Share

Bab 23 - Marah.

Kubuka pintu jendela selebar-lebarnya, menghirup udara segar hingga memasuki ke dalam pikiran.

"Semua sudah berakhir ... tak perlu disesali," gumamku mencoba menghibur hati. Walau tak ku pungkiri sakitnya hati melebihi tertusuk benda tajam.

Malam menunjukan pukul 02:00. Deru mesin mobil berbunyi, setelah itu pintu pagar terbuka lebar. Kupandangi mobil suamiku yang membawa selingkuhannya, perlahan mobil itu keluar dari rumah dan menghilang ditelan keheningan malam.

"Pergi, dan jangan kembali ..." desahku lelah.

Kupandangi langit hanya ada bulan yang bersinar terang disana, kemana perginya para bintang? Apa dia juga ikut berkhianat seperti suamiku?

Ahh ... lelah sekali jiwa dan raga ini. Seluruh badan begitu sakit, namun ku tahu hati ini yang lebih sakit.

Aku menundukan pandangan, mataku tertuju pada sosok laki-laki bertubuh kekar yang memandangku penuh iba. Menyunggingkan senyum tipis dengan badan bergetar pilu. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muhamad Seno Untoro
yess makin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status