Share

Jangan Bermain-Main Denganku!

"Buset. Pasti pedas banget itu." 

Kami mengintip dari balik dinding. Beberapa detik, aku mengangkat bahu. Memilih untuk melakukan hal lain.

"Mau kemana, Mbak?" 

"Kamar. Kenapa?"

Kafka menganggukkan kepala. "Gak papa."

"Piringnya jangan lupa suruh mereka cuci."

Adikku itu mengacungkan jempol. Dia masih saja mengintip hal tidak penting itu. 

Sampai di kamar, aku berhenti sejenak ketika mendengar suara ponsel Mas Reno berdenting pelan. Ponselnya ternyata ditinggal di kamar. 

Ah, kesempatan bagus. Ada yang meneleponnya tadi, tapi tidak terangkat. 

Aku mencoba membuka sandinya, tapi ternyata sudah diganti. Entah apa. Aku mengusap dahi, meletakkan ponsel itu kembali. 

Denting pelan kembali terdengar. Buru-buru aku mengambilnya. 

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lha emanknya ac di mobil ndak dinyalain sampe keringatan gitu?
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Papa sama kompak banget, sabar ya nin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status