Balas Dendam dalam dekapan Tuan Muda Kedua

Balas Dendam dalam dekapan Tuan Muda Kedua

last updateHuling Na-update : 2025-09-21
By:  N Lita SIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
7Mga Kabanata
10views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Di tengah derasnya hujan malam, Elena dikejutkan oleh kedatangan sahabat lamanya, Seline, yang muncul dengan wajah sembab dan seorang bayi mungil dalam dekapannya. Tanpa banyak penjelasan, Seline hanya menitipkan bayi bernama Sheryl, lalu pergi dengan janji akan kembali. Namun, janji itu tak pernah terpenuhi. Malam yang basah berubah jadi awal dari takdir kelam—di mana satu persahabatan diuji, satu rahasia besar terbongkar, dan satu bayi harus bertahan di dunia penuh misteri. Apa sebenarnya yang disembunyikan Seline? Dan mampukah Elena menjaga Sheryl di tengah badai kehidupan yang menantinya?

view more

Kabanata 1

01

Ting…

Elena yang baru saja akan memejamkan mata mengerjap pelan ketika dering ponselnya terdengar, disertai getaran ringan di meja nakas. Hujan deras masih mengguyur malam itu. Siapa yang menghubunginya di waktu seperti ini? Mas Dito? Tidak mungkin—pria itu sedang liburan di Labuan Bajo bersama keluarganya yang kaya raya.

Dengan malas, Elena meraih ponsel. Sebuah pesan masuk dari Seline, sahabatnya.

Seline: El, tolong buka pintunya. Gue di depan apartemen lo.

Elena sontak bangkit. Tanpa sempat membalas, ia berlari menuju pintu.

Ceklek!

“Sel?” Elena terbelalak. Sahabatnya berdiri di ambang pintu dengan rambut basah, pakaian kusut, wajah sembab—dan yang paling mengejutkan, seorang ba Yi merah dalam dekapannya.

“Masuk, ayo!” Elena segera menyingkir, memberikan jalan.

Seline melangkah masuk ke apartemen studio yang sederhana tapi hangat. Ia langsung duduk di sofa, memeluk erat bayinya. Elena bergegas mengambil handuk dan segelas air.

“Minum dulu, baru cerita pelan-pelan,” ucap Elena, menyodorkan gelas.

Tangan Seline gemetar saat menerima air itu. Baru beberapa teguk, air matanya sudah kembali pecah. Tubuhnya bergetar hebat. Elena hanya bisa mengusap punggung sahabatnya, membiarkannya menangis.

“Ada apa, Sel? Ba yi siapa ini? Dan ke mana aja lo setahun ini?” Elena melontarkan pertanyaan bertubi-tubi.

Alih-alih menjawab, Seline justru menyerahkan bayi itu ke pelukan Elena. Suaranya lirih, penuh getir:

“El, gue nggak bisa jelasin sekarang. Gue titip Sheryl sama lo.”

Elena menatap bayi itu, bingung. “Sheryl?”

“Sheryl Adeline. Anak gue, El.”

“Apa?!” Elena hampir terjatuh saking terkejutnya. Bagaimana mungkin sahabatnya yang selalu terlihat tertutup, kini datang membawa bayi?

Seline menatapnya dengan mata penuh harap. “Gue tahu ini bikin lo kaget. Tapi gue janji bakal jelasin nanti. Sekarang, tolong jagain dia dulu, ya?”

“Tapi lo mau ke mana?” Elena masih kebingungan.

Seline menarik napas berat. “Gue harus nyusul Satrio, kembarannya Sheryl.”

“Kembar?” Elena makin syok.

Seline mengangguk. “Anak kembar. Cewek-cowok.” Senyum samar muncul di wajahnya, meski jelas ditutupi kesedihan. “Sheryl gue titip ke lo. Di luar hujan, dia nggak boleh kedinginan.”

Dengan berat hati, Elena mengangguk. “Baik… tapi lo harus balik cepat. Lo utang banyak cerita, Sel.”

Seline menurunkan ranselnya. “Isi baju Sheryl ada di sini. Kalau dia ngompol, tinggal ganti.”

Elena mendesah, mencoba sabar. “Gue antar lo sampai depan.”

Di depan pintu, Seline tiba-tiba berhenti. Ia berbalik, lalu memeluk Elena erat. “Lo sahabat terbaik gue, El. Gue sayang lo.” Suaranya bergetar.

Elena menutup mata, menahan air bening yang hampir jatuh. “Makanya jangan lama. Cepat balik. Ambil Satrio, jemput Sheryl. Jangan bikin gue bingung sendiri.”

Seline tersenyum kecil, mengangguk, lalu menatap Sheryl untuk terakhir kalinya sebelum pergi. “Sayang, mama tinggal sebentar ya. Mama jemput abang dulu…” bisiknya, mengecup kening bayi mungil itu.

“Sel, jangan drama. Lo kayak mau pergi jauh.” Elena menatapnya curiga, mencari kejujuran di matanya.

Namun Seline hanya mengulang lebih pelan: “Titip Sheryl, El.”

Elena tersenyum tipis. “Iya. Gue jagain dia baik-baik. Tapi jangan lupa jemput dia tepat waktu.”

Seline mengangguk, lalu melangkah pergi.

“Dada, mama!” Elena bersuara dengan nada dibuat-buat ceria, menirukan anak kecil. “Cepat balik ya, mama!”

Kata-kata itu membuat langkah Seline goyah. Ia menatap lantai lorong apartemen yang basah oleh hujan. Air matanya jatuh deras.

Maafin gue, El… Gue nggak akan bisa jemput Sheryl.

Dalam hati, ia berbisik lirih: El, gue percaya lo bakal sayangin Sheryl lebih dari siapa pun. Tolong jaga dia…

Dengan langkah berat, Seline meninggalkan Elena dan Sheryl di balik pintu lift yang kini tertutup rapat.

*

Beberapa jam kemudian.

Seline duduk di balik kemudi, menatap bayi merah di jok sebelahnya. Wajahnya dingin, tapi matanya penuh duka. Bayi itu tak lagi berna pas.

“Sayang… adik sudah sama yang tepat. Sekarang mama bisa temenin kamu, Satrio,” bisiknya, menyentuh tubuh mungil yang terbungkus selimut.

Mesin mobil menyala. Kendaraan melaju kencang menembus hujan malam, menuju tol arah Bandung. Jarum speedometer merayap naik.

Seline menggenggam setir erat-erat. Napasnya berat. Air matanya jatuh tanpa henti. Hingga akhirnya… ia membe ‘lokkan setir tajam.

Mobil itu menghan ‘tam pembatas, lalu ter jun bebas ke jur ang cu ram.

“Sheryl… mama lakukan ini demi kamu. Demi keselamatanmu. Semoga suatu hari, kamu nggak ben ci keputusan mama ini…” lirihnya, sebelum menu tup mata.

Dentuman keras memecah keheningan malam. Mobil itu hilang ditelan gelap, meninggalkan takdir yang ke lam.

TBC...

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
7 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status