Share

Bukan Perempuan Baik-baik

Temaram mulai datang, lembayung senja mulai menghilang. Keheningan memecah di antara mereka.

Mine tampak masih saja menekuk muka. Dia mengayunkan kakinya yang berada di bawah meja. Sayangnya kakinya yang jenjang itu salah sasaran. Bak bumerang yang kembali pada pemiliknya. Bulan mengaduh saat Langit mencubit kakinya yang berhasil menendang tulang kering suaminya.

“Aduh, sakit, Langit.”

“Makanya punya kaki di jaga, kalau perlu disekolahin biar tahu sopan santun.”

Bintang geming, dia memilih menulikan telinganya mendengar perdebatan mereka berdua. Sesak merundung dadanya mendengar serta melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana mereka bertengkar dengan mesra. Bagi orang lain mungkin itu terlihat biasa. Namun tidak bagi Bintang dan juga Mine. Mereka punya mata dan indera perasa yang cukup tajam untuk mengetahui bagaimana perasaan sepasang suami istri pura-pura itu.

Bintang berdeham, dia mencari perhatian Bulan dengan caranya sendiri. Bulan yang mulai menyadari keberadaan Bint
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status