Share

Bab 22 - lelah.

Aku terkesip mendengar teriakan Anitta yang begitu lantang. Kucoba meraih sedikit oksigen yang masih tersimpan didalam paru.

Tekanan sedikit mengendur, bantal kembali terangkat pasukan oksigen langsung menyerbu penciumanku.

"Cih ..." Anitta meludah tepat mengenai pipi kiriku.

Benar-benar keparat sekali, gundik ini.

"Mampus juga kau akhirnya, perempuan busuk!" umpatnya begitu geram.

Aku masih memejamkan mata, mencoba mengumpulkan tenaga yang masih tersisa.

Saat dia menuruni ranjang, dengan rakus aku menghirup udara sebanyak-banyaknya membuat dia menengok muka dan terbelalak. Melihatku yang terduduk dengan nafas terengah sambil mengusap kasar wajah.

Dengan sekuat tenaga aku loncat dan menendang belakang tubuhnya.

Bugh!

Anitta jatuh terjelembab, dengan kedua tangan menahan perut.  Aku bangkit dari peraduan sambil mencoba bernafas dengan teratur. Aku paksakan berdiri tegak walau kepal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
paijah08771622
lope lope you fiona
goodnovel comment avatar
Puji Aja Deh
tp emang gundiknya ngeselin sih ya......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status