“Halo .... “ “Lyn, kamu ada di mana? Aku berkali-kali menghubungimu. Dan aku juga sudah mencarimu ke kamarmu, tapi kamu tidak ada di sana,” ucap pria dari seberang sana membuat Aurelyn mengernyitkan dahinya. Aurelyn mengenal suara di seberang sana. Sampai membuat matanya terbuka lebar. “Aveiro?” “Ya, ini aku. Kamu pikir siapa lagi, sebenarnya kamu ke mana, Lyn?” tanya Aveiro dari seberang sana. “A-aku?” Aurelyn berusaha mengingat jelas kejadian semalam, tapi dari tubuh polosnya, dia tahu kalau percintaan semalam bukanlah mimpi. Aurelyn pikir, yang menghabiskan malam bersamanya adalah Aveiro. “Kalau ini Aveiro, lalu siapa pria yang bersamaku semalam?” batin Aurelyn. Detak jantung Aurelyn pun langsung berdetak tidak karuan. Ada yang aneh dengan semua ini, dengan cepat, Aurelyn menoleh ke sisinya, dan di saat itu juga seolah dunia telah runtuh dan menimpanya saat melihat pria yang tidur di sampingnya adalah Zephyr Orion Clovis. Kakak tiri dari Jefrin Clovis, tokoh utama di pesta semalam. “Ba-bagaimana mungkin?” pekiknya dalam hati sambil menutup mulutnya sendiri. #fb: Indriani_Sonaris
View More“Ugh, sialan! Kenapa kepalaku pusing sekali!”
Setelah melangkah dengan sempoyongan melewati koridor kamar hotel akibat pengaruh alkohol, wanita itu berdecak kala menemukan pintu kamarnya terkunci.
Kepalanya masih berdenyut hebat dan pandangannya mulai kabur. Sampai sesaat ia tidak bisa melihat jelas nomor kamar di hadapannya. Wanita itu hanya bisa menekan bel pintu kamar beberapa kali. Berharap ada yang membuka pintu.
“Ck, dasar Aurelyn bodoh. Sudah jelas tidak akan ada yang membuka pintu, di kamar ini hanya aku sendiri yang menempatinya,” gerutunya sambil merogoh tas tangannya mencari kunci di sana, sambil menyandarkan tubuhnya ke pintu agar tidak jatuh. Sebelum tiba-tiba pintunya terbuka dan tubuh Aurelyn yang tidak siap pun terhuyung masuk ke dalam.
“Akh!” pekik Aurelyn saat dia terjatuh ke dalam pelukan kokoh seseorang.
Sungguh, Aurelyn tidak bisa melihat apa pun. pandangannya sudah kabur, seperti layar yang penuh dengan kabut. Dia berusaha mengerutkan dahi, berusaha fokus, tapi semua yang dia lihat hanyalah bayangan samar. Wajah pria di depannya tampak seperti lukisan abstrak. Ada contur, ada warna, tapi tidak ada detail yang bisa dia tangkap. Hanya saat pria itu menggerakkan tangan, Aurelyn bisa sedikit melihat gerakannya. Dia merasa frustrasi, ingin sekali bisa memfokuskan pandangannya dan mengenali siapa yang ada di depannya, tapi sepertinya itu tidak memungkinkan saat ini.
“Ugh, kepalaku sakit sekali?” gumam Aurelyn yang masih tidak sadar dia berada di pelukan kokoh seseorang.
“Ck, apa kau mabuk?” terdengar suara berat dari pria yang masih menahan tubuh Aurelyn.
“Hm ... sepertinya aku minum terlalu banyak. Dan semua ini karena ulahmu!” tuduh Aurelyn menunjuk ke arah pria itu walau tidak tepat sasaran karena kepalanya yang pusing dan bayangan pria itu seakan ada banyak sekali.
“Ulahku?”
“Ya, semua ini karena ulahmu!” ucap Aurelyn dengan wajah memerah dan tatapan kabur. “Uh, sial. Kepalaku sakit sekali.”
“Aku akan mengantar ke kamarmu, kamu salah masuk kamar,” ucap pria itu dengan nada datar.
“Aku salah masuk kamar? Pantas saja tadi aku kesulitan membuka pintu,” ucap Aurelyn masih dengan suara parau.
Pria itu berusaha membawa Aurelyn untuk pergi ke kamarnya tetapi, sebelum pintu kamar terbuka, Aurelyn tiba-tiba saja mencengkeram kerah kemeja pria di depannya dengan kuat dan mendekatkan wajahnya pada pria itu.
“Dengarkan aku! kamu tidak boleh mencintai wanita lain. Dengar, hanya aku, hanya aku yang boleh kamu sukai dan cintai. Aku melarangmu untuk mencintai wanita lain, apa kamu dengar itu!” pekik Aurelyn penuh penekanan.
Pria itu tampak diam cukup lama, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Aurelyn.
“Bagaimana kalau aku menolak?” tanya suara berat dan serak itu.
“Aku akan membunuhmu!” ancam Aurelyn membuat pria itu terkekeh.
“Kenapa kamu tertawa. Aku serius! Aku akan membunuhmu, kalau kamu macam-macam!” ancam Aurelyn penuh ancaman.
Belum sempat pria itu menjawab, Aurelyn sudah berjinjit dan langsung membungkam bibirnya dengan cepat. Dia tahu bahwa momen ini sangat tepat dan tak mau lewatkan. Awalnya, Aurelyn cuma menempelkan bibirnya pelan, seperti mencuri sebuah ciuman di tengah keributan. Tapi pria itu, dengan tiba-tiba, menahan tengkuk Aurelyn, memberikan sedikit tekanan yang bikin suasana jadi lebih panas. Keduanya terjebak dalam momen manis yang nggak bisa mereka abaikan, seolah dunia di sekitar mereka menghilang seketika.
“Kamu beruntung, karena aku suka aromamu meski kamu sedang mabuk.”
Dan tanpa menunggu lama, pria itu membungkam bibir Aurelyn dengan penuh gai_rah dan Aurelyn pun membalasnya dengan intensitas yang sama. Aroma alkohol yang menguar dari napas keduanya pun membuat has_rat mereka membuncah tidak terkendali.
Tanpa melepaskan tautan bibir mereka, pria itu mendorong lembut tubuh Aurelyn hingga wanita itu terbaring di atas ranjang. Bibir dengan jambang tipis pria itu menyapa dan menggelitik kulit Aurelyn sampai wanita itu pun melengkungkan tubuhnya. Memberikan akses lebih pada pria itu untuk menjelajah tubuhnya.
Aurelyn tidak ingat apa yang terjadi dan bagaimana bisa berada di sini. Yang Aurelyn ingat, dia bersama tunangannya Jefrin menghadiri pesta penyambutan kedatangan Kakak tiri Jefrin yang telah lama berada di luar negeri.
Tetapi, Aurelyn diabaikan oleh Jefrin yang sibuk berbicara dan menyapa tamu lain yang merupakan kenalannya. Sampai Aurelyn melihat Jefrin keluar dari gedung pesta menuju taman bersama seorang wanita. Dan tanpa sengaja, Aurelyn melihat Jefrin sedang ber ciu man dengan wanita itu. Hati Aurelyn terluka, sampai tanpa sadar dia minum banyak sekali alkohol sampai dia mabuk.
Lamunan Aurelyn tersadar, saat gaun yang dikenakannya di robek paksa. Dan malam panas yang tidak disadarinya itu pun terjadi bersama pria asing yang wajahnya tidak bisa dilihat dengan jelas oleh Aurelyn.
“Ugh, sakit! Pelanlah sedikit. Kamu menyakitiku!” keluh Aurelyn saat merasakan sakit yang luar biasa di bagian bawahnya.
“Um? Ternyata ini pertama kalinya untukmu,” bisik pria itu.
“Ya, aku hanya ingin memberikannya padamu.”
“Baiklah. Karena kamu sudah mengatakan hal itu, aku akan melakukannya dengan sangat lembut dan membuatmu semakin mabuk kepayang,” bisiknya dan setelah itu rasa sakitpun hilang, berganti dengan kenikmatan yang baru pertama kali dirasakan oleh Aurelyn.
***
Suara dering ponsel mendadak membangunkan Aurelyn di pagi itu. Kepalanya masih berdenyut hebat karena sisa alkohol tadi malam, tetapi dering ponsel membuatnya harus membuka matanya secara paksa. Dia melihat sekitarnya dan asal dering ponsel dari dalam tas tangannya. Aurelyn mengambil ponselnya dan menerima panggilan itu.
“Halo .... “
“Lyn, kamu ada di mana? Aku berkali-kali menghubungimu. Dan aku juga sudah mencarimu ke kamarmu, tapi kamu tidak ada di sana,” ucap pria dari seberang sana membuat Aurelyn mengernyitkan dahinya.
Aurelyn mengenal suara di seberang sana. Sampai membuat matanya terbuka lebar.
“Aveiro?”
“Ya, ini aku. Kamu pikir siapa lagi, sebenarnya kamu ke mana, Lyn?” tanya Aveiro dari seberang sana.
“A-aku?”
Aurelyn berusaha mengingat jelas kejadian semalam, tapi dari tubuh polosnya, dia tahu kalau percintaan semalam bukanlah mimpi. Aurelyn pikir, yang menghabiskan malam bersamanya adalah Aveiro.
“Kalau ini Aveiro, lalu siapa pria yang bersamaku semalam?” batin Aurelyn.
Detak jantung Aurelyn pun langsung berdetak tidak karuan. Ada yang aneh dengan semua ini, dengan cepat, Aurelyn menoleh ke sisinya, dan di saat itu juga seolah dunia telah runtuh dan menimpanya saat melihat pria yang tidur di sampingnya adalah Zephyr Orion Clovis. Kakak tiri dari Jefrin Clovis, tokoh utama di pesta semalam.
“Ba-bagaimana mungkin?” pekiknya dalam hati sambil menutup mulutnya sendiri.
Tubuh Aurelyn gemetar melihat Zephyr yang masih terlelap untuk sesaat, sampai dia memutuskan untuk segera melarikan diri dari sana dan berharap Zephyr tidak akan mengingat apa yang terjadi semalam, walau kemungkinan itu sangat mustahil.
Aurelyn menggerutu karena gaun yang dikenakannya semalam telah robek oleh Zephyr dan tidak bisa dikenakan lagi.
“Sangat tidak sabaran, apa dia harus merusak gaun seharga 10000 dollar?” keluhnya dan bergegas memungut kemeja milik Zephyr.
Setelah mengenakan kemeja Zephyr, Aurelyn segera memungut tas tangan dan sepatunya. Dia beranjak menuju pintu, tetapi sebelum keluar dari kamar itu, Aurelyn kembali menoleh ke arah Zephyr yang masih terlelap di atas ranjang.
“Aku harap kamu tidak ingat dan melupakan malam ini. Bagaimana pun, aku adalah adik iparmu,” gumam Aurelyn dan langsung pergi dari kamar tersebut.
***
“Zephyr, bukan anak kandung orang tuaku.” Degh!Aurelyn membeku di tempat.Detik itu, seluruh tubuhnya seperti tertarik ke dalam pusaran sunyi. Suara di restoran yang sebelumnya samar dengan suara iringan musik, denting sendok, dan percakapan pelan, mendadak lenyap. Yang tersisa hanya gema satu kalimat di kepalanya."Zephyr, bukan anak kandung orang tuaku."Perlahan, Aurelyn berbalik. Tatapannya penuh keterkejutan, namun ia berusaha tetap tenang meski dadanya bergemuruh.“Apa maksudmu?” tanyanya tajam. Aveiro meneguk sisa anggurnya sebelum berbicara, seolah membutuhkan keberanian. “Zephyr bukan darah daging ayah dan ibu kami. Dia anak dari Kakak pertama Ayahku, yang dibesarkan oleh orang tuaku saat dia masih kecil. Dia memang dibesarkan di rumah yang sama, dengan nama keluarga yang sama … tapi secara hukum, dia bukan bagian dari garis waris utama.”Aurelyn menyipitkan mata, sulit percaya. “Dan kamu pikir itu penting untuk aku tahu sekarang? Untuk apa, Aveiro? Untuk membuatk
“Kamu sudah datang,” ucap Aveiro bangkit dari duduknya saat melihat kedatangan Aurelyn di room private restoran. “Duduklah,” ujar Aveiro masih bersikap ramah dan itu cukup membingungkan Aurelyn. Padahal kemarin, Aveiro marah besar dan seperti ini mengamuk padanya. Tapi hari ini, seakan tidak pernah terjadi apa pun di antara mereka. “Aku bisa sendiri,” tolak Aurelyn saat Aveiro menarikkan kursi untuknya. “Tidak apa-apa, duduklah. Aku sudah biasa melakukan ini untukmu, kan,” ujarnya dengan tenang. Akhirnya, tidak mau berdebat lagi, Aurelyn pun duduk di sana dan Aveiro kembali duduk berhadapan dengan Aurelyn. “Aku sudah memesan steak untukmu, dengan kematangan medium rare, dan anggur kualitas terbaik di sini,” ucap Aveiro.Aurelyn menatap Aveiro beberapa detik, tajam, dan penuh pertanyaan. Wajahnya tenang, tapi dalam hatinya, dia terus bertanya-tanya. Pria di depannya ini adalah orang yang beberapa hari lalu membentaknya, menuduhnya, men
Aurelyn yang sedang menikmati kopinya hangatnya pagi itu, dikejutkan oleh dering ponselnya. Dia pun mengambil ponsel itu dan menerima panggilan masuk.“Ya, Mom?” tanya Aurelyn menerima panggilan masuk.“Lyn, besok malam kamu sibuk tidak sayang?” tanya Mommy.“Sepertinya tidak, Mom. Ada apa?” tanya Aurelyn.“Besok lusa ada dinner dengan keluarga Aveiro, seperti yang sudah kami sepakati, kalau kita akan membahas tanggal pernikahan kalian,” ucap Mommy di seberang sana membuat Aurelyn tertegun.Aurelyn membeku sejenak, cangkir kopi yang baru saja akan ia angkat perlahan turun kembali ke meja. Napasnya tertahan di tenggorokan, dan detik demi detik terasa panjang.“Aurelyn? Kamu masih di sana?” suara sang ibu terdengar lagi, lembut tapi penuh harap.Aurelyn mengatur napasnya, berusaha agar suaranya tetap tenang. “Mom … aku pikir kita sudah tidak membahas soal itu lagi.”“Tentu saja kita tetap membahasnya, Sayang.” jawab Mommy tegas tapi tetap hangat. “Kamu sudah bertunangan dengan Aveiro. S
“Apa yang kau lakukan di sini, Kak?” tanya Aveiro berjalan masuk ke dalam apartemen Aurelyn. “Kenapa?” tanya Zephyr dengan santainya melipat kedua tangannya di dada. Aveiro menatap ke arah Aurelyn yang masih diam. “Bisa kamu jelaskan semua ini, Aurelyn? Kamu tunanganku dan apa yang kamu lakukan dengan Kakakku di apartemenmu dengan pakaian kalian yang sangat santai. Sejak kapan?” tanya Aveiro menatap Aurelyn dengan tajam dan menyudutkannya. “Jangan menyudutkannya. Akulah yang mendatanginya,” ujar Zephyr berjalan mendekat dan menarik lengan Aurelyn untuk berdiri di belakangnya. “Kamu diam saja, Lyn? Inget, aku tunanganmu!” ujar Aveiro masih sangat terkejut. “Kenapa, Vei? Kamu juga memiliki wanita lain, kan di belakangku,” ujar Aurelyn. “Pertunangan kita juga hanya karena perjodohan." "Tapi, kita pacaran dan sepakat untuk saling membuka hati, Aurelyn!” bentak Aveiro sangat marah. “Jaga nada suaramu, Aveiro!” peringatan
“Um ….” Aurelyn membuka matanya perlahan dan dia cukup terkejut saat melihat dada bidang telanjang di hadapan wajahnya. Selain itu, sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya dengan posesif. Dia menekan pelipisnya yang terasa berputar dan nyeri. “Semalam aku mabuk lagi,” batinnya bergerak perlahan. Dia memindahkan tangan kekar Zephyr ke samping badannya dan beranjak bangun. Dia duduk di sisi ranjang dengan helaan napas, sampai dia merasakan sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya. “Mau kabur ke mana, hm?” bisik Zephyr mengecup pundak polos Aurelyn dengan lembut. “Aku tidak kabur. Aku hanya ingin pergi ke kamar mandi,” jawab Aurelyn. “Bohong, aku mendengar helaan napasmu yang berat. Ada apa?” bisiknya. “Hm … entahlah. Aku merasa hubunganku semakin tidak jelas. Bertunangan dengan Jefan, tetapi menghabiskan waktu denganmu dan Jefan juga sudah memiliki wanita lain. Menurutmu, apa yang harus aku lakukan?” tanya Aurelyn.Zephyr
“Jadi, sekarang kamu sedang patah hati?” tanya Zephyr mengambil duduk di kursi yang ada di samping Aurelyn. Wanita itu melihat ke arah Zephyr dan mendengus kecil sambil meneguk minumannya. “Kamu selalu tau aku di mana. Aku curiga, kamu memasang GPS di tubuhku,” ujar Aurelyn yang saat ini sedang duduk di meja bartender sebuah club malam. Zephyr memesan satu minuman pada bartender sebelum menjawab pertanyaan Aurelyn. Zephyr menerima gelas minumannya dari bartender, lalu mengangkatnya sedikit ke arah Aurelyn, seolah sedang bersulang. Senyumnya tipis nyaris seperti sindiran.“Aku tak perlu memasang GPS. Kamu tidak pandai menyembunyikan jejak,” jawab Zephyr. Aurelyn mendengus pelan, menyender ke kursinya. Rambutnya tergerai sedikit berantakan, pipinya tampak kemerahan entah karena minuman atau lelah.“Kenapa kamu ke sini?” tanyanya, suaranya mulai berat. “Kamu seharusnya ada rapat dengan dewan direksi malam ini, kan?”Zephyr menatapnya sejenak, lalu menyesap minumannya perlahan. “Rapa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments