Share

Bab 57

Penulis: Kinan Larasati
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-28 18:37:21

Di dalam mobil, keheningan menguasai mereka.

Suara mesin dan denting AC mobil menjadi satu-satunya pengisi ruang.

Aurelyn menatap keluar jendela. Kota malam bergerak cepat, lampu-lampu jalan seperti lukisan yang ditarik paksa ke belakang. Tapi di dalam dadanya, semuanya terasa sesak.

“Kenapa kamu selalu seperti ini?” tanyanya tiba-tiba, tanpa menoleh.

Zephyr tidak menjawab langsung. Ia menggenggam kemudi lebih erat.

“Kamu pikir semua ini bisa diselesaikan hanya dengan tarikan tangan dan ancaman?” Aurelyn menoleh dengan mata penuh luka. “Apa kamu pikir aku tidak punya hati? Tidak punya hak untuk memilih?”

“Kalau aku tidak datang malam ini, kamu akan tetap duduk di sana. Di samping dia. Diam dan menyetujui semuanya,” jawab Zephyr akhirnya, lirih namun menusuk.

“Itu bukan urusanmu, Zeph.”

“Sayangnya, itu tetap jadi urusanku!” jawabnya dengan nada dingin.

Aurelyn menutup mata, menggigit bibir bawahnya. “Kamu benar-benar gila.”

Zephyr mengarahkan mobil ke area pekarangan sebuah rumah. Se
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kakak Ipar yang Meresahkan   Bab 57

    Di dalam mobil, keheningan menguasai mereka.Suara mesin dan denting AC mobil menjadi satu-satunya pengisi ruang.Aurelyn menatap keluar jendela. Kota malam bergerak cepat, lampu-lampu jalan seperti lukisan yang ditarik paksa ke belakang. Tapi di dalam dadanya, semuanya terasa sesak. “Kenapa kamu selalu seperti ini?” tanyanya tiba-tiba, tanpa menoleh.Zephyr tidak menjawab langsung. Ia menggenggam kemudi lebih erat.“Kamu pikir semua ini bisa diselesaikan hanya dengan tarikan tangan dan ancaman?” Aurelyn menoleh dengan mata penuh luka. “Apa kamu pikir aku tidak punya hati? Tidak punya hak untuk memilih?”“Kalau aku tidak datang malam ini, kamu akan tetap duduk di sana. Di samping dia. Diam dan menyetujui semuanya,” jawab Zephyr akhirnya, lirih namun menusuk.“Itu bukan urusanmu, Zeph.”“Sayangnya, itu tetap jadi urusanku!” jawabnya dengan nada dingin. Aurelyn menutup mata, menggigit bibir bawahnya. “Kamu benar-benar gila.”Zephyr mengarahkan mobil ke area pekarangan sebuah rumah. Se

  • Kakak Ipar yang Meresahkan   Bab 56

    “Um … Saya permisi ke kamar mandi,” pamit Aurelyn. Dia tidak tahan dengan sorot mata Zephyr yang sangat menusuknya. Mereka terlihat bahagia, tetapi Aurelyn merasa sangat tertekan karena tatapan tajam Zephyr. Aurelyn pun beranjak pergi dari sana menuju ke kamar mandi. Dia masuk ke dalam kamar mandi wanita dan memandang dirinya di depan cermin wastafel. Akhirnya dia bisa bernafas, setelah tadi terus ditatap sinis oleh Zephyr. Rasanya sangat menyesakkan. Aurelyn mencuci kedua tangannya di sana, dan sedikit merapikan riasannya. Saat dia keluar dari kamar mandi, seseorang menarik lengannya dan menyudutkannya ke dinding di lorong yang sepi.Degh.“Zephyr?” gumam Aurelyn. “Kenapa kamu melakukan ini?” tanya Zephyr penuh penekanan dengan jarak mereka yang sangat dekat.“Apa?” tanya Aurelyn membalas tatapan Zephyr tak kalah tajam.“Setelah tahu dia bagaimana, dan semua kebongkar. Kamu masih melanjutkan perjodohan ini?” tanya Zephyr penuh penekanan.“Memangnya kenapa? Ini sudah men

  • Kakak Ipar yang Meresahkan   Bab 55

    Suasana restoran hotel bintang lima malam itu tampak hangat dengan lampu-lampu gantung berwarna emas temaram dan meja-meja panjang yang dihias elegan. Aroma wine dan masakan Perancis memenuhi udara. Para tamu yang datang dari keluarga terpandang sudah mulai berdatangan.Aurelyn melangkah masuk bersama kedua orang tuanya. Gaun malam berwarna biru tua membalut tubuhnya, memperlihatkan kesan anggun sekaligus tegas. Wajahnya disapu makeup lembut, namun sorot matanya tajam, menyimpan badai yang belum reda.“Aurel, kamu cantik sekali malam ini,” ucap Mama Aurelyn, menepuk lembut punggung tangannya.Aurelyn tersenyum tipis. “Terima kasih, Ma.”Begitu memasuki ruang utama, semua mata seolah langsung tertuju pada mereka. Terutama satu pasang mata yang sejak tadi menunggu.Sosok itu adalah Aveiro, yang kini sudah berdiri tak jauh dari meja utama, mengenakan jas hitam dengan dasi abu keperakan. Senyumnya mengembang, seolah menyambut Aurelyn dengan hangat. Padahal keduanya tahu, yang terjadi an

  • Kakak Ipar yang Meresahkan   Bab 54

    “Zephyr, bukan anak kandung orang tuaku.” Degh!Aurelyn membeku di tempat.Detik itu, seluruh tubuhnya seperti tertarik ke dalam pusaran sunyi. Suara di restoran yang sebelumnya samar dengan suara iringan musik, denting sendok, dan percakapan pelan, mendadak lenyap. Yang tersisa hanya gema satu kalimat di kepalanya."Zephyr, bukan anak kandung orang tuaku."Perlahan, Aurelyn berbalik. Tatapannya penuh keterkejutan, namun ia berusaha tetap tenang meski dadanya bergemuruh.“Apa maksudmu?” tanyanya tajam. Aveiro meneguk sisa anggurnya sebelum berbicara, seolah membutuhkan keberanian. “Zephyr bukan darah daging ayah dan ibu kami. Dia anak dari Kakak pertama Ayahku, yang dibesarkan oleh orang tuaku saat dia masih kecil. Dia memang dibesarkan di rumah yang sama, dengan nama keluarga yang sama … tapi secara hukum, dia bukan bagian dari garis waris utama.”Aurelyn menyipitkan mata, sulit percaya. “Dan kamu pikir itu penting untuk aku tahu sekarang? Untuk apa, Aveiro? Untuk membuatk

  • Kakak Ipar yang Meresahkan   Bab 53

    “Kamu sudah datang,” ucap Aveiro bangkit dari duduknya saat melihat kedatangan Aurelyn di room private restoran. “Duduklah,” ujar Aveiro masih bersikap ramah dan itu cukup membingungkan Aurelyn. Padahal kemarin, Aveiro marah besar dan seperti ini mengamuk padanya. Tapi hari ini, seakan tidak pernah terjadi apa pun di antara mereka. “Aku bisa sendiri,” tolak Aurelyn saat Aveiro menarikkan kursi untuknya. “Tidak apa-apa, duduklah. Aku sudah biasa melakukan ini untukmu, kan,” ujarnya dengan tenang. Akhirnya, tidak mau berdebat lagi, Aurelyn pun duduk di sana dan Aveiro kembali duduk berhadapan dengan Aurelyn. “Aku sudah memesan steak untukmu, dengan kematangan medium rare, dan anggur kualitas terbaik di sini,” ucap Aveiro.Aurelyn menatap Aveiro beberapa detik, tajam, dan penuh pertanyaan. Wajahnya tenang, tapi dalam hatinya, dia terus bertanya-tanya. Pria di depannya ini adalah orang yang beberapa hari lalu membentaknya, menuduhnya, men

  • Kakak Ipar yang Meresahkan   Bab 52

    Aurelyn yang sedang menikmati kopinya hangatnya pagi itu, dikejutkan oleh dering ponselnya. Dia pun mengambil ponsel itu dan menerima panggilan masuk.“Ya, Mom?” tanya Aurelyn menerima panggilan masuk.“Lyn, besok malam kamu sibuk tidak sayang?” tanya Mommy.“Sepertinya tidak, Mom. Ada apa?” tanya Aurelyn.“Besok lusa ada dinner dengan keluarga Aveiro, seperti yang sudah kami sepakati, kalau kita akan membahas tanggal pernikahan kalian,” ucap Mommy di seberang sana membuat Aurelyn tertegun.Aurelyn membeku sejenak, cangkir kopi yang baru saja akan ia angkat perlahan turun kembali ke meja. Napasnya tertahan di tenggorokan, dan detik demi detik terasa panjang.“Aurelyn? Kamu masih di sana?” suara sang ibu terdengar lagi, lembut tapi penuh harap.Aurelyn mengatur napasnya, berusaha agar suaranya tetap tenang. “Mom … aku pikir kita sudah tidak membahas soal itu lagi.”“Tentu saja kita tetap membahasnya, Sayang.” jawab Mommy tegas tapi tetap hangat. “Kamu sudah bertunangan dengan Aveiro. S

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status