Neilsen dengan tidak tenang melihat Rossa bertanya, "Kamu sendirian untuk sementara tidak apa-apa kan? Aku beritahukan padamu, setelah kamu selesai pipis juga tidak boleh keluar sendiri, tunggu aku datang menggendongmu. Tidak hanya karena tubuhmu sekarang tidak bertenaga, dokter juga menyuruhmu jangan banyak bergerak.""Aku tahu, kamu cepat pergi." Rossa sudah tidak tahan lagi, tapi Neilsen terus-terusan begitu cerewet, sebenarnya dia perlu pipis atau tidak?Melihat Rossa yang sudah sangat tersiksa, Neilsen pun membalikkan badan dan pergi, bahkan dengan perhatian menutup pintu untuknya. Rossa akhirnya merasa lega. Neilsen menggelengkan kepala, berjalan keluar meminta handuk pada suster, dan sekalian mengambil celana tidur kembali.Sekarang Neilsen seperti ini, dia melihat sekitar, lalu kembali dan menarik suster barusan dan bertanya, "Ehm itu, wanita cantik, mau nanya, istriku barusan keguguran, bagian bawah masih belum bersih, apakah boleh memakai pembalu
"Siapa?" Neilsen dengan nada rendah berkata.Orang itu pun gemetaran, terkejut sampai wajahnya memucat, ingin membalikkan tubuh dan melarikan diri, tapi kerah bajunya malah ditarik Neilsen."Tuan Neilsen, maaf, aku hanya ingin datang melihat nyonya." Tria dengan kalang kabut melihat Neilsen, sama sekali tidak berani bergerak. Neilsen tidak menduga ternyata adalah Tria. Di dalam ingatannya, hubungan Tria dan Tossa bagaikan air dan api yang sangat tidak cocok, sekarang tiba-tiba melihatnya di sini, dia pun merasa terkejut."Kamu datang melihat Rossa?" "Iya." Sebenarnya Tria juga merasa ragu. Dulu dia sangat tidak menyukai Rossa, merasa wanita ini sama sekali tidak memiliki apapun, tapii kenapa Neilsen begitu baik padanya? Apalagi ibu Zhang juga ingin mencelakainya, demi Landy, dia pun hanya bisa ikut, tapi masalah kali ini benar-benar sangat menggetarkan hati Tria. Rossa bahkan memasuki jebakan ibu Zhang karena di
Awalnya Neilsen masih sedang membujuk Rossa, sekarang Rossa seperti ini, dia pun membiarkannya melampiaskan semuanya. Dokter juga sudah mengatakan, stress tidak bagus untuk ibu yang baru keguguran. Setelah menangis sebentar, Rossa pun berhenti. Bahunya terus bergoyang, hidungnya merah, membuat orang yang melihatnya sangat tidak tega. Neilsen mengambil tisu menghapus air matanya, dengan lembut berkata. "David sudah kembali, aku sudah menyerahkan perusahaan padanya. Setelah tubuhmu baikan, aku akan membawamu dan anak-anak pergi berlibur. Segala sesuatu yang ada di sini tidak akan aku perdulikan lagi, kita pergi melewati kehidupan kita sendiri saja yah?" Rossa pun tertegun. "Bolehkah?" "Tentu saja, kemampuan David sangat baik, dia bisa secara bersamaan mengurus Night Empire dan Semesta Abadi Group (SAG), apalagi masih ada ibu yang bisa membantunya, tidak akan ada masalah. Selama beberapa tahun ini, Lulu tidak pernah melihat du
"Jangan tinggalkan aku! Sayang! Jangan tinggalkan aku!"Walaupun Rossa sedang dipeluk dengan erat oleh Neilsen, tapi dia tetap tidak bisa melepaskan diri dari mimpi buruk itu. Dia terus menangis dan menjerit, memberontak, hatinya begitu hancur. Neilsen langsung meneteskan air mata. "Rossa, sadarlah, semuanya sudah berlalu, aku ada di sini, Rossa!"Neilsen memanggil nama Rossa, tapi sekarang ini Rossa sama sekali tidak mendengarnya. Dia hanya melihat anak yang terus menerus muncul di hadapannya, sekali demi sekali menjadi lumuran darah, sekali demi sekali mempertanyakannya kenapa tidak melindunginya dengan baik. Hati Rossa sangat sakit! Kalau dari awal dia tahu kalau dirinya hamıl, dia pasti tidak akan membahayakan diri melakukan rencana ini, tapi kalau dia tidak melakukan ini, apa yang akan terjadi pada mertua dan neneknya?Rasa sedih adalah sepasang pisau tajam yang menusuknya sampai berlumuran darah lalu menariknya keluar. Rossa tidak
"Tuan Neilsen, kamu tidak apa-apakan?"Santo terus memperhatikan Neilsen, dia melihat keadaan Neilsen sekarang pun menghampirinya, langsung memapangnya. Selama beberapa tahun ini, masalah apa yang tidak pernah Neilsen hadapi, tapi dia tidak pernah merasa takut dan tidak tenang seperti ini. Linny Lan menatapnya sejenak, akhirnya tidak mengatakan apapun, hanya berjalan cepat ke arah dokter, bertanya pada doketer."Dokter, bagaiamana keadaan Rossa?""Anaknya sudah gugur, untuk sekarang sudah dibersihkan, tapi tubuh pasien masih terlalu lemah, lagi pula dia berbaring di lantai yang dingin dalam waktu lama, dimasa depan kemungkinan ada masalah dalam hamil. Kalau bisa, semoga dalam jangka waktu 3 tahun jangan memiliki anak, ini juga demi mempertimbangkan keadaan pasien." Ucapan dokter membuat Neilsen merasa lega. "Dokter, selain istirahat, apakah ada yang perlu dia lakukan?" Neilsen akhirnya berbicara.Dokter menggelengkan kepala berkata, "Un
Fano hanya merasa seluruh otot di tubuhnya sedang gemetaran. Dia tidak pernah melihat seorang pria yang begitu kejam pada seorang wanita. Tenaga itu bagaikan orang yang ada di depannya bukanlah orang hidup. Ibu Zhang terus mengeluarkan keringat dingin, sebuah lengan sudah patah, "Neilsen, dasar kejam! Demi istrimu, kamu bahkan bisa melakukan ini pada ibu kandungmu, apakah kamu tidak takut masuk neraka?""Kalau masuk neraka aku juga sudah pasrah, siapa yang menyuruhku memiliki ibu yang begitu kejam sepertimu? Lengan ini adalah demi anakku yang tidak bernasib." Setelah berkata, Neilsen mengedipkan mata dan langsung melepaskan lengannya. Ibu Zhang begitu kesakitan sampai hampir pingsan. Awalnya, racun di tubuhnya memang belum hilang, dia benar-benar bergantung pada kesadaran untuk tetap menahannya, sekarang Neilsen yang begitu kejam sudah membuatnya hampir tidak bisa tahan. Neilsen juga tidak mempersulitnya lagi, berkata, "Kamu boleh pingsan, tapi