Share

AKU JUGA SEORANG TABIB

Sebenarnya, apa yang membuat mereka harus pergi secepat itu?

Beberapa hari yang lalu.

Setelah mendapat perawatan dari tabib, luka-luka Jing Ling dan Hua Fei sudah semakin membaik. Begitu pula dengan keadaan Hua Yan yang tidak lagi terlalu mengkhawatirkan.

Siang hari itu, Hua Yan duduk santai di ruangan pribadinya dengan ditemani oleh Hua Wu yang begitu setia melayani sang guru.

"Guru, ada salah seorang murid yang baru saja keluar lembah, dan dia menemukan kertas ini di jalanan." Hua Wu membungkuk hormat seraya menyerahkan beberapa lembar kertas kepada Hua Yan.

Hua Yan langsung membaca tulisan yang tertera pada kertas putih tulang yang baru saja diterimanya. Munculnya beberapa garis kerutan di dahi pria itu, seharusnya adalah suatu pertanda tentang bagaimana ia sedang berpikir keras.

Hua Yan bergumam lirih. "Kompetisi tahunan ...."

Setelah bergumam, Hua Yan langsung menyembunyikan kertas tersebut di tempat yang aman.

"Benar, Guru. Murid-murid lain sudah ramai membicarakan ini saat jam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status