Share

19. Vee-Lily

Benda bulat yang mengeluarkan terik panas itu sudah menggantung di langit atas, Vee yang saat ini baru terbangun mendadak mengrenyit karena silau dari matahari menembus matanya. Pria itu mendudukkan diri dengan keadaan mengenaskan, pandangannya kini berpindah untuk memindai sekelilingnya, lalu seakan dibungkam dengan keadaan saat matanya melotot pada gelang jam yang sedang dengan santainya menunjukkan pukul tujuh pagi.

"Haiiis, sial, kenapa aku bisa ketiduran di lapangan ini," rutuknya bersamaan itu mencoba untuk berdiri.

"Akash," ringisnya menyadari saat dirasa kakinya memanas sakit ketika mencoba untuk sedikit melangkah.

Benar kata Leon tadi subuh, luka sobekan itu sangat parah dan harus dijahit. Vee yang sekarang sedang menatap pada kaki itu merasa ngilu sendiri. Ayolah, jangankan untuk dijahit, disuntik saja pria dewasa itu ketakutan setengah mati.

Sedangkan di luar sana, puluhan pasang kaki melangkah ingin memasuki gedung Jakarta Revolution Eleme

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arunika
Jalinan yg kuat
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status