Karena tadi malam aku diceramahi Danny-kun, aku masih mengantuk.
"Semua ini karena si Akuma Milku," gumamku.
"Ara ... ara ... kelihatannya ada yang dimarahi sama tunangannya nih," ucap Nozomi dengan mengejek.
"Matamu kenapa Nozomi-san? Kok sembab begitu? Abis ditinju siapa?" Balasku.
"Bisakah kalian berhenti ... ini masih pagi loh," keluh Shirei.
"Kenapa kamu telat bangun hari ini Kanaya-san?" tanya Yuu.
"Dia habis diceramahi sama...," jawab Nozomi sambil tersenyum.
Sebelum Nozomi selesai berbicara, aku langsung meninju perutnya agar dia menutup mulutnya sehingga Nozomi meringis kesakitan.
"Kenapa kamu Nozomi-san? Lagi mencari koin yang jatuh?" ucapku dengan mengejek.
"Pagi-pagi kalian sudah bertengkar ... nanti aku laporin ke Danny senpai loh Kanaya-san," ucap Canis.
Aku pun terdiam ketika mendengar kata akan diceramahi Danny-kun. Karena tadi malam, Danny-kun benar-benar marah pa
Malamnya setelah selesai pertandingan tadi siang, aku jatuh pingsan dan dibawa ke kamarku oleh Danny-kun."Dimana ini?" tanyaku dengan suara lemah."Ini dikamarmu Mei," jawab Danny-kun.Aku merasa sedih karena kalah dari Nozomi lalu kutarik selimutku untuk menyembunyikan air mataku."Apa kamu masih sedih karena kamu kalah?" tanya Danny-kun.Aku masih menyembunyikan wajahku dibalik selimut."Begitu ya," lanjut Danny-kun."Ternyata kamu sudah bangun ya Meigomi-san," ucap Nozomi masuk ke kamarku."Tentu saja Akuma Milku ... dan ngapain kamu disini? Apa kamu mau menggoda Danny-kun pakai pakaianmu itu?" ketusku."Kalau iya, kenapa?" tanya Nozomi.Aku duduk di tempat tidur lalu kutarik tangan Danny-kun lalu kurangkul dia."Ayo Danny senpai, kita ke aula agar pestanya bisa dimulai," ucap Nozomi."Pesta apa?" tanyaku."Untuk apa aku membe
Setelah pulang dari Lithemba Resort, masih ada hari libur yang tersisa saat Golden Week, aku berencana untuk menghabiskan musim panas bersama Danny-kun. Aku pun segera menelepon Danny-kun."Moshi..moshi ... ada apa Mei?" tanya Danny-kun lewat telepon."Danny-kun, Sabtu besok sibuk tidak?" jawabku."Tidak kok ... ada apa?" tanya Danny-kun lagi."Apa kamu mau pergi ke festival bersamaku?" tanyaku."Boleh..," jawab Danny-kun.Aku pun tersenyum kegirangan."Kalau begitu, kita jumpa di dekat air mancur Kibou Gamine Gakuen jam 5 sore ya..," ucapku lagi."Okey.," jawab Danny-kun.Aku pun segera menutup teleponku dan segera bersiap-siap karena hanya tinggal 3 jam lagi aku bertemu dengan Danny-kun."Aku memilih yukata yang akan kupakai nanti, namun entah mengapa yukata yang biasanya kupakai sudah sedikit sempit ... apa dadaku bertambah besar ya?" gumamku sambil melihat dadaku.
Pagi ini aku tersenyum tersipu karena tadi malam aku mencium pipi Danny-kun. Membuat wajahku bersemu memerah seperti buah apel yang ranum. Untungnya hari ini adalah hari Minggu setelah kulihat di kalender, karena kalau hari biasa entah apa yang akan kulakukan ketika ku berjumpa dengan Danny-kun disekolah.Setiap saat ku selalu ingat kejadian tadi malam dan membuatku sulit berkonsentrasi saat menari Kagura. Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat hari ini. Dan tak lama kemudian, datanglah tukang pos membawa sebuah surat untukku. Aku menerimanya, menandatangani penerimaannya, dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada tukang pos.Di ruang tamu, ku buka surat itu dan ku baca. Namun aku terkejut ketika surat itu berisikan "MATI KAU SANA!!!". Aku berpikir sejenak, siapa orang yang mengirimkan surat kaleng tersebut. Karena kumerasa tidak ada orang yang membenciku seperti ini.Apakah ada seseorang yang bisa kucurigai? Jawaban yang bisa kuperoleh adalah :
"Mei..," ucap seorang lelaki didekat pintu.Aku menoleh ke belakang. Dan aku melihat Danny-kun disitu."Apa yang kamu lakukan disini, Mei?" tanya Danny-kun."Aku sedang mencari seorang gadis yang menggodamu..," jawabku dengan menoleh ke arah gadis itu dengan wajah merendahkan."Siapa yang menggodaku?" tanya Danny-kun."Da-kun..," ucap gadis itu."Hinada-san?" ucap Danny-kun.Danny-kun menolong gadis itu untuk berdiri, namun aku tidak menyukainya."Apa yang sebenarnya terjadi disini?" tanya Danny-kun."Sebenarnya..," jawabku."Da-kun ... perutku sakit ... bisa kamu gendong aku?" ucap Hinada dengan menggoda."Hinada-san ... bukankah lebih baik aku bantu kamu duduk dulu?" tanya Danny-kun."Hi ... na ... chan.," ucap Hinada.Mendengar kata menjijikkan itu, aku mengepalkan tanganku agar aku bisa meninjunya sekali lagi."Hinada-san ... bukan
Hari pertama tanpa bertemu Danny-kunDisebuah taman, aku menyandarkan kepalaku di paha Danny-kun. Kepalaku diusap-usap berulang kali meski aku sudah tertidur. Nyaman sekali rasanya hingga membuatku ingin tidur lebih lama. Namun tiba-tiba rubah betina itu mendatangi Danny-kun dan membawa Danny-kun pergi. Aku terjatuh dari tempat tidurku, namun anehnya tubuhku tidak terasa sakit tetapi hatiku yang sakit. Aku bangun pagi yang biasanya berwajah ceria, kini aku bangun dengan wajah sedih. Aku mandi dengan wajah yang lesu, aku makan sambil melamun, dan bahkan ketika aku pergi ke sekolah hampir saja menabrak pohon ketika hendak ke kelas. Teman sekelasku melihatku sedang dirundung kesedihan, mereka mencoba mengajakku bicara namun aku tidak menghiraukan mereka karena yang ada dikepalaku saat ini adalah kalimat Danny-kun tidak menyayangiku lagi. Hal ini terus berlanjut hingga aku sampai dirumah dan tidur.Hari kedua tanpa bertemu Danny-kunAku
"Bagaimana menurutmu, rubah betina? Apa kamu sepakat dengan ideku?" tanyaku memastikan."Tidak mau..," jawab Hinada."Mengapa kamu tidak mau, Hinada-san?" tanya Hatsuki."Siapa yang akan percaya dengan hal bodoh seperti itu..," jawab Hinada."Aku juga tidak mau, aku hanya ingin cinta Danny-kun untukku..," lanjutku."Kalau begini, sepertinya tidak ada kata sepakat ya..," ucap Nozomi."Bukankah sejak awal, memang tidak ada kata sepakat?" ucap Hinada dengan tenang."Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, karena aku masih ada kencan dengan Da-kun..," ucap Hinada sambil berdiri dari kursinya.Aku memegang tangan Hinada untuk membuatnya menjelaskan maksud dari kalimatnya."Bisakah kamu menceritakan mengapa kamu mengatakan kalau Danny-kun adalah pacarmu?" tanyaku sambil tersenyum."Memang benar kan?!?!" jawab Hinada dengan nada tidak suka."Apa kamu mimpi di siang bolong, rubah betina? Atau kamu mau aku
"Ugggghhh..," ucap seorang gadis sedang tergeletak di tengah ring tinju."1..," wasit menghitung."2..," wasit menghitung lagi."3..," wasit menghitung lagi."4..," wasit menghitung lagi."5..," wasit menghitung lagi.Di pertandingan tinju kali ini aku melawan Hinada si rubah betina. Dia menjatuhkan aku lewat pukulan hooknya ke arah pipi kananku. Aku mencoba untuk berdiri namun mataku berkunang-kunang. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Aku akan menceritakannya.Dua hari yang lalu saat pagi hari, aku dan Danny-kun sedang lari pagi. Udara sejuk saat itu dan aku merasa bahagia karena aku lari pagi bersama Danny-kun. Walaupun hanya sebuah rutinitas biasa, aku merasa menjadi gadis yang paling bahagia sedunia."Bagaimana kalau kita istirahat dulu, Danny-kun..," saranku."Baiklah..," jawab Danny-kun.Kami berdua duduk di sebuah taman dan menikmati udara pagi yang segar."A
Seminggu lagi Danny-kun akan berulang tahun ke-17, aku akan membuat sebuah kejutan untuk Danny-kun. Aku akan merayakan ulang tahun Danny-kun hanya berdua saja. Namun entah mengapa tidak sesuai dengan keinginanku.Karena ketiga gadis sedang berada di rumah masing-masing mau merayakan ulang tahun Danny-kun bersama-sama."Kira-kira apa yang Da-kun sukai ya? Apa aku langsung berikan tubuhku saja? Tapi itu kan terlalu cepat..," gumam Hinada tersipu malu."Kalau kuberikan sebuah buku puisi apa Danny-san suka?" gumam Hatsuki."Hmmm ... hmmmm ... hmmm..," ucap Nozomi bersenandung sambil membuat origami."Entah mengapa tahun ini adalah tahun yang menyebalkan untukku..," kesalku.Esoknya, aku datang ke apartemen Danny-kun dan disana juga ada ketiga gadis itu."Apa yang kalian lakukan disini?" tanyaku."Memangnya aku perlu menjawabnya..," ucap Hinada dengan ketus."Baiklah kalau begitu, bisakah kamu minggir?