Share

12. Terpuaskan Segalanya

last update Last Updated: 2025-03-20 22:10:35

Cinta beranjak dari tempat tidur, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Hatinya masih berdebar mengingat cara Rama menatapnya tadi. Senyum itu. Tatapan itu. Terlalu berbahaya.

Cinta meraih pakaian yang tergeletak di kursi, bersiap untuk meninggalkan kamar. Tapi baru saja melangkah, tangan Rama dengan cepat menangkap pergelangan tangannya hingga membuat Cinta kembali terduduk di tepian ranjang.

“Tetaplah di sini.” Suara Rama terdengar rendah, hampir seperti bisikan.

Cinta menoleh, menemukan pria itu masih bersandar di kepala ranjang, menatapnya dengan ekspresi yang sulit ia artikan. Seolah berat melepaskannya.

“Aku harus membuat sarapan dan menyiapkan pakaianmu,” ujar Cinta pelan.

Rama menghela napas, lalu bersandar lebih santai. “Hari ini aku tidak ada pekerjaan. Tapi nanti malam ada gala dinner.”

Cinta hanya diam, menunggu kelanjutannya.

“Aku ingin kau mendampingiku.”

Cinta mengerutkan kening, sedikit terkejut. “Aku?”

Rama mengangguk. “Ya. Dan aku ingin kau tampil cantik malam ini
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    13. Pertemuan

    Kala Cinta dan Rama sedang asik berbelanja, di tempat yang berbeda meski hatinya sedang terpatahkan tetapi dia tetap memperjuangkan rasa cintanya kepada Rama.Kini Evita sudah berada di rumah keluarga Narendra. Dia duduk dengan anggun di ruang tamu berhadapan dengan Widya, Mama Rama, yang sedang menikmati teh di sore hari.Meskipun hatinya masih perih setelah mengetahui Rama bersama perempuan lain, ia tidak menunjukkan kelemahannya. Senyum manis tetap menghiasi wajahnya."Padahal baru kemarin ketemu, tapi rasanya sudah kangen dengan Tante Widya," ucap Evita dengan nada lembut.Widya menatapnya dengan penuh kasih. "Ah, Evita, kamu memang anak yang manis. Tante juga senang kamu datang. Seandainya saja kamu sudah menikah dengan Rama, tentu tante tidak akan kesepian. Apalagi kalau kalian sudah punya anak."Evita mengangguk. Rasa percaya dirinya membumbung tinggi. Evita terdiam sejenak memilah dan memilih kata dengan hati-hati agar tidak terkesan terlalu agresif."Tante bisa saja. Tapi apa

    Last Updated : 2025-03-21
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    14. Gala Dinner

    Maira menautkan lengannya erat pada Kevin, tersenyum penuh kemenangan, seolah ingin menegaskan siapa yang kini berdiri di sisinya.Cinta menahan napas. Ini tidak akan mudah. Mungkin rasa cinta sudah terkikis habis, tetapi rasa sakit karena pengkhianatan dan pengabaian dari Kevin masih terasa. Apalagi hal itu membuatnya harus terjebak bersama Rama.Sementara itu Rama dan Kevin, meski keduanya tidak mengenal secara pribadi, tetapi mereka saling mengetahui sepak terjang masing-masing dalam dunia bisnis. Ada persaingan tak kasat mata sebagai sesama pengusaha muda, selain masalah perempuan yang kini berada di samping mereka.Rama semakin mempererat genggamannya di pinggang Cinta, jarinya menekan kuat seakan ingin mengukir jejak kepemilikannya. Lalu, dengan langkah mantap dan penuh kharisma, ia membawa Cinta mendekati Kevin.Rama tersenyum tipis dan mengulurkan tangan. “Senang akhirnya bisa bertemu dengan Kevin Sanjaya. Perkenalkan, saya Rama Narendra.”Kevin membalas jabatan tangan itu, ek

    Last Updated : 2025-03-21
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    15. Ingin Bahagia

    Rama membuka pintu vila dan melangkah masuk lebih dulu, membiarkan Cinta mengikutinya dalam diam. Begitu pintu tertutup, atmosfer berubah. Tidak ada lagi sorot mata tamu gala dinner, tidak ada lagi Kevin dan Maira, tidak ada lagi tatapan penuh penilaian dari orang-orang masa lalu Cinta.Namun, justru dalam keheningan ini, Cinta merasa semakin terpojok.Rama melepaskan jasnya, melemparkannya ke sofa. Dia kemudian membuka dasinya perlahan, sembari menatap Cinta yang berdiri beberapa langkah darinya, tampak ragu.“Kau masih menginginkannya?” Rama bertanya, suaranya dalam dan tajam.Cinta mengangkat wajahnya, sedikit terkejut. “Apa?”“Kevin.”Cinta menghela napas, matanya menghindari tatapan Rama. “Kami sudah punya kehidupan masing-masing.”Jawaban itu seharusnya cukup. Seharusnya menutup pembicaraan ini. Tapi Rama tidak puas. Ia melangkah lebih dekat, memangkas jarak di antara mereka. “Itu jawaban yang terdengar terlalu netral. Seperti jawaban seseorang yang masih mencoba meyakinkan diri

    Last Updated : 2025-03-22
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    16. Rujuk

    Tamparan keras mendarat di pipi Kevin.Kevin masih merasakan panas di pipinya ketika matanya menangkap bayangan sosok yang sangat di kenalnya. Dan kini berdiri di depannya dengan penuh amarah. Dia adalah Lilian, mamanya.Wajah Lilian penuh amarah, matanya berkilat-kilat menatap Kevin sebelum beralih ke sosok di belakangnya. Maira, yang masih menutupi tubuhnya dengan selimut, menegang di tempatnya."Jadi perempuan ini yang membuatmu lupa diri?" Suara Lilian terdengar tajam dan penuh penghinaan. "Seorang perempuan murahan yang menggoda putraku untuk mendapatkan uangnya?"Maira terperanjat. "Ma … maaf, Tante, saya tidak ….""Keluar!" Lilian menunjuk ke pintu dengan penuh wibawa. "Aku tidak ingin melihat pel*cur seperti kau ada di sini!"Wajah Maira memucat. Matanya melirik Kevin, berharap ada pembelaan. Namun, Kevin hanya diam, ekspresinya dingin."Tante, saya tidak menggoda Kevin. Kami hanya ….""Hanya apa?" Lilian menyeringai sinis. "Kau pikir aku tidak tahu tipe perempuan sepertimu? Y

    Last Updated : 2025-03-22
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    17. Janji di Atas Ranjang Penuh Noda

    Hari-hari setelah malam gala dinner terasa berbeda. Hubungan antara Cinta dan Rama berubah seolah tanpa batasan.Dendam yang dulu membara di dada Rama kini hanya menyisakan gairah yang semakin sulit ia kendalikan. Ia mulai melihat Cinta bukan hanya sebagai perempuan yang ia sewa untuk memuaskan nafsu semata, tetapi sebagai seseorang yang mengisi hari-harinya dengan cara yang tak pernah ia duga.Di sisi lain, Cinta tetap berusaha menjalani perannya dengan profesional. Ia tahu ini hanya sementara, dan hitung mundur menuju perpisahan mereka semakin dekat. Cinta sadar jika dia harus bisa mengendalikan diri agar tidak terbawa perasaan.Kini mereka menjalani hari-hari yang terasa seperti rutinitas pasangan sebenarnya. Di siang hari, mereka bertemu dengan klien-klien penting, menghadiri pertemuan bisnis, dan menikmati makan malam di restoran mewah.Rama selalu memastikan bahwa Cinta tampil sempurna setiap kali mereka bersama. Tidak peduli berapa uang yang dia keluarkan untuk membelikan Cinta

    Last Updated : 2025-03-22
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    18. Bukan Cinta yang Dulu

    Evita duduk dengan tenang di kursinya, menyesap kopi yang baru saja disajikan. Di hadapannya, seorang pria berpenampilan rapi meletakkan amplop cokelat di atas meja. Senyumnya tipis, penuh arti, seolah menikmati ekspresi Evita yang berusaha tetap tenang meskipun hatinya berdebar."Seperti yang saya katakan sebelumnya, Nona Evita," ujar pria itu, menyandarkan tubuh ke kursinya, "Tuan Rama bukan pria yang bersih yang selama ini Anda bayangkan."Evita menatapnya tajam, lalu membuka amplop itu. Di dalamnya ada beberapa foto, Rama di lobi hotel mewah, Rama di restoran bersama seorang perempuan berbeda di setiap tempat, Rama memasuki kamar hotel dengan seorang wanita yang jelas bukan pasangan tetapnya."Setiap kali dia melakukan perjalanan bisnis, selalu ada perempuan yang menemani," lanjut pria itu. "Mereka bukan sekadar rekan bisnis atau kolega. Mereka adalah perempuan bayaran, kelas atas, tentu saja."Evita meremas foto-foto itu dengan erat. Hatinya terasa panas. "Dan sekarang?"Pria itu

    Last Updated : 2025-03-23
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    19. Pulang

    Cinta melangkah lebih dulu, melewati Rama tanpa menoleh. Tapi saat dia sampai di pintu, suara Rama menghentikannya.“Apa yang akan membuatmu bertahan di sisiku?” tanya Rama, suaranya berat, penuh dengan beban yang sulit terucapkan.Cinta berhenti, tangannya menggenggam erat kopernya menahan emosi yang tiba-tiba menyeruak. Dia menoleh sedikit, hanya cukup untuk melihat bayangan Rama di sudut matanya.“Dalam hidup ini, tidak semuanya bisa kau miliki, Rama. Termasuk aku.” Suara Cinta hampir bergetar, tapi coba dia tahan. Cinta tak ingin Rama melihat sisi rapuh dalam dirinya.Rama berdiri mematung dengan perasaan yang sulit dia jelaskan. Tatap matanya tertuju pada punggung Cinta yang semakin menjauh meninggalkannya pergi. Kembali Rama harus merasakan kehampaan seperti saat dia mendengar pernikahan Cinta dengan Kevin. Hal yang membuatnya mengenal dunia malam dan senang bermain perempuan.Tetapi, tampaknya Rama bukanlah pria yang mudah menyerah. Dia mengejar Cinta, langkahnya cepat, penuh t

    Last Updated : 2025-03-23
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    20. Rencana Pertunangan

    Gerakan Cinta saat menuruni ranjang membuat Chiara terbangun. Matanya berkedip perlahan sebelum akhirnya terbuka sepenuhnya. Bocah kecil itu menggeliat, sebelum akhirnya ia melihat sosok yang begitu dirindukan telah berada di hadapannya.“Mama!” Suara Chiara melengking penuh kebahagiaan.Cinta terkejut dan menghentikan langkahnya. Melihat putrinya yang kepayahan untuk menghampirinya, Cinta pun bergegas mendakti puutrinya lebih dahulu. Pelukan erat nan hangat langsung menyambut Cinta.“Mama pulang! Mama pulang!” suaranya dipenuhi kegembiraan, dan tubuh kecilnya bergetar karena tangis bahagia.Cinta tersenyum sambil menahan air matanya. Ia membalas pelukan Chiara, meresapi setiap detik kebersamaan ini.“Iya, Sayang... Mama pulang,” ucap Cinta penuh kehangatan.Chiara mengangkat wajahnya, matanya berbinar. “Mama lihat! Aku bisa jalan lagi!”Dengan hati-hati, dia meraih alat bantu jalannya yang diletakkan di sisi ranjang. Perlahan, dia berusaha berdiri. Kakinya masih tampak lemah, tapi ad

    Last Updated : 2025-03-23

Latest chapter

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    126. Jamuan Memabukkan

    Operasi Chiara berjalan sukses. Senyum dokter Lim Wei Han yang menyambut mereka di ruang konsultasi pascaoperasi menjadi kabar paling melegakan bagi Rama dan Cinta.“Operasi stabilisasi tulang kaki kiri Chiara berjalan lancar,” jelas dokter Lim Wei Han dengan nada tenang. “Kami berhasil merekonstruksi bagian yang mengalami kerusakan akibat trauma, dan implan sudah terpasang sempurna. Namun, proses penyembuhan pascaoperasi sangat krusial.”Cinta menggenggam tangan Rama erat. Matanya berkaca-kaca.“Chiara akan menjalani fisioterapi bertahap untuk memperkuat otot-otot di sekitar sendi lutut dan pergelangan kaki. Kami juga akan melakukan terapi okupasi ringan, untuk membiasakan kembali fungsi mobilitasnya secara perlahan. Dalam satu minggu ke depan, kami akan mulai dengan latihan gerakan pasif dibantu alat, kemudian progresif menuju latihan aktif dan berdiri dengan bantuan,” lanjut dokter Lim.“Berarti... dia bisa berjalan lagi?” tanya Cinta dengan suara pelan.Dokter Lim Wei Han mengangg

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    125. Impian Kevin

    Priambodo menatap Kevin dalam-dalam, mencoba menelisik kebenaran dari setiap kata yang keluar. Tapi Kevin pandai bermain peran. Sorot matanya dibuat seolah-olah pecahan dari hati yang hancur.“Cinta mulai berubah sejak proyek kerja sama antara kami dan perusahaan Rama. Awalnya saya pikir dia hanya mengagumi pria itu secara profesional… tapi kemudian saya sadar, mereka lebih dari sekadar rekan bisnis. Saya terlalu sibuk menyelamatkan perusahaan yang sudah digoyang Rama. Dan saat saya sadar, mereka sudah bersama… dan meninggalkan saya.”Suara Kevin nyaris tercekat. Ia memainkan rasa bersalah yang dalam, seolah-olah ia adalah korban dari takdir dan pengkhianatan.Priambodo menarik napas berat. Wajahnya tak menunjukkan emosi yang jelas, namun tangannya yang mengusap dagu menandakan pikirannya sedang berputar.“Apa yang kamu inginkan sekarang, Kevin?” tanya Priambodo pelan.Kevin menunduk dalam-dalam, lalu mendongak dengan mata penuh luka.“Saya hanya ingin keluarga saya kembali. Saya ingi

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    124. Kevin Mengadu

    Pagi itu rumah sakit terasa lebih dingin dari biasanya. Hujan semalam menyisakan embun tipis di jendela ruang tunggu. Di ruang rawat khusus anak, Chiara duduk di ranjangnya dengan bantal peluk di tangan. Rambutnya diikat dua, seperti biasa, tapi kali ini matanya sedikit sayu.Rama duduk di sampingnya, menggenggam tangan kecil itu dengan penuh kelembutan. Senyum hangat terukir di wajahnya, meski hatinya dicekam kekhawatiran.“Chia sudah siap?” tanya Rama pelan. “Operasinya sebentar lagi. Setelah itu, kamu bakal mulai jalan pelan-pelan lagi.”Chiara menunduk. Bibirnya mengerucut, menahan rasa takut yang mulai menyeruak.“Tapi… kalau operasinya gagal? Kalau Chia nggak bisa jalan lagi?” tanya Chiara lirih, ada ketakutan dalam tiap katanya.Rama menarik napas. Ada getaran di dadanya. Ia membelai rambut anak itu, lalu memeluknya erat.“Kalau itu terjadi… papa akan jadi kaki buat kamu. Papa yang akan gendong kamu ke mana pun kamu mau. Mau ke taman, ke sekolah, ke pantai. Ke mana aja.”Chiara

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    123. Asal Bersamamu

    Dengan wajah yang terlihat penuh beban, Lilian mendekati putra semata wayangnya.“Di hadapan Priam, kau harus bilang kalau Cinta berselingkuh dengan Rama saat pernikahan kalian masih sah. Katakan kalau dia mulai berubah saat perusahaanmu mulai oleng. Dan Rama? Rama menyabotase proyek-proyekmu. Dia sengaja menjatuhkanmu karena ingin merebut istrimu.”Kevin menggeleng bingung. “Tapi, Ma... itu semua tidak…”“Dengarkan aku!” bentak Lilian dengan nada dingin. “Kau hanya perlu membuat Priambodo percayamu dan semakin merasa bersalah. Kita hanya perlu mengarahkan rasa bersalah itu.”“Lalu apa?” tanya Kevin, mulai memahami arah ibunya.“Lalu kita minta bantuannya. Bukan hanya untuk mendapatkan kembali Cinta dan Chiara, tapi juga mengembalikan kehormatan keluargamu. Kita dorong dia untuk melibatkanmu dalam bisnisnya. Bukankah itu tujuan kita dari awal?” Lilian menatap tajam, penuh keyakinan.Kevin terdiam. Kepalanya penuh pertimbangan, tapi di balik wajah bimbang itu, perlahan tumbuh kembali b

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    122. Tak Ada Luka dan Trauma

    Kevin berdiri terpaku di depan pintu kafe, seolah kakinya tertambat di tanah. Hatinya berkecamuk, matanya kosong menatap ke jalan. Anisa berdiri tak jauh di belakangnya, menyilangkan tangan dan tetap tersenyum—senyum yang hangat di permukaan, namun penuh penghakiman di kedalaman.“Rama dan Cinta... menikah?” tanya Kevin sekali lagi, lebih kepada dirinya sendiri.Tidak mudah baginya mempercayai informasi yang terlontar dari bibir Anisa.“Benar, Pak,” sahut Anisa dengan mantap, seolah ingin meyakinkan Kevin jika telinganya tidak salah dengar.“Sedikit terburu-buru, sih. Jadi mereka menikah secara sederhana.”Cinta hamil, itu dugaan yang muncul di kepala Kevin, hingga membuatnya merasa kalah dalam segala hal dari Rama. Kevin benar-benar sudah terlambat.“Chiara terlihat sangat bahagia memiliki Papa baru yang sangat menyayanginya. Bahkan rela mengeluarkan uang banyak untuk pengobatannya.”Kevin memalingkan wajah, berusaha menyembunyikan getar di rahangnya. Anisa melihat itu. Ia tahu lelak

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    121. Kabar Mengejutkan

    Untuk memuluskan rencananya, Kevin bergegas menuju ke kafe milik Cinta. Di balik kemudi mobil mewahnya, duda beranak satu itu menatap lurus ke depan.Sesekali pandangannya berpindah ke kursi penumpang di sebelahnya, tempat sebuket bunga mawar merah segar dan sebuah boneka beruang mungil duduk manis. Senyumnya samar, tapi bukan senyum bahagia. Lebih seperti sedang Menyusun rencana dengan akurat, campuran manipulasi dan ambisi.Ponselnya bergetar. Nama Maira berkedip di layar. Kevin mendengus pelan, lalu menggeser layar untuk menolak panggilan itu. Tidak sekarang, pikirnya. Dia tidak ingin diganggu oleh wanita yang sudah tak lagi punya peran dalam rencana barunya.Sesampainya di depan kafe milik Cinta, Kevin memarkirkan mobilnya dengan santai. Ia keluar sambil membawa bunga dan boneka, matanya menyapu sekeliling. Tempat itu masih sama, pikirnya. Hangat, ramah, penuh aroma kopi dan kayu manis. Seolah-olah Cinta dan Chiara akan menyambut kedatangannya dengan suka cita.Hardy yang tengah m

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    120. Rencana Kevin dan Lilian

    Cinta merasa Rama sudah berusaha memberikan yang terbaik untuknya dan Chiara. Dan yang bisa dia lakukan untuk membalasnya hanya dengan menjadi istri yang baik. Malam ini dia akan memberikan imbalan yang sepadan atas semua perjuangan Rama.Di atas pangkuan Rama, Cinta bergerak liar memberikan sentuhan yang membuat suara erangan frustrasi keluar dari bibir suaminya. Rama pun tidak menyia-nyiakan apa yang berada tepat di hadapannya, tentu bukan hanya untuk dipandang, tetapi juga dilahap.Gigitan kecil dan hisapan kuat yang diberikan Rama membuat Cinta semakin liar bergerak memburu kenikmatan. Desahan yang keluar dari mulutnya bagai bensin yang menyiram gairah Rama hingga semakin terbakar.Sebenarnya Rama sangat menikmati permainan Cinta, tetapi dia merasa sudah tidak tahan, dan waktunya untuk mengambil kendali. Rama membalikkan tubuh, dan membuat Cinta kini berada di bawah kendalinya.“Ram… Ah!”Rama menoleh ke arah pintu penghubung ke kamar Chiara saat Cinta menjerit keras menyebut nama

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    119. Keluarga Bahagia

    Jika darah bajingan mengalir deras dalam tubuh Kevin, darah bisnis mengalir deras dalam tubuh Rama. Berbagai permasalah yang timbul saat merencanakan perjalanan ke Singapura, calon pemimpin Narendra Group itu justru menemukan peluang bisnis.Rama tiba di lobi rumah sakit Mount Elizabeth Orchard dengan mengenakan setelan jas navy yang rapi. Wajahnya serius namun tetap tenang. Di tangan kirinya, ia membawa map berisi proposal kerja sama yang telah disiapkan dengan cermat oleh tim bisnis Narendra Group.Di sana, seorang wanita paruh baya yang berpenampilan profesional menghampirinya dengan senyum hangat."Mr. Rama Narendra? I’m Dr. Yvonne, director of international medical services. Welcome," ucapnya sambil menjabat tangan Rama.“Senang bertemu dengan Anda, Dokter,” balas Rama dengan sopan.Mereka lalu menuju ruang rapat di lantai atas. Suguhan teh dan kudapan ringan tersedia di meja. Setelah basa-basi singkat, pertemuan pun dimulai.Rama membuka pembicaraan, “Narendra Group melihat pelu

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    118. Nikmati Aku Sepuasnya Malam Ini

    Hari keberangkatan ke Singapura akhirnya tiba.Pagi itu, langit terlihat begitu cerah. Matahari belum terlalu tinggi ketika mobil yang membawa Rama, Cinta, dan Chiara meluncur menuju bandara. Sepanjang perjalanan, Chiara duduk nyaman dalam pelukan Rama, tertawa-tawa kecil melihat pesawat-pesawat melintas di langit.Wajah gadis kecil itu berseri, matanya berbinar menyalakan api kebahagiaan bagi kedua orang tuanya.Beberapa hari sebelumnya, Cinta sudah menyelesaikan semua urusannya. Akhirnya ia mempercayakan kafe kepada Anisa, pemilik lama yang dia Yakini sangat mumpuni untuk memegang tanggung jawab itu.Anisa menerimanya dengan senang, meski mengingatkan akan luka di masa lalu, tapi kafe itu adalah impiannya. Hardy sempat terlihat diam saat melihat kehadiran Anisa kembali di sana. Dahulu dia bisa berinteraksi biasa saja bersama Anisa, tapi kini ada rasa canggung dan aneh yang tidak bisa Hardy ungkapkan.Cinta bisa merasakan ada sesuatu yang tersimpan, tapi memilih untuk menghormati dia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status