Share

Bagian 24 - Polisi.

"Fionaa ..." lantang suara Mas Daniel.

"Sstttt ... jangan teriak begitu, aku tidak tuli," ucapku sambil menempelkan telunjuk tangan dibibir lalu berjalan melewatinya. Kuhempas bokong ini di sofa tunggal kesayanganku.

"Apa maksud semua ini," ucapnya sambil melempar koper, hampir saja mengenai kaki-ku.

Aku mendesah lembut, lalu tersenyum tipis setelahnya. "Mari kita akhiri semuanya," ucapku tegas.

Mas Daniel berjalan kearahku, lalu berjongkok didepanku dan memegang kedua tanganku.

"Fi ... aku mohon, jangan seperti ini," ucapnya sambil menatap bola mataku.

Kupandang lekat kedua matanya, sorot khawatir memang terpancar jeles dimatanya. Namun aku ragu, jika itu sorot khawatir tentang hubungan ini. Bisa saja dia khawatir dengan hal yang lain.

"Sudah Mas ... kau tak perlu banyak bersabar dan mengalah lagi dengan sikapku, aku membebaskanmu." sindirku dengan wajah dingin.

Mataku terpaku dengan pintu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status