Share

Benarkah karma datang secepat itu

Mak Siyem menikmati pagi dengan sepiring pisang goreng dan segelas teh panas yang disuguhkan Sumini sebagai temannya untuk menikmati sejuknya udara pagi.

Mak Siyem sengaja memisahkan diri dari kegiatan sarapan dimeja makan dengan keluarga ini, dia hanya ingin Tukiman mengira bahwa dirinya masih tersinggung dengan perbuatan Astutik.

Sehingga menimbulkan perselisihan diantara bapak dan anak itu.

Padahal dia lebih memilih duduk menyendiri di halaman belakang yang sama luasnya dengan halaman depan itu, karena disini dia merasa lebih tenang.

Rumah ini terasa begitu jauh dari tetangga, karena luasnya halaman yang mengelilingi rumah ini. Sehingga penghuninya bisa bebas dan tenang. Tidak ada tetangga yang setiap saat selalu mengomentari apapun yang penghuninya lakukan. Rumah ini bagus, seharusnya sejak awal dia dan Suminilah yang lebih berhak tinggal dirumah ini. Mereka tidak mengambil apapun dirumah ini, Mursiyem hanya berusaha mengambil sedikit dari apa yang seharusnya menjadi miliknya seja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status