“Sialan, bocah nakal! Tahu tidak kalau clan sekarang dalam masalah karena kebodohan kamu itu?” tanpa pikir panjang, wanita yang di panggil bibi oleh si pria paruh baya langsung marah dan mencemooh si pria. Dan pria yang tidak tahu apa-apa itu hanya dapat diam sambil terus menerima ocehan serta kata-kata kasar yang dikeluarkan oleh leluhur wanita di depannya. Melihat ke arah Tian Sen, orang yang tidak lain adalah pemimpin clan Phoenix yang sekarang, mendekati Tian Sen. Dia ingin menanyakan keadaan dari clan Phoenix dengan pasti pada Tian Sen karena semenjak terkurung tidak ada hal yang dapat diketahui olehnya. Tian Sen hanya menjelaskan yang telah diketahui olehnya saja, karena Tian Sen sendiri tidak pernah pergi langsung ke clan Phoenix. Saat mendengar cerita Tian Sen mengenai keadaan clan Phoenix, ekspresi dari pemimpin clan berubah menjadi sangat buruk. Siapa sangka kalau anaknya sendiri akan menjadi target utama dari para bajingan-bajingan tersebut. Dan jika Tian Sen tidak bertemu
Tian Sen terkejut melihat sosok yang saat ini ada di depan matanya, sosok itu memiliki tubuh yang ramping dan mata wanita itu terlihat seperti matahari. Dan yang lebih membuat Tian Sen terkejut adalah aura dari sosok itu tidak bisa ditebak oleh Tian Sen. Senyuman Tian Sen menjadi canggung melihat wanita tersebut, entah kenapa Tian Sen merasa kalau wanita itu bisa melihat menembus melalui dirinya. Bahkan meskipun Tian Sen mencoba untuk berbohong ataupun membuat alasan, jelas kalau wanita ini bisa mengetahui semuanya. “Wanita ini hanya tinggal selangkah lagi menjadi kaisar! Bagaimana mungkin dunia ini bisa mempunyai seorang setengah langkah ke tingkat kaisar? Tidak, ini benar-benar luar biasa!” Bahkan kucing putih tidak bisa menahan rasa terkejutnya saat melihat sosok wanita yang ada di depan Tian Sen. Tidak seperti Tian Sen, dia bisa dapat merasakan segala hal yang ada di sekitarnya. Tentu bagian jika orang itu lebih tinggi dari kaisar pun, kucing putih bisa mengetahuinya. Tian Sen y
Semua mata langsung terpaku pada tetua ketiga, mereka tidak tahu apa maksud tetua ketiga yang mengatakan dua bajingan telah bekerja sama dengan seseorang. Setahu mereka keduanya mendapatkan kekuatan dari suatu tempat yang membuat kekuatan melonjak tapi resikonya adalah mereka bukan lagi Binatang kuno tapi telah berubah menjadi iblis phoenix. Melihat semua orang yang ada di sana tidak sadar, tetua ketiga hanya mengatakan dua kata tapi dua kata ini membuat semuanya tercengang, ini karena kata-kata dari tetua ketiga berhubungan dengan sesuatu yang seharusnya sudah tidak ada di dunia ini. Tapi sesuatu itu malah muncul di dunia ini lagi, bahkan sampai ke clan phoenix tanpa mereka semua sadari. Ini sama saja dengan mereka telah menjadi orang bodoh yang tidak tahu apa-apa mengenai dunia, tatapan tetua ketiga jatuh ke arah dimana ruang telah kembali seperti semula, entah kenapa dia merasa sosok Tian Sen itu seolah telah menjadi dewa yang bisa mengetahui segalanya. Padahal banyak yang tua dis
Tidak ada dari mereka yang bisa menduga kalau serangan dari dalam rumah sendiri akan seperti ini. Semua yang terjadi begitu cepat dan telah direncanakan matang-matang oleh mereka para pemberontak tersebut. Wanita yang menjadi kepala clan sementara juga tidak berdaya, mereka lengah bukan karena sibuk tapi karena mereka merasa kalau tidak mungkin ada orang luar yang berani menyerang dari dalam. Tapi siapa sangka kalau bukan orang luar yang menyerang mereka, malah orang dalam sendiri yang menyerang mereka sampai seperti ini. Sekarang mereka harus mencari jalan untuk mengalahkan para pemberontak, andai tetua ketiga ada mungkin mereka bisa menyusun rencana yang bagus.“Ah, bagaimana jika pakai rencanaku?” “Tidak lupakan!”“Mari cari jalan yang lain!”“Oi… oi… aku belum menyampaikan rencanaku, kenapa kalian malah menolak tanpa mendengar dulu? Ini tidak seperti yang biasa kita lakukan!” Kata tetua kedua merasa kalau dia telah di acuhkan, padahal dia punya rencana yang bagus menghadapi musuh
BOOOOOOMMMM…. BOOOOOOMMMMM…. BOOOOOMMM..Ledakan terjadi dimana-mana dlam kota besar clan phoenix, membuat para pemberontak tanpa ragu langsung mundur setelah serangan dari tetua kedua itu menghantam semua kota. Meski teriakan dari pemimpin mereka mengurangi dampak dari serangan tapi tetap saja banyak di antara mereka yang langsung terbakar atau mati akibat serangan gila dari tetua kedua tersebut. Di dalam formasi, tetua kedua tertawa menyenangkan saat melihat pasukan pemberontak dengan gila-gilaan kabur, hal yang membuat tetua kedua sangat puas melihat bajingan yang telah membuat masalah padanya kabur seperti ikan yang ketakutan melihat predator.“Hahahaha, bajingan sialan. Kali ini bagaimana rasanya? Ini adalah kekuatan dari kakek kalian, kaburlah dan pergilah dasar sialan!” “Tetua kedua memang gila!” Mereka semua bisa melihat kalau tetua kedua puas dengan yang dilakukannya sendiri, tapi yang lain tidak begitu karena mereka berpikir tindakan tetua kedua malah membuat clan akan rug
Fei Xueyi yang kesal dengan Tian Sen merasa kalau tetua ketiga terlalu percaya dan juga terlalu pilih kasih. Bagaimanapun dia sendiri juga tidak selemah Tian Sen, melihat kakak perempuan yang kesal, Fei Xuin hanya dapat menghela nafas. Itu karena sangat jarang kakaknya marah atau cemburu pada seorang pria, dan kali ini hanya karena Tian Sen bisa membuat kakak perempuannya merasa cemburu dan marah. “Tetua, apa kita bisa percaya dengan dia?” Anggota clan muda yang baru saja di selamatkan oleh Tian Sen bertanya pada tetua ke enam yang berada di samping Fei Xueyi. Jelas dia tidak bisa begitu percaya dengan Tian Sen karena baru saja bertemu, meski telah menyelamatkan mereka tapi dia takut kalau pemuda ini punya tujuan lain di balik membantu clan Phoenix mereka. “Kalian tenang saja, dia bisa di percaya! Kalian harusnya bersiap untuk bertarung jika memang perang telah pecah dalam clan. Jadi jangan khawatirkan apakah dia berkhianat atau tidak pada kita!” Sebagai tetua, dia sadar kekhawatir