Share

28. Banyak Alasan

"Brialla!" Dikta kembali berteriak sambil mengetuk pintu yang ada di hadapannya ketika tidak mendengar sahutan Risa dari dalam kamar.

"Brialla!"

"Orangnya sudah tidur!" sahut Risa terdengar kesal membuat kedua sudut bibir Dikta naik ke atas.

"Kalau kamu sudah tidur, terus itu suara siapa, Brialla?"

"Khodam aku!"

Dikta tidak mampu lagi menahan tawanya. Dia tersenyum geli setelah mendengar jawaban Risa. Di awal pertemuan mereka Dikta pikir Risa orangnya pemalu dan susah berbaur dengan orang lain. Akan tetapi semakin mengenal Risa membuat Dikta sadar kalau Risa ternyata pribadi yang cukup menyenangkan dan suka bercanda. Hanya saja Risa terkadang suka keras kepala.

"Ada hal penting yang ingin aku tanyakan ke kamu? Bisa kita bicara sebentar?" Suara Dikta sudah tidak sekeras tadi, bahkan sekarang terdengar begitu lembut di telinga Risa.

"Nggak mau. Aku ngantuk!"

"Sebentar saja. Tolong bukain pintunya, ya? Please ...."

"Ish!" Risa menyibak selimut yang menutupi tubuhnya lantas melirik pintu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status