Share

Misi Berhasil

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-17 07:58:26

Langit malam Jakarta diselimuti mendung pekat. Gerimis masih jatuh ringan seperti isyarat bahwa kota ini tidak pernah benar-benar tidur, apalagi ketika satu kehidupan kecil dipertaruhkan.

Sebuah bangunan tua di pinggiran kawasan pergudangan Cilincing menjadi pusat perhatian. Gudang itu berdiri angkuh, seolah menyembunyikan rahasia paling kelam di balik dinding berkarat dan pagar kawat berduri. Di dalamnya, Braga dan anak buahnya mungkin sedang bersantai, tidak menyadari bahwa malam ini—mereka sedang diawasi.

Di pos pengawasan sementara—van hitam yang diparkir di seberang gudang—Zeno duduk di kursi depan bersama dua anggota tim lapangan. Wajah mereka serius, telinga masing-masing terhubung ke earpiece. Di pangkuan Zeno, laptop terbuka, memperlihatkan peta digital gudang dan titik-titik pelacak dari timnya.

“Tim Alpha siap di titik barat. Bravo di sisi selatan. Tim Charlie sedang standby di atas ruko kosong,” lapor seorang anggota tim.

Zeno menekan tombol mikrofon. “Kompol Dina, kit
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Herlina Hasyim
nampaknya endingnya amara bakal balikan sm arga,g seru g rela..skip..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Berdetak Kembali

    Lampu jalan menyapu wajah-wajah lelah di dalam van hitam yang meluncur cepat membelah malam Jakarta. Bayu duduk di kursi depan, masih mengenakan rompi gelapnya, sementara Arga duduk di belakang dengan bayi mungil yang terbungkus selimut abu-abu di pelukannya. Zeno di sisi kanan, memelototi layar ponsel yang terus memperbarui koordinat posisi mereka.Di sebuah apartemen milik Vikram yang tersembunyi di bilangan Pasar Minggu, Amara duduk gelisah di ruang tamu kecil bersama si pemilik unit.Matanya tak lepas dari pintu, jantungnya seperti berdetak di tenggorokan. Ia belum pernah melihat langsung wajah Aryana. Hanya mendengar bahwa bayi itu anak dari adik kandungnya, dan satu-satunya darah yang tersisa dari Rendy—pria brengsek yang dari dulu paling bisa membuat hidup keluarganya menderita.Pintu diketuk tiga kali.Amara langsung berdiri. Vikram mengikutinya dengan langkah pelan, matanya menyipit curiga.Begitu pintu dibuka, Arga masuk lebih dulu, wajahnya kusut, mata memerah, dan pel

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Misi Berhasil

    Langit malam Jakarta diselimuti mendung pekat. Gerimis masih jatuh ringan seperti isyarat bahwa kota ini tidak pernah benar-benar tidur, apalagi ketika satu kehidupan kecil dipertaruhkan.Sebuah bangunan tua di pinggiran kawasan pergudangan Cilincing menjadi pusat perhatian. Gudang itu berdiri angkuh, seolah menyembunyikan rahasia paling kelam di balik dinding berkarat dan pagar kawat berduri. Di dalamnya, Braga dan anak buahnya mungkin sedang bersantai, tidak menyadari bahwa malam ini—mereka sedang diawasi.Di pos pengawasan sementara—van hitam yang diparkir di seberang gudang—Zeno duduk di kursi depan bersama dua anggota tim lapangan. Wajah mereka serius, telinga masing-masing terhubung ke earpiece. Di pangkuan Zeno, laptop terbuka, memperlihatkan peta digital gudang dan titik-titik pelacak dari timnya.“Tim Alpha siap di titik barat. Bravo di sisi selatan. Tim Charlie sedang standby di atas ruko kosong,” lapor seorang anggota tim.Zeno menekan tombol mikrofon. “Kompol Dina, kit

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Menanti Untuk Diselamatkan

    Sebuah ruangan kecil di lantai atas restoran itu berubah menjadi ruang krisis tak resmi. Arga, Zeno, Amara, Bayu, dan Vikram duduk melingkar di sekitar meja kayu tua, masing-masing menatap layar ponsel atau laptop dengan tegang. Di atas meja, dua gelas kopi tak tersentuh dan tisu yang digunakan untuk menyeka luka masih tercecer.“Namanya Braga,” kata Vikram pelan. “Dulu dia dikenal di kalangan bawah tanah sebagai orang yang ‘menyelesaikan masalah’—terutama soal adopsi ilegal.”Zeno mengangguk, matanya menatap tajam layar ponsel yang menampilkan deretan pesan. “Gue udah duga. Gue pernah denger nama itu dari kontak gue di kepolisian. Dia licin. Banyak yang tahu dia terlibat, tapi enggak ada yang bisa tangkap karena dia enggak pernah menyembunyikan bayi-bayi itu di propertinya setelah transaksi.”Amara menunduk. “Lalu Aryana ada di mana sekarang?”“Kemungkinan besar… sudah dipindahkan ke safehouse mereka atau dalam proses transit,” ujar Zeno cepat, membuka file di ponselnya. “Gue bar

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Menyelamatkan Aryana

    Gerimis halus terus membasahi kaca jendela bus yang membawa Amara kembali ke kota. Dalam tas kecil di pangkuannya, hanya ada pakaian ganti dan ponsel.Amara menggigit bibirnya saat telepon tersambung.“Bayu….” Suaranya serak menahan gemuruh perasaan. “Aku di bus. Mau sampai Kampung Rambutan sebentar lagi.”Bayu langsung menjawab dari balik kemudi. “Kamu sendirian? Rembulan di mana?”“Aku titipkan di villa sama ibu dan Ima. Aku harus ke Jakarta … Alena sudah menjual bayinya, anaknya Rendy—adikku ke seseorang yang bahkan bukan keluarga angkat tapi orang dalam jaringan trafficking.”Bayu mencengkeram setir lebih erat. “Ya Tuhan….”“Aku enggak tahu harus mulai dari mana, tapi aku enggak bisa tinggal diam. Aku tahu aku bukan ibunya, tapi dia keponakanku, Bayu. Dia darah Rendy, dan itu artinya… darahku juga.”Suara di seberang telepon hening sejenak, lalu Bayu berkata, pelan namun tegas, “Aku akan jemput kamu. Turun di gerbang utara saja. Jangan ke area ramai. Pakai masker. Jangan se

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Ibu Yang Tega

    Hujan masih mengguyur Jakarta sore itu, membasahi aspal jalanan dan menyamarkan air mata yang turun di wajah Alena. Rambutnya yang basah menempel di dahi, dan mantel hitam tipisnya tak cukup menahan dingin. Di pelukannya, Aryana—bayi laki-laki yang bahkan belum genap dua bulan—mengerang kecil dalam dekapan yang dingin dan tak peduli.Langkah kaki Alena mantap menyusuri koridor gelap sebuah bangunan tua di bilangan Tanah Abang. Bukan tempat biasa untuk seorang mantan sosialita yang pernah hidup dari pesta ke pesta dengan gaun mahal dan kamera media.Tapi hari ini, dia bukan siapa-siapa.Pintu besi di ujung lorong terbuka perlahan. Aroma rokok basi dan karpet lembap menyambutnya. Di dalam, seorang pria duduk di balik meja, menatap Alena tanpa ekspresi. Wajahnya keras, rahangnya bertato samar, dan cincin-cincin logam memenuhi jari-jarinya.Namanya Braga—orang yang dikenal di dunia gelap sebagai penghubung trafficking bayi. Tak banyak bicara, tapi dikenal ‘efisien’.“Lo bawa anaknya?

  • Karena Utang, Dinikahi Sultan   Ingin Mengadopsi

    Hari itu udara terasa lebih dingin dari biasanya. Kabut tipis menyelimuti lereng perbukitan tempat villa kecil tempat Amara tinggal. Dari jendela kamar, Amara bisa melihat hutan pinus yang menua bersama suara burung yang saling bersahutan pelan. Rembulan tertidur pulas di box bayinya di sisi tempat tidur Amara, sementara suara kayu terbakar dari perapian di ruang tengah terdengar lirih.Amara duduk bersandar di tempat tidur sambil membaca buku parenting dengan konsentrasi setengah-setengah. Hatinya belum benar-benar tenang sejak kedatangan Bayu semalam. Kata-kata Bayu soal Alena dan Cassandra masih terngiang di kepalanya.Lalu ponselnya yang hanya diaktifkan saat jam-jam tertentu demi menjaga privasi, bergetar pelan. Nama Lavina terpampang di layar.Amara ragu sejenak, sebelum akhirnya menggeser ikon hijau.“Hallo, Lavina?”“Amara, kamu sibuk?”“Enggak. Rembulan lagi tidur. Ada apa?”Jantung Amara selalu bergetar hebat setiap kali Lavina menghubunginya karena sang sahabat biasa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status