Share

Bab 36

Penulis: Sahira
Harison dirawat di rumah sakit selama tiga hari. Setelah mengetahui bahwa Alyana dan Nathan sudah pulang ke Kota Anjelo, dia langsung mengurus prosedur kepulangannya agar lebih cepat.

Kabar bahwa dia sudah menyinggung Nathan diterima lebih dulu oleh Keluarga Gandhi dibandingkan dengan kepulangannya.

Itu sebabnya begitu Harison masuk, suasana yang mencekam langsung menyambutnya.

Janet bergegas menghampiri Harison sambil berpura-pura menyeretnya ke atas. "Aduh, kasihan anakku! Sini Ibu mau lihat seberapa parah lukamu ...."

"Berhenti!"

Rekasa berseru dengan marah dan menatap Harison dengan tajam. "Kalau dia masih bisa jalan masuk ke rumah, itu berarti lukanya nggak begitu parah."

Rasanya jantung Janet seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik. Dia buru-buru berujar memohon, "Tuan Besar, Harison masih muda dan perlu banyak belajar. Tolong Tuan Besar ...."

"Dia sudah punya karier dan hampir menikah, tapi masih perlu banyak belajar? Kalau gitu sih dia memang harus diberi pelajaran."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 304

    Pameran fotografi telah berakhir dengan sukses, dan popularitas Alyana tetap tinggi.Seorang fotografer ternama di dalam negeri merangkum karya dan penghargaan Begonia dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pula semua pemotretan selebritas yang pernah dia tangani. Sebuah dokumentasi lengkap yang memperlihatkan sepenuhnya bakat luar biasa Alyana.Tiga tahun lalu, Alyana hanyalah seseorang yang sakit parah dan hampir kehilangan nyawanya. Kini, dia kembali dengan penuh percaya diri dan bersinar di bidang yang dia cintai.Siapa pun yang melihat perubahannya tidak bisa menahan kekaguman, semuanya memuji kerja keras dan bakatnya.Namun, bagi Keluarga Moran, semua itu tidak lebih dari sekadar aksi mencari perhatian."Cuma fotografer, perlu dibahas berlebihan begitu?"Agam, yang pagi-pagi menemukan berita tentang Alyana, langsung naik pitam dan melempar tablet ke atas meja.Anggota Keluarga Moran lainnya duduk di meja makan, semua diam membisu, menunduk sambil sarapan, tidak berani mengeluark

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 303

    "Kamu tahu apa yang aku rasakan hari ini? Aku merasa seperti seorang tahanan, kalian datang satu per satu, menginterogasiku, mengancamku.""Haruskah aku belah dadaku dan tunjukkan hatiku agar kalian berhenti mencurigai aku seperti ini?"Mendengar nada ketidakpuasan dalam suara Harison, Cecilia tidak bisa menahan rasa paniknya. "Aku nggak .... Harison, aku hanya ....""Lia, aku hanya ingin tanya satu hal. Aku hidup sama kamu, atau sama orang tuamu?""Tentu saja sama aku.""Oke."Harison menghentikan mobil, lalu menoleh ke arah Cecilia. Sulit untuk membaca emosi di matanya yang tersembunyi dalam bayangan gelap."Soal anak, kita lakukan seperti yang sudah kita sepakati sebelumnya. Yang paling penting adalah kesehatan dan perasaanmu. Jangan pikirkan terlalu banyak. Cepat atau lambat, kita akan punya anak kita sendiri.""Tapi ...."Melihat tatapan Harison yang tidak memberi ruang untuk bantahan, Cecilia pun menggigit bibirnya, dan akhirnya tidak berkata apa-apa lagi....Larut malam.Sam ba

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 302

    Mendengar itu, Cecilia buru-buru menjawab, "Benar, Ayah. Tapi kami pergi dari sana lebih awal. Harison bahkan sempat temani aku jalan-jalan dulu ....""Kalau begitu, kalian belum tahu kalau Begonia itu Alyana?"Adrian berterus terang, tatapannya langsung tertuju pada Harison. "Alyana masih hidup, kamu tahu?"Gerakan tangan Harison sempat terhenti sejenak. Dia paham maksud dari pertanyaan Adrian, jadi tidak ada gunanya dia berbelit-belit atau menutup-nutupi."Ya, aku tahu."Harison menatap Adrian dengan tenang. "Ayah, aku turut bahagia dia masih hidup, tapi itu saja, nggak ada yang lebih.""Aku dan Lia sudah menikah, hanya dia yang ada di hatiku. Seumur hidup, aku nggak akan mengecewakannya. Ayah nggak perlu cemas."Sambil berkata, Harison menggenggam tangan Cecilia dan menatapnya penuh kasih.Menatap mata Harison, Cecilia justru teringat bagaimana tatapan mata Harison saat melihat Alyana di pameran fotografi. Tatapan itu penuh cinta, yang begitu nyata dan membara.Perih terasa di hatin

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 301

    Saat kalimatnya belum selesai, Andreas menyadari Nathan sudah melangkah pergi. Dia pun menghela napas dan bergumam, "Paman, aku ini lagi bantu menganalisis situasimu, kenapa malah pergi?""Kurang kerjaan."Nathan menyahut singkat, lalu berjalan pergi tanpa menoleh.Andreas tidak bergerak dari tempat, hanya menggelengkan kepalanya. 'Sepertinya akan ada badai lagi di Keluarga Moran.'...Malam hari, video wawancara Alyana masih bertengger di puncak pencarian terpopuler, tidak kunjung surut."Tuhan memberiku kesempatan untuk memulai kembali, dan tentu saja aku akan menghargainya dengan sepenuh hati, mencurahkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk hal-hal yang benar-benar aku cintai.""Hanya dengan mengingat jalan yang telah kita lewati, kita bisa melangkah lebih baik ke depan. Aku bersyukur atas semua yang telah kualami, karena itulah yang membuatku lebih sadar ke mana harus menuju."" ... "Andreas duduk di bilik restoran terbuka, memutar ulang video itu berkali-kali."Gila, kata-kata Ka

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 300

    Di dalam ruang pameran, Alyana kini dikepung media dan jurnalis, dikelilingi lapisan demi lapisan manusia yang membuatnya tidak lagi terlihat dari luar.Orang-orang berdesakan, dan suara percakapan terdengar di mana-mana.Di tengah keramaian itu, Harison berdiri mematung, seolah jiwanya menguap dari tubuhnya. Tatapannya terpaku ke arah pusat ruangan, ke tempat Alyana berdiri."Harison, itu benar-benar ...."Cecilia menoleh, dan pandangannya bertemu dengan mata Harison yang bergemuruh dengan emosi yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.Sudah lebih dari dua tahun menikah, dan dia selalu tahu bahwa di hati Harison masih ada ruang untuk Alyana.Namun, dia mengira Alyana telah tiada, hanyalah sosok dari masa lalu. Meskipun masih menempati sudut kecil di hati Harison, itu tidak akan mengancam pernikahan mereka.Sekarang keadaan berubah. Alyana masih hidup, dan jauh lebih cantik lebih memesona dibandingkan tiga tahun lalu.Seketika, rasa cemas yang tajam menyelinap masuk, membuat Cecilia mer

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 299

    [Hargai sedikit perasaan Alyana, nggak usah ungkit-ungkit Keluarga Imano yang bikin sial itu di hari kembalinya Alyana.][ ... ]Perlahan, komentar-komentar yang menyambut kembalinya Alyana memenuhi dunia maya.Pada saat yang sama, kabar yang sama tersebar juga di luar galeri seni. "Begonia itu ternyata Alyana!""Aku sudah lihat beritanya di internet. Sumpah! Ini luar biasa banget! Siapa yang nyangka dia adalah Begonia!""Kalau tahu begini, aku pasti cari cara untuk dapat tiketnya! Kapan lagi bisa nonton drama secara langsung seperti ini!"Mendengar percakapan itu, Alina segera meraih lengan salah satunya dan bertanya, "Kalian sedang ngomongin apa?""Begonia itu Alyana. Kamu tahu ....""Eh? Dia kan adiknya Alyana, yang dulu pernah ketahuan pakai karya kakaknya buat buka pameran fotografi."Mendengar bisikan dari temannya, orang yang menjawab tadi langsung memandang rendah Alina. "Ckckck, jadi kamu si maling itu!""Ckckck!"Teman-temannya ikut mengejek.Menyaksikan apa yang terjadi, Ime

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status