Share

MUNTAH DARAH

Tak lama kemudian, mantan kaisar dan Pangeran Han Yuxuan tiba di ruangan tersebut dengan wajah cemas.

Mereka langsung menghampiri Qu Yilin yang tengah menunggui Pangeran Han Yuze di depan pintu dengan gelisah dan terlihat mondar-mandir semacam setrika arang, atau alat penghalus kain dari logam kuningan.

Qu Yilin sibuk berjalan hilir-mudik tanpa henti. Wanita itu sesekali meremas punggung tangannya sendiri, sampai ia tak begitu menyadari akan kehadiran suami dan ayah mertuanya.

"Semoga saja anak itu tidak mengalami cedera serius yang menghambat pelatihannya nanti," bisik Qu Yilin dalam hati dengan perasaan jantung berdebaran.

Suara langkah kaki bersepatu milik kedua orang penting terdengar seperti sangat terburu-buru.

Qu Yilin segera menyambut kedatangan kedua orang pria berstatus mulia itu dengan memberi hormat. Tangannya teratur di depan perut dan lututnya sedikit menekuk. "Salam Yang Mulia Ayahanda, salam, Yang Mulia Pangeran."

Akibat rasa panik, keduanya sampai tak dapat menyahut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status