Share

Nafkah Lahir & Batin

Langit menyeka wajah kasar. Langit yang merasa tak enak hati dengan Baby pun berusaha mencegah Bulan melanjutkan adu mulut antara keduanya.

“Apa! Katakan saja!”

“Aku antar Baby pulang, kamu tunggu aku di sini.”

Demi mencegah kejadian yang tidak dia inginkan, lebih baik Langit dengan cepat memisahkan mereka berdua. Sebab suasana sepertinya kian memanas. Langit hanya tak mau Baby melakukan sesuatu di luar kendalinya yang bisa merugikan istrinya.

“Pergi saja, antarkan dia, aku takut dia merajuk dan menangisi nasibnya nanti,” ketus Bulan pada Baby seraya menyendok buburnya.

Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam dia remuk redam. Sebab bukan akhir seperti ini yang dia harapkan dari Langit. Dia ingin gadis itu yang pergi dari sana, bukan pergi dari sana dengan bayangan Langit. Bulan berusaha menghempaskan perasaan perih yang tiba-tiba hadir. Bulan menatap gadis di depannya yang sudah berdiri memegang lengan suaminya. Kebahagiaan terlukis jelas di wajahnya.

“Aku pergi dulu,” pamit Lang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status