Share

Kemarahan yang Meledak!

"Maaf, siapa, ya?" tanyaku lumayan penasaran. 

Sebenarnya, aku tau siapa yang menelepon. Apalagi suaranya tidak asing di telinga. Juga bukan Fajar. 

Siapa lagi, pasti dia. 

"Rian. Masa lupa."

"Jangan basa-basi. Kita selesaikan nanti," kataku sambil mematikan telepon. 

Ketika aku menoleh, Bang Tirta dan Kafka menatapku penasaran. Aku nyengir saja, tidak menjawab pertanyaan mereka sama sekali. 

"Siapa, sih, Mbak?" tanya Kafka penasaran. 

"Kepo," kataku membuatnya mendelik.

Aku sudah selesai. Membantu Kafka dan Bang Tirta yang masih terlihat sibuk. 

"Udah selesai semua." Kafka menunjukkan barang-barang yang sudah selesai dirapikan. Aku menganggukkan kepala, melirik jam dinding. Sudah pukul segitu ternyata. 

"Ayo, berangkat."

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rosari Angeline
seru seru... lanjut.
goodnovel comment avatar
Siti Rahmah
aneh, kan LG ceritain mas Heru yaaa... knp ada aktor Laen yg jd pembunuh ... ribet , males mikir tau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status