Pagi itu Devano bangun sedikit terkejut karena mendapati istrinya semalam tidak tidur di sisinya. Dan saat ia kedapurpun tidak juga ditemukan Sharla. Jika di pagi biasanya dirinya akan mendapatkan sarapan pagi hari ini kosong tidak ada apapun di meja makan.
Dari dalam kamar ibunya terdengar memanggil. Mau tidak mau Vano yang menggantikan Sharla mengurus ibunya. Setelah selesai memandikan ibunya, Vano membersihkan diri dan langsung siap siap mau berangkat. Saat ia keluar kamar ia melihat Sharla dan Al keluar dari kamar Vina dengan rapi. Al mengunakan seragam sekolahnya dan Sharla siap menghantar kesekolah.. “ Saya kira Mami tadi pergi soalnya tidak ada buat sarapan, dan Mama juga tidak di urus” kata Vano pada Istrinya. “ Oh iya mulai Besuk panggil maya saja untuk Urus mama, aku setiap hari akan mendampingi Al kesekolah” kata Sharla Cuek.“ Maksud Mami apa?, kan tahu sendiri maya repRapat telah berlangsung dengan lancar, semua pemegang saham setuju dengan kembalinya Vina ke Perusahaan, selain itu dia juga mendapatkan kepercayaan penuh dari para pemegang saham. Dan semua itu atas bantuan Sharla. Yang diam diam menghubungi para pemegang saham.Vano semakin geram di buatnya, dirinya tidak akan menyangka jika Sharla berani bertindak sendiri tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Vano berada di ruangannya rasanya ia mau marah tapi di ruangan itu Ada Amanda. Ia melongarkan dasinya yang serasa mencekik lehernya. Sementara Amanda memperhatikan dengan sekilas dan merasa puas melihat Vano tertekan.Tanpa mengetuk pintu Vina masuk kedalam ruangan Ceo dengan senyuman yang sangat puas, apalagi saat melihat Vano yang kacau tapi tidak bisa berbuat apa apa.“ Amanda nanti semua berkas berkas kirim ke ruangan aku ya, dan jangan lupa berkas lama juga kirim ke aku” Kata Vina kepada amanda tanpa menghiraukan Vano.“ Untuk apa berk
Mohon maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan. Karena masih dalam tahap belajar. Sore itu Vano pulang kembali kerumahnya, rencana mau menemani Nadia gagal total. Mau tidak mau Vano harus mencari alasan bagaimana menjelaskan kebohonganya pada Sharla. Saat sampai di rumahnya Vano dikagetkan oleh seorang laki laki tinggi berbadan tegap sedang menjaga pos Sekuriti depan rumahnya. Dulu rumah Sharla memang di jaga satpam tapi sejak kepergian papa Sharla semuanya diberhentikan oleh Vano, karena merasa dia bisa melindungi keluarganya. Tapi sekarang semuanya tampak seperti semula. Kejutanya tidak sampai di situ saat masuk kedalam rumah juga ada Suster yang merawat mamanya.“ Mbk siapa? “ tanya Vano saat melihat suster keluar dari kamar mamanya sambil membawa baskom berisi Air.“ Oh.. Nama saya, Anya pak” jawab Suster Anya dengan sopan.“ Maksud saya siapa anda
Setelah memikirkan semuanya Vano akhirnya akan mengalah dan mengikuti semua kemauan Sharla termasuk membiarkan suster Anya mengurus mamanya. Karena tidak mungkin juga dia sendiri yang mengurus mamanya. Vano memutuskan sementara akan bertahan di perusahaan dan mengikuti apa yang dikehendaki Vina mengenai perusahaan hingga dirinya menemukan cara untuk membuat Sharla membenci Vina. Tanpa Vina Sharla tidak akan berani berbuat macam macam.Malam itu Vano ikut bergabung dengan Istrinya di ruang bermain anaknya. Namun sambutan dingin yang didapatkan dari tatapan mata anaknya. Entah kenapa Vano melihat jika Al sudah banyak berubah “ Al papi bacakan cerita ya” kata Vano pada anaknya. Al hanya diam tidak mengiyakan, juga tidak menolaknya. Sebagai gantinya ia mengajak maminya pergi tidur.Vano merasa terpukul dengan apa yang ia lihat barusan. Kini tidak hanya Sharla yang mengabaikannya tapi juga anaknya. Padahal dulu Al sangat dekat dengannya. Vano menya
Setelah memutuskan untuk mengalah pada Sharla dan kakaknya, hari itu Vano pergi kekantor seperti biasanya. Seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya Vano meminta Amanda menyiapkan beberapa Dokumen yang harus Dia tanda tanganin dan menanyakan bagaimana perkembangan perusahaan selama dia tidak dikantor.‘ Nih orang masih percaya diri sekali, dikiranya dirinya masih seorang Ceo yang berkuasa apa? Asal kau tahu saja masa kejayaan kamu sudah selesai’“ Untuk sekarang Pak Vano diminta Ibu Vina untuk mengurus cabang perusahaan yang di timur kota, mungkin bu Vina akan memberitahukan di Rapat jam 11 siang ini” jawab AmandaDevano merasakan seperti disambar petir saat mendengar dirinya akan dipindahkan untuk mengurus perusahaan yang tidak ada nilainya.‘ Kurang ajar Vina berani dia menjatuhkan aku, akan aku buat dia menyesal dan membayar penghinaan ini’“ Maksudnya apa ya Amanda? Tanya Vano pura pura ti
Sharla berada didapur sedang menyiapkan makan malam dan dibantu dengan Bi Asih. Beberapa kali dia melirik suaminya yang sedang duduk di sofa sedang melihat TV. Dilihat suaminya sedang menganti saluran televisi yang mungkin akan cocok untuknya. ‘ apa yang sedang dilakukan? Kelihatanya dia sedang dalam kondisi yang baik? Apa mungkin dia habis bertemu dengan Nadia? Pikir Sharla dan merasakan sesak didadanya.Bagaimanapun juga Sharla sudah lama bersama dengan Devano dan baru kali ini Dia membenci suaminya. ‘ Sharla kamu tidak boleh lemah, suami kamu sudah menyakiti kamu dan anak kamu. Jangan mudah untuk memaafkan ataupun berbaik padanya batin Sharla.Awalnya Sharla tidak akan membiarkan Nadia menang, dia akan membuat Devano kembali padanya demi Al. Namun setelah melihat Al sudah tidak begitu suka terhadap Papinya di tambah lagi kelakuan Vano yang sepertinya tidak ada penyesalan. Malah makin sering bertemu dengan Nadia, membuat Sharla mengambil kep
Dada Sharla terasa sesak saat mengingat kembali bagaimana kedekatanya dengan Nadia selama ini. Sharla sudah menganggap Nadia adalah keluarganya. Dan kini Sharla sedang bertanya tanya sejak kapan Nadia menyukai suaminya? Apakah selama ini Nadia tidak tulus berteman dengannya? Sharla menyadari sifat Suaminya dan Nadia yang serakah membuatnya semakin membencinya.Sementara di Atas sofa Vano mendesah karena tidak menemukan Acara yang ia inginkan. Dan itu tidak luput dari pandangan Bi Asih yang sedang ada didapur bersama Sharla “ Bu Acara apa yang Bapak cari kok sepertinya sekarang sedang Frustrasi seperti itu? Tanya Bi Asih pada Majikannya.“ Entahlah Bi Saya juga tidak tahu? Jawab Sharla singkat dan langsung melanjutkan kegiatannya untuk membuat makan malamnya.Saat Sharla masih memasak didapur terlihat Vina masuk kedalam rumah " Tumben kak pulangnya lebih awal aku kira akan menunggu kakak lama. Madakan sudah hampir selesai kakak mandi
Siang Itu Nadia sedang berada di sebuah Mall mewah bersama dengan salah Seorang sahabatnya Renata. Hari ini Nadia berencana untuk mencari Gaun untuk merayakan ulang tahunnya. Maka dari itu Nadia mengunjungi salah satu Brand ternama yang berada di dalam Mall itu. Nadia hanya ingin menjadi pusat perhatian di acara ulang tahunnya, makanya dia mencari Gaun yang sangat cantik.“ Nad, kamu mau mencari Gaun yang seperti apa” Tanya Renata pada Nadia.“ Gaun yang bisa membuat aku jadi pusat perhatian, Aku mau ulang tahun aku kali ini sangat terkesan” kata Nadia.Lalu mereka pun masuk kedalam sebuah toko Merek mewah. Mereka langsung di sambut oleh pelayan toko dengan ramah.“ Kak, mau cari gaun yang seperti apa? Tanya pelayan Toko ramah dengan senyumnya.“Bisa carikan gaun yang Cocok untuk acara ulang tahun saya”Pelayan Toko melihat sebentar tubuh Nadia dari atas sampai bawah kemudian dia pergi mengambil sebuah gaun berwarna Biru muda dengan Design y
“ Nad, bagaimana Roni? Apakah sudah bisa dihubungi saat ini? Tanya Vano pada Nadia.“ Belum Mas, Nomornya masih tidak aktif sama sekali, dan aku cek sama saudaraku yang lain katanya Roni belum ada sampai sana”Vano menyatukan alisnya merasa ada keanehan pada Roni ‘ jika memang dia tidak berniat menipunya kenapa dia tidak mengikuti apa yang Nadia katakan’“ sepertinya Roni berniat untuk menipu kita , buktinya saja dia tidak pergi kemana kamu suruh. Kita harus mencarinya sampai ketemu, lihat saja dia bakalan Habis jika sudah kutemukan ” kata Vano marah.“ Iya Mas, aku juga kesal sama Roni mana aku juga tidak tahu kalau dia menipu kita. Maafin Nadia ya Mas” kata Nadia sedih.“ Okay tenang saja sayang, aku sudah meminta orang untuk mencarinya sampai ketemu, nanti kamu kasih tahu Mas, kira kira dia pergi kemana saja” kata Vano sambil mengecup kening Nadia lembut " Lebih baik