Share

Bab 36 - Tegang.

"Bawa dia kekamarnya, Mih ..." titahku setelah sekian detik melihat Mamih dan Dara mengadu air mata.

Dengan patuh, Mamih menuruti perintahku, dituntunnya Dara menuju kamar. Ekor mataku mengikuti langkah mereka.

Nafasku masih terasa sesak menerima kenyataan ini. Sungguh aku tidak menyangka, Adik tomboy-ku bisa mengalami nasib seperti ini.

Astaga ... kenapa hidupku serumit ini, semua menjadi kacau belakangan ini. Masalah seakan bertubi-tubi berdatangan, belum hilang masalah Papih. Kini Dara membuat masalah baru. Otakku terasa ingin meledak, sebab tak mampu menampung beban fikiran.

"Mas mau makan?" tanya Anitta ragu-ragu.

"Tidak usah, Nitt." jawabku lemas, rasa lapar menguap begitu saja, berganti dengan rasa sesak didalam dada.

Aku harus menemukan pelakunya. Takkan aku izinkan dia bernafas saat aku menemukannya.

***Ofd.

"Bangun Mas ..." suara samar mengusik telinga, ditambah goncang pelan dipundakku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status