Share

Bab 20

"kalian kalau sudah selesai berbenah baru boleh pulang, ya! Kalau mau bawa makanan sisa boleh, tapi jangan banyak-banyak seperlunya saja sisanya buat dibagikan nanti ke tetangga sekitar sini!"

Bukan kata terima kasih, bukan kata tanya Ibu dan Dina sudah makan, atau sudah istirahat, tapi malah kata yang sangat menyebalkan keluar dari mulut pedas kakak iparku itu, tanpa menunggu jawaban kami dia kembali melengos pergi melenggang begitu saja seolah habis memerintahkan PRT nya saja. Benar-benar sangat teramat menyesal aku memberitahukan undangan Bang Gagas kepada Ibu, jika tahu akhirnya kami hanya dimanfaatkan tenaganya saja oleh mereka.

Rasa sesak dalam dada belum bisa ku salurkan, rasanya malah semakin membuatku sulit bernafas seolah kekurangan oksigen dalam paru-paru. Ingin berteriak memaki mereka yang memperlakukan Ibuku seenaknya, tapi apalah daya Ibu pasti akan marah jika sampai aku membuat keributan di sini.

Apa daya aku hanya bisa mengelus dada, menahan sekuat tenaga agar amarah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status