LOGINUntuk dewasa matang, bocil di bawah 21 di larang mendekat đ« Arsenio Alvier, seorang mantan narapidana yang ditugaskan oleh bosnya yang seorang ketua gengster jahat untuk menjadi Bodyguard seorang gadis butaâAlexa Jennifer yang Hyper. Dengan satu tujuan: menguasai semua aset kekayaan orang tuanya yang melimpah ruah. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka menjadi dekat dan diam-diam saling menyukai. Apakah Arsenio akan tetap melanjutkan misinya? Atau... melawan bosnya yang kuat demi Alexa?
View MoreSejak kedua orang tuanya tiada, dunia telah kehilangan segala warnanya bagi Alexa; kebahagiaan seolah menjadi bayang-bayang yang tak pernah mampu ia sentuh. Seolah semua penderitaannya tak cukup membuatnya merana, entah sejak kapan Alexa merasakan gairah panas menyeruak tanpa henti, yang ia juga tak paham bagaimana semua ini bisa terjadi. Rahasia itu ia simpan rapat, terkunci di balik senyum dan diamnya, membelit malam-malam dengan napas yang berat dan desir hasrat. Ketika ia teramat menginginkan sentuhan, terasa berkali lipat memberikan Alexa penderitaan ketimbang kenikmatan.
Di sebuah rumah mewah yang tampak seperti sebuah kastil, seorang gadis muda tengah duduk sendiri di meja makan yang panjang dan sepi. âBi, minum!â pinta gadis itu tegas, namun anggun. Alexa Jenniferâgadis muda berusia 21 tahun. Dia tampak mempesona dengan balutan dress mewah nan elegan berwarna putih menutupi kulitnya yang putih bersih, dengan accesories kalung, anting dan juga gelang yang terbuat dari mutiara asli. Rambutnya panjang terurai indah berwarna kecoklatan. Dengan anggun ia meneguk segelas air putih, disusul dengan memasukkan potongan daging sapi ke dalam mulutnya. Namun matanya yang biru indah, tetap fokus ke depan, menatap kegelapan. "Nona, apakah anda membutuhkan yang lain?" tanya Alis, pelayan rumahnya. "Tidak!" sahutnya sembari mengusap lembut bibirnya dengan tisu setelah meneguk air putih. "Aku mau ke kamar," ucapnya menambahkan. "Baik, Nona," sahut Alis, kepala menunduk hormat. Dengan perlahan Alexa meraih tongkatnya, lalu berdiri tegak, ia sama sekali tak ingin dibantu oleh siapapun yang akan membuatnya lemah dan manja. Walau terkadang ia sering terjatuh karena kecerobohannya. "Alexa sayang, kamu mau kemana, Nak?" Pertanyaan seorang wanita tiba-tiba mengalun lembut. Wanita berumur 37 tahun itu melangkah mendekati Alexa. Wajahnya cantik, namun sorot matanya tajam penuh ambisi dan keserahakan. Dia adalah adik satu-satunya dari ayah kandung AlexaâNy. Audrey. Alexa sontak berhenti, wajahnya menghadap ke arah suara, "Aku mau ke kamar tante," sahutnya lembut. "Tante mau bicara sebentar sama kamu, sayang, " ucap Ny. Audrey dengan mulut manisnya. Alexa terdiam sejenak, teringat pembicaraan Ny. Audrey beberapa hari yang lalu. "Tenang, sayang... tante tak akan membahas tentang harta dan perusahaan orang tuamu lagi," ujar Ny. Audrey. "Lalu apa, tante?" tanya Alexa. "Sayang, Om dan Tante sangat khawatir sama kamu, kamu adalah keluarga Tante satu-satunya. Kamu adalah keponakan Tante, sayang," ucap Ny. Audrey dramatis. "Lalu apa keinginanmu, Tante?" Alexa bertanya lagi. "Kamu tinggal seorang diri di rumah sebesar ini dan hanya ditemani beberapa pekerja, dalam keadaanmu yang seperti ini, Tante sangat cemas, bahkan kamu harus meneruskan perusahaan orang tuamu. Om dan Tante sudah berdiskusi di rumah, kami sudah menyewakanmu seorang bodyguard. Dia akan menjagamu dan membantumu bekerja, sayang, " bujuk Ny. Audrey. "Tidak, Tante. Aku bisa sendiri, aku tak suka ada orang asing di dekatku." Alexa menolak tegas. "Sayang... sebenci itu kah kamu pada kami? Sehingga kamu tak mau menerima rasa perhatian kami?" ucap lirih Ny. Audrey. "Maafkan aku kak... aku tak bisa menjaga anakmu dengan baik," sambungnya dengan nada meringis, bicara pada orang yang tak ada. Alexa merasa tak nyaman. "Bukannya begitu Tante, tapi..." "Dengar, sayang... kamu harus mengemban amanah dari kedua orang tuamu bukan? Maaf, sayang, dengan keadaanmu yang seperti ini kamu tak kan bisa melakukannya dengan maksimal, kamu harus mempunyai seseorang yang membantumu, Tante sudah menyewa orang yang pintar, cekatan dan dapat dipercaya. Dia juga bisa melindungimu dari orang jahat. Apa kamu tau? Pesaing perusahaan ayahmu itu banyak, mereka bisa menghalalkan segala cara agar perusahaan ayahmu jatuh," ucap Ny. Audrey dengan niat menakut nakuti. Alexa menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan, "Baiklah, Tante. Tapi aku ingin menemuinya terlebih dahulu. Jika aku tak suka, aku tak kan menerimanya." Alexa menegaskan. "Oke, sayang. Terima kasih, ya. Kamu sudah ngertiin perasaan Tante. Sekarang tante pulang dulu, ok," ucap Ny. Audrey tersenyum, sembari mendelikkan kedua matanya sinis. "Ya, tante," sahut Alexa. Gadis itu kembali mengarahkan tongkatnya ke depan. Dengan tangan terangkat, ia meraih pagar tangga, perlahan ia berjalan menaiki satu per satu anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua rumah mewah itu.Satu minggu berlalu sejak malam kelam ituâmalam ketika nyawa Arsenio hampir dicabut paksa.Rumah sakit telah menjadi saksi puluhan kunjungan, ratusan ucapan syukur, dan begitu banyak doa. Sekarang, pagi ini, ia akhirnya kembali ke tempat yang paling ia kuasai: kantor AJ Cooperation.Arsenio berdiri di depan pintu kaca besar lantai eksekutif, mengenakan setelan hitam rapi, meski tubuhnya masih belum pulih sepenuhnya. Bekas luka di perutnya tertutup rapat di balik kemeja, tapi tidak ada satu pun tanda bahwa ia baru saja hampir mati.Tatapannya tetap seperti biasaâtajam, tegas, dan mendominasi.Saat ia membuka pintuâŠâSELAMAT DATANG KEMBALI, TUAN ARSENIO!âSeluruh karyawan langsung berdiri dari meja masing-masing, memberikan tepuk tangan meriah. Ada yang tersenyum lega, ada yang matanya berkaca-kaca. Kelvin bahkan memberikan suitan kecil sebelum menutup mulut karena tatapan Loli. Loli maju dan menunduk singkat pada bosnya. âKami hampir kehilangan Anda, Tuan.âArsenio hanya mengangkat al
Suara jeritan Alexa menggema di ruangan CEO yang dipenuhi kaca pecah dan bau asap. Tubuh Arsenio yang terkulai dalam pelukannya membuat semua orang di ruangan itu seolah kehilangan napas.âARSENIO! BERTAHANLAH!!â Alexa menekan perutnya yang dipenuhi darah, tangannya sendiri telah memerah.Felix sudah berlari ke arah pintu. âMEDIS!! PANGGIL MEDIS!! BUKA JALAN!!âSaat itu... CLAP!Lampu seluruh lantai kembali menyala terang dalam sekejap. Seakan dunia baru bangun dari mimpi buruk.Dan bersama cahaya itu, suara-suara keras dari luar gedung mulai terdengar:Teriakan polisi, suara radio taktis, suara borgol diklik, teriakan protes para anggota sindikat, suara sirine polisi dan ambulance yang bersahutan. Scorpio Syndicateâyang selama ini beroperasi dalam bayang-bayang gelapâakhirnya digulung habis. Para anggota mereka ditahan, Kelvin membuka jalan sementara dua paramedis masuk tergesa-gesa.âPasien laki-laki, umur 30-an, kehilangan banyak darah! Cepat angkat!â seru salah satu dari mereka
Suara tembakan dan erangan Arsenio menggema melalui speaker keamanan hingga membuat seluruh gedung membeku. Alexa tersentak seperti ditarik dari tubuhnya sendiriâmatanya membesar, wajahnya memucat drastis.âAr⊠ArsenioâŠâ suaranya pecah, hampir tidak terdengar.Kelvin langsung menatap Felix. âItu⊠itu tembakan dari atap?!âFelix mengangguk cepat, wajahnya pucat. âIya. Sumber audionya tepat dari mic rooftop...âAlexa menutup mulutnya, tubuhnya mulai bergetar hebat. âTidak⊠jangan⊠jangan⊠ArsenâŠâIa berdiri mendadak, tubuhnya limbung, lalu berlari ke arah pintu.âAlexa! Jangan ke luar!â Kelvin menahan lengannya kuat-kuat.âLepaskan! Aku takut Arsenio terluka!! AKU HARUS NAIK!âKelvin berusaha menahan, tapi Alexa meronta seperti orang kehilangan akal. Dania segera membantu Kelvin, merangkul Alexa dari belakang.âAlexa, berhenti! Di luar masih ada orang bersenjata! Kamu bisa mati!â Dania hampir berteriak, tapi suaranya bergetar penuh ketakutan.Alexa jatuh berlutut, air matanya jatuh tanp
Di ruangan staff dipenuhi ketegangan. Lampu darurat berkedip merah setiap tiga detik, membuat bayangan di wajah semua orang berubah-ubahâantara takut, tegang, dan waspada.Di luar, suara tembakan masih terdengar samar.Di dalam ruangan CEO, hanya ada suara cepat dari jari Felix yang menari di atas keyboard dan bunyi napas tertahan dari setiap orang di ruangan itu.Dania berdiri di depan pintu, pistol di tangan. Matanya menatap setiap bayangan di koridor luar. Alexa duduk di lantai, punggungnya bersandar ke dinding kaca. Tangannya gemetar, tapi pandangannya tajam, terus menatap layar komputer tempat peta keamanan masih berdenyut pelan.âDia sudah sampai di atap,â suara Kelvin pelan tapi jelas.Alexa menoleh cepat. âKamu yakin?âKelvin mengangguk, matanya menatap monitor pengawas yang masih menampilkan gambar kabur dari kamera rooftop. âYa. Itu dia.âAlexa menatap layar itu, menahan napas. Siluet hitam Arsenio tampak kecil di tengah terpaan angin malam, kemejanya berkibar, langkahnya te
Lampu di ruang CEO berkelap-kelip, suara alarm berdering rendah di seluruh lantai atas. Felix menatap layar yang tiba-tiba penuh gangguan sinyal, sementara Arsenio perlahan mengeluarkan pistol dari balik jas hitamnya.Dalam sepersekian detikâtembakan meletus dari arah atap kaca.DOR! âMENUNDUK!â teriak Arsenio. Kaca pecah berhamburan, serpihannya jatuh berkilau di bawah cahaya redup. Alexa menunduk, tubuhnya gemetar, sementara Arsenio mengangkat pistol dan dengan membidikâmenembak ke arah bayangan di atap.DOR!Tubuh berpakaian hitam itu jatuh menghantam kaca, terhempas ke lantai bawah. Semua orang terpaku.Felix langsung berteriak dari balik meja kontrol.âSistem alarmku diretas! Mereka sudah masuk ke jaringan utama!âArsenio menatapnya cepat. âFokus, Felix! Jangan pikirkan tembakan. Aku jalan pintas ke sistem Scorpio sebelum semuanya terkunci!âFelix mengetik cepat, wajahnya pucat. âAku berusaha, tapi mereka menyerang dari dua arah. Ini bukan hacker biasa, Tuanâmereka tahu kode ki
Arsenio menatap layar ponselnya dalam diam. Suara napasnya berat, matanya gelap, dan aura di sekelilingnya membuat siapa pun tak berani mendekat terlalu dekat. Alexa berdiri di hadapannya, menggenggam tangannya. âAlexa,â suara Arsenio dalam dan tegas. âKamu akan tetap di mansion. Aku akan tingkatkan keamanan. Tiga tim berjaga dua puluh empat jam."Alexa mengerutkan kening, suaranya pelan tapi mantap, âTidak.âArsenio menoleh cepat. âApa?ââAku bilang, tidak,â ulang Alexa, menatapnya lurus. âAku tidak mau lagi bersembunyi, Arsen. Kamu pikir aku aman?"âIni bukan permainan, Alexa. Dunia yang kuhadapiâââAdalah dunia yang sudah aku pilih juga,â potong Alexa, suaranya meninggi sedikit. âKamu yang mengajarkanku untuk berani, untuk tidak lari. Sekarang aku berani, dan kamu mau menyuruhku sembunyi lagi?âArsenio menghela napas keras, menatapnya dalam waktu lama. Urat di pelipisnya menegang, tapi sorot matanya melunak perlahan. Alexa melangkah lebih dekat, suaranya melembut.âArsen⊠tak ada
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments