih dari dua puluh mayat sedang dilakukan pemakaman untuk mer

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   464. Kota pelabuhan

    Mendengar itu, Tian Sen menghela nafas sedikit karena apa yang terjadi pada ibu putri Zun mungkin bukan hal yang kecil. Meski Tian Sen dapat membunuh makhluk-makhluk itu dengan belati kematian, tapi ia harus benar-benar berhati-hati dalam prosesnya. Tentu jika sudah tahu letak dari benda itu di organ seseorang, Tian Sen tidak perlu melakukan dengan hati-hati seperti sang putri sebelumnya. Hanya saja, ibu putri Zun sudah lama terbaring tidak tahu apakah Tian Sen bisa membantu atau tidaknya? Sesuatu yang bahkan dokter ahlinya saja tidak bisa menemukan di dalam tubuh, tentu Tian Sen bisa tapi belum tentu dapat selalu bisa melakukannya seperti pada sang putri. Di pagi harinya mereka sudah mulai bergerak menuju kerajaan Zun, ibukota kerajaan Zun yang berada di laut hitam. Dekat dengan laut hitam dan menjadi tempat paling banyak menghasilkan barang-barang dari lautan. Tapi bukan berarti hal itu mudah karena lautan tidak seperti daratan, di dalam lautan banyak makhluk yang tinggal. Seperti

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   463. serangga beracun

    Saat sang putri tertusuk oleh belati, semua orang menjadi sangat cemas termasuk pelayan yang sedari kecil bersama si putri. Dia langsung menatap Tian Sen dengan marah karena menyerang putri secara tiba-tiba, tapi Tian Sen tidak mengatakan apapun dan menggerakan belati kematian kembali padanya. Saat itu sang putri sadar kalau dia tidak terluka atau merasa sakit sama sekali pada saat belati menembus jantungnya. Malah dia merasa tubuhnya jauh lebih segar dan juga energi yang masuk lebih baik daripada sebelumnya. Mata sang putri tiba-tiba memandang Tian Sen dengan penuh rasa terima kasih tulus.“Terimakasih senior, ini benar-benar anugerah yang tidak ternilai bagiku!” Ucap putri Zun bisa merasakan kalau tubuhnya tidak lagi mempunyai masalah.“Benarkah? Cobalah buka penutup wajahmu dan lihat apakah itu memuaskan kamu!” Ucap Tian Sen dengan nada santai tapi si pelayan dan para prajurit yang tadi berpikir burik pada Tian Sen langsung terkejut. Bukan hanya karena rasa terima kasih sang putri

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   462. Memilih sesuatu yang berbeda

    Jika mereka tidak menolongnya, mungkin saja Tian Sen akan mati disana sendirian. Pada saat yang sama, Tian Sen sendiri merasa senang karena yang membantunya adalah mereka semua. Orang-orang baik yang mau memberikan pertolongan tanpa imbalan, mata Tian Sen tertuju pada putri yang memakai penutup wajah tersebut. Tampaknya Tian Sen menemukan sedikit masalah kenapa sang putri memakai penutup wajahl, setiap hari bahkan dalam situasi berbahaya wanita ini masih tetap dengan penampilan tertutup seperti itu.“Karena kamu telah menolongku, maka Aku bisa mengabulkan permintaanmu. Bagaimana? Apa yang kamu inginkan?” Perkataan dari mulut Tian Sen membuat sang putri terdiam, matanya menatap Tian Sen dengan ekspresi berharap. Pelayan sang putri juga langsung menaikan tubuhnya, seolah telah mendengar sesuatu hal yang sangat dia inginkan juga. Matanya menatap Tian Sen dengan tatapan penuh harapan, Tian Sen tersenyum melihat kedua wanita yang dikelilingi prajurit itu sangat terkejut mendengar ucapannya

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   461. Aku yang seharusnya berterima kasih

    Kata-kata TIan Sen membuat semua penjahat itu diam sesaat tapi setelahnya mereka dengan ekspresi marah membalas ucapan Tian Sen dengan serangan. Serangan yang mereka arahkan pada Tian Sen membuat Tian Sen yang baru saja bangun tersebut hanya menghindar. Pada saat di serang oleh dua orang golden core, TIan Sen tidak mundur malah dengan sedikit gerakan tangannya semua musuh yang tadi bergerak mati dengan cara aneh. Tubuh mereka jatuh begitu saja dan inti emas yang ada di dalam tubuh mereka hancur secara aneh, mereka benar-benar mati tanpa mengeluarkan darah sedikitpun. “Aku tidak menyangka kalau serangan jiwaku akan jadi jauh lebih kuat. Belati kematian juga benar-benar menunjukan kemampuannya!” Kat TIan Sen bisa melihat belati kematian tidak terlihat oleh musuhnya atau orang yang ada disana. Mereka hanya melihat Tian Sen mundur lalu musuh yang seharusnya menyerang malah mati dengan tubuh jatuh sendiri tanpa dapat mengetahui bagaimana mereka bisa mati.“Kau seorang master mental? Tidak

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   460. Terbangun

    “Aman? Ha, itu hanya omong kosong yang kalian katakan! Selama ini kalian selalu membuat masalah dimanapun. Sekarang kalian benar-benar masih ingin membuat masalah? Apa kalian tidak punya malu?” Tanya pelayan putri dengan marah menatap semua orang tersebut. Mereka tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh putri Zun, mereka hanya menjalankan tugas yang telah diperintahkan saja. Saat melihat semua musuh itu tidak menghiraukan dirinya, putri Zun melepaskan auranya yang tentu bukan apa-apa di mata mereka semua. Putri juga tahu itu tapi dia tidak akan pernah menyerah untuk melawan musuh yang menginginkan kerajaan Zun hancur. Pelayan wanita yang tampak sangat santai pun menjadi sangat serius dengan ekspresinya yang sekarang, prajurit putri tampak benar-benar rela mati untuk melindungi sang putri. Puluhan orang itu yang melihat betapa keras kepalanya mereka, membuat para penjahat sangat senang karena mereka dapat meregangkan tubuh kaku mereka.“Serang!” Penyerangan terjadi dan kelompok san

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   459. Disergap musuh

    “Dimana ini?” Tian Sen yang sudah lama tidak sadarkan diri mulai membangkitkan kesadarannya. Saat membuka mata, yang ada di depannya adalah sepasang mata besar menatapnya dengan tatapan tenang. Dari tatapan mata tersebut Tian Sen merasa seolah menatap dirinya sendiri, mata ungu dengan pola seperti bunga membuat Tian Sen sedikit tidak mengerti. “Apa kamu adalah mataku? Kamu adalah aku?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi yang serius dan penuh rasa ingin tahu. Tapi bagaimana bisa mata menjawab pertanyaan tersebut, malah Tian Sen merasakan pertanyaan yang dikatakan olehnya malah berbalik pada Tian Sen sendiri. Tian Sen menarik nafas lalu membuat hatinya keras mengatakan kalau itu memang matanya. Dan hasilnya hati Tian Sen juga merasakan hal yang baru saja di pikirkan olehnya, gerakan mata itu juga sedikit aneh sebelum akhirnya mata tersebut tertutup sendiri. Tian Sen menghela nafas, sekarang roh miliknya sudah sadar dan ia memeriksa kalau tidak ada bahaya di sekitar atau lebih tepatnya di

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   458. Ditemukan

    Di dalam laut kesadaran Tian Sen, banyak retakan yang membuat qi tubuh Tian Sen tidak bisa terus berada di dalam tubuhnya. Lalu, garis darah Tian Sen berkurang drastis di tambah mental energinya juga mengalami kerusakan. Naga petir telah melakukan segala cara agar kerusakan lebih besar tidak terjadi tapi tetap saja selama Tian Sen tidak sadar, akan sulit bagi naga petir menyembuhkan Tian Sen. Saat ini Tian Sen benar-benar berada di dalam kesadaran yang membuatnya tidak bisa bergerak. “Anak ini, apa yang terjadi? Kenapa…!”BOOOOOMMM….“Ha? Mata itu… kenapa begitu menakutkan? Tidak, keberadaan seperti apa mata itu?” Entah apa yang terjadi, dia merasakan mata berwarna ungu yang muncul dalam lautan kesadaran muridnya sungguh mata yang misterius. Dia yakin kalau mata itu milik dari orangtua Tian Sen sendiri, garis keturunan paling kuat dalam tubuh muridnya ini. Bahkan garis clan Phoenix yang ada dalam tubuh Tian Sen pun kalah dengan mata ungu tersebut. Dia melihat mata itu terbuka, panca

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   457. Terjatuh dari ruang hampa

    “Iya, kakek sudah janji pada Yan'er… kenapa kakek tidak menjemput Yan'er?” Sang cucu yang mendekati kakeknya itu langsung minta di gendong. Kakeknya juga tersenyum dan menggendong Xu Yan dengan penuh kasih sayang. Kali ini dia benar-benar lupa soal Xu Yan tapi itu karena Tian Sen cucu keduanya telah menghilang dari benua barat. Membuat emosinya tidak terkendali dan membuat sang cucu menjadi tidak sabar untuk menemuinya.“Ah, ini salah kakek. Baiklah! Ayo bermain dengan kakek setelah kakek sedikit bicara dengan pamanmu yah…” Xu Yan mengangguk seolah paham apa yang sedang dikatakan oleh kakeknya tersebut. Dengan patuh duduk di pangkuan sang kakek, semua orang juga kembali ke suasana tenang tapi suasana yang tadi sedikit sesak menjadi lebih luas daripada sebelumnya. Bahkan mereka bisa merasakan udara di sekitar jauh lebih segar dari sebelumnya.“Baiklah, kirim orang untuk menyelidiki masalah ini. Dan kirim beberapa ahli ke kerajaan Chu untuk melindungi kerajaan tersebut, sekte abadi ini

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status