LOGINArsenio Alvier, seorang mantan narapidana yang ditugaskan oleh bosnya yang seorang ketua gengster jahat untuk menjadi Bodyguard seorang gadis buta—Alexa Jennifer yang Hyper. Dengan satu tujuan: menguasai semua aset kekayaan orang tuanya yang melimpah ruah. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka menjadi dekat dan diam-diam saling menyukai. Apakah Arsenio akan tetap melanjutkan misinya? Atau... melawan bosnya yang kuat demi Alexa?
View MoreSejak kedua orang tuanya tiada, Alexa kehilangan seluruh warna pada dunianya. Kebahagiaan nampak mustahil.
Seolah semua penderitaannya tak cukup membuat merana, Alexa juga harus merasakan sebuah gairah panas yang terus menyeruak tanpa henti. Ia pun tak paham bagaimana itu terjadi. Hanya tahu jika dirinya seringkali begitu ingin merasakan sentuhan. Namun, rahasia itu ia simpan rapat. *** Di sebuah rumah mewah yang tampak seperti sebuah kastil, seorang gadis muda tengah duduk sendiri di meja makan yang panjang dan sepi. “Bi, minum!” perintah gadis itu tegas namun anggun. Alexa Jennifer—gadis muda berusia 21 tahun. Dia tampak mempesona dengan balutan dress mewah nan elegan berwarna putih menutupi kulitnya yang putih bersih, dengan aksesoris kalung, anting dan juga gelang yang terbuat dari mutiara asli. Rambutnya panjang terurai indah berwarna kecoklatan. Dengan anggun ia meneguk segelas air putih, disusul dengan memasukkan potongan daging sapi ke dalam mulutnya. Namun matanya yang biru indah, tetap fokus ke depan, menatap kegelapan. "Nona, apakah anda membutuhkan yang lain?" tanya Alis, pelayan rumahnya. "Tidak!" sahutnya sembari mengusap lembut bibirnya dengan tisu setelah meneguk air putih. "Aku mau ke kamar," ucapnya menambahkan. "Baik, Nona," sahut Alis, kepala menunduk hormat. Dengan perlahan Alexa meraih tongkatnya, lalu berdiri tegak, ia sama sekali tak ingin dibantu oleh siapapun yang akan membuatnya lemah dan manja. Walau terkadang ia sering terjatuh karena kecerobohannya. "Alexa sayang, kamu mau kemana, sayangku?" tanya seorang wanita mengalun lembut. Wanita berumur 37 tahun itu berdiri, wajahnya cantik namun sorot matanya tajam penuh ambisi dan keserakahan. Dia adalah adik satu satunya dari ayah kandung Alexa—Ny. Audrey. Alexa sontak berhenti, wajahnya menghadap ke arah suara, "Aku mau ke kamar, Tante," sahutnya lembut. "Tante mau bicara sebentar sama kamu, sayang, " ucap Ny. Audrey dengan mulut manisnya. Alexa terdiam sejenak, teringat pembicaraan Ny. Audrey beberapa hari yang lalu. "Tenang, sayang... Tante tak akan membahas tentang harta dan perusahaan orang tuamu lagi," ujar Ny. Audrey. "Lalu apa, Tante?" tanya Alexa. "Sayang, Om dan Tante sangat khawatir sama kamu, kamu adalah keluarga Tante satu-satunya. Kamu adalah keponakan Tante, sayang," ucap Ny. Audrey dramatis. "Lalu apa keinginanmu, Tante?" Alexa bertanya lagi. "Kamu tinggal seorang diri di rumah sebesar ini dan hanya ditemani beberapa pekerja, dalam keadaanmu yang seperti ini, Tante sangat cemas, bahkan kamu harus meneruskan perusahaan orang tuamu. Om dan Tante sudah berdiskusi di rumah, kami sudah menyewakanmu seorang bodyguard. Dia akan menjagamu dan membantumu bekerja, sayang, " bujuk Ny. Audrey. "Tidak, Tante. Aku bisa sendiri, aku tak suka ada orang asing di dekatku." Alexa menolak tegas. "Sayang... sebenci itu kah kamu pada kami? Sehingga kamu tak mau menerima rasa perhatian kami?" ucap lirih Ny. Audrey. "Maafkan aku, Kak... aku tak bisa menjaga anakmu dengan baik," sambungnya dengan nada meringis, bicara pada orang yang tak ada. Alexa merasa tak nyaman. "Bukannya begitu Tante,,tapi..." "Dengar, sayang... kamu harus mengemban amanah dari kedua orang tuamu bukan? Maaf, sayang, dengan keadaanmu yang seperti ini kamu tak kan bisa melakukannya dengan maksimal, kamu harus mempunyai seseorang yang membantumu,” ujar Ny. Audrey. Belum sempat Alexa menjawabnya, Ny. Audrey sudah lebih dahulu menambahkan, “Tante sudah menyewa orang yang pintar, cekatan dan dapat dipercaya. Dia juga bisa melindungimu dari orang jahat. Apa kamu tau? Pesaing perusahaan ayahmu itu banyak, mereka bisa menghalalkan segala cara agar perusahaan ayahmu jatuh,” ucap Ny. Audrey dengan nada yang terdengar dibuat-buat untuk menakut-nakuti. Alexa menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan, "Baiklah, Tante. Tapi aku ingin menemuinya terlebih dahulu. Jika aku tak suka, aku tak kan menerimanya." Alexa menegaskan. Ny. Audrey tersenyum mendengarnya. “Oke, sayang. Terima kasih sudah mengerti perasaan Tante,” ujarnya sembari mendelikkan kedua matanya sinis. Alexa tidak membalasnya lagi. Gadis itu lantas mengarahkan tongkatnya ke depan. Dengan tangan terangkat, ia meraih pagar tangga, perlahan berjalan menaiki satu per satu anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua rumah mewah itu. Ny. Audrey menatap punggung keponakannya itu, lalu ia segera merogoh ponsel dari tas brandednya. “Gadis cacat itu sudah setuju, segera siapkan orang itu—yang akan menjadi bodyguardnya!”Hujan belum juga reda saat mobil yang ditumpangi Dania dan Kelvin melaju meninggalkan bangunan tua itu. Jalanan basah memantulkan cahaya lampu kota, seperti serpihan kenangan yang tak mau padam.Mereka duduk diam di kursi belakang, wajahnya pucat, matanya kosong. Tangannya menggenggam erat ponsel—di dalamnya tersimpan rekaman suara Ny. Kelly. Rekaman pengakuan. Rekaman yang bisa menyelamatkan… atau menghancurkan segalanya.Ia memejamkan mata.Dadanya sesak.Ia tidak menangis. Air matanya sudah habis.Sementara itu, di sisi lain kota, Alexa mondar-mandir gelisah di ruang kerja mansion. Arsenio berdiri di dekat jendela, menatap gelap dengan rahang mengeras."Kenapa dia nekat? Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya," ucap Alexa pelan, tapi penuh kecemasan. “Seharusnya dia menghubungi kita.”Arsenio meraih ponselnya lagi, menelpon. Tidak aktif. Ia menekan nomor Kelvin, tak aktif juga. “Ini tidak benar,” gumamnya. “Dia ingin menemui wanita itu. Seharusnya aku melarang sejak awal.”Alexa m
Di kantor pusat perusahaan AJ, suasana berubah mencekam.Karyawan berbisik-bisik. Saham turun drastis. Media berkumpul di gerbang."Tuan Arsenio! Apakah benar Anda melindungi pelaku penculikan?”“Benarkah Ny. Eli mengambil anak secara ilegal untuk kepentingan keluarga Anda?”“Apakah yayasan hanya kedok?”Satu pertanyaan lebih tajam dari yang lain.Di ruang rapat, para direksi bersitegang.“Ini serangan sistematis,” ujar salah satu petinggi. “Ada pihak yang menginginkan perusahaan jatuh. Mereka tahu kelemahan Anda ada pada sisi kemanusiaan.”Arsenio menghela nafas panjang.“Mereka menyentuh hal yang paling sensitif,” katanya pelan. “Anak. Masa lalu. Dan rasa bersalah.”Sementara itu, di sudut lain kota, Dania terkunci di kamarnya.Ia membaca berita demi berita, tangannya gemetar.'Dugaan eksploitasi anak oleh keluarga konglomeratPerempuan bernama Dania diduga korban penculikanNy. Eli dan Arsenio terancam proses hukum'Dania menjatuhkan ponselnya.“Kak Arsen..., ini karena aku...," b
Pagi itu, berita menyebar lebih cepat daripada angin.Nama Dania mendadak ramai dibicarakan—bukan karena pernikahannya yang megah, bukan pula karena statusnya sebagai istri Kelvin, melainkan karena satu isu yang menggemparkan:“Wanita yang mengaku ibu kandung Dania—keluarga Arsenio Alvier muncul kembali.”Seseorang telah membocorkan informasi itu.Dan tidak butuh waktu lama hingga gosip berubah menjadi tuduhan.Di ruang keluarga mansion, suasana mencekam.Alexa berdiri di depan televisi yang menampilkan berita daring. Judulnya menyala terang:“Kontroversi Keluarga Elite: Ibu Kandung Muncul Setelah Puluhan Tahun Menghilang? Nama Arsenio Alvier terseret dalam kasus ini. Tangan Alexa gemetar saat membaca.“Siapa yang membocorkan ini?” suaranya pecah.Arsenio berdiri kaku, rahangnya mengeras. “Tidak mungkin kebetulan. Mereka ingin menghancurkan aku. Ini pasti pesaing bisnis.”***Kelvin yang baru datang dari kantor langsung mematikan televisi. “Ini gila. Mereka mengorek luka lamamu. Dan
Hujan kembali turun malam itu, lebih deras dari sebelumnya, seolah langit pun tak sanggup lagi menahan rahasia yang selama puluhan tahun terkubur.Arsenio berdiri di depan meja kerjanya, mata terpaku pada tumpukan berkas yang berserakan. Tangannya gemetar saat membuka map terakhir—map yang baru saja ia dapatkan dari seorang kenalan lama di kepolisian.Isinya membuat dadanya serasa dihantam berkali-kali.Dokumen lama. Laporan kebakaran. Catatan psikiater. Dan… satu surat tulisan tangan yang mulai pudar tintanya.Nama di sudut kertas itu membuat nafasnya tercekat.Eleanor Widjaja.Nama muda Ny. Eli.Dan di bawahnya, tertulis satu nama lagi.Kelly Widjaja.“Jadi… kalian saudara…” gumam Arsenio lirih.Ia membaca dengan seksama.Tahun demi tahun mulai tersusun seperti kepingan puzzle yang kejam.Kelly dan Eli adalah sepupu. Tumbuh bersama. Besar di lingkungan yang sama. Namun hidup memilih jalan berbeda untuk mereka. Kelly—cantik, lembut, penuh kasih—jatuh cinta pada seorang pria yang sam






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Ratings
reviewsMore