Kau Hancurkan Wajahku Kuhancurkan Hidupmu

Kau Hancurkan Wajahku Kuhancurkan Hidupmu

Oleh:  Aeris Park  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.3
6 Peringkat
31Bab
6.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dewasa 21+ Risa menaruh dendam yang begitu besar pada suami dan adik tirinya karena mereka sudah membunuh anaknya yang terlahir cacat. Tidak hanya itu, mereka pun mencelakai Risa, hingga membuat wajah cantiknya rusak. Dibantu oleh Dikta—Dokter bedah plastik, juga pria yang menyelamatkannya, Risa mulai menyusun rencana. Ketika balas dendam Risa hampir berhasil, Dikta mengungkapkan sesuatu yang tidak pernah dia sangka sebelumnya. Berhasilkah Risa membalaskan dendam pada suami dan adik tirinya? Follow my SNS account @aeris6104

Lihat lebih banyak
Kau Hancurkan Wajahku Kuhancurkan Hidupmu Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Cececans
Wah... ceritanya bagus nih
2023-04-18 12:19:38
2
user avatar
Najat Qarina Agustin
blm up kah thor
2023-04-04 05:16:15
1
user avatar
Hanazawa Easzy
Yeyyy ... bacaan baru. love love
2023-04-01 09:03:11
1
user avatar
Agus Irawan
Hai kak barangkali suka dengan cerita receh saya. mampir ke Novelku yuuk. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-03-24 12:47:42
2
user avatar
Yulia Nana
good i like it
2023-03-16 09:19:22
1
user avatar
Najat Agustin
ini tamatkah....
2023-05-07 17:23:16
1
31 Bab
1. Kenyataan Pahit
"Di mana anakku?" Mata Risa memicing tajam ketika sadar dan hanya menemukan dokter yang membantunya melahirkan sedang menunduk dalam. Firasatnya berkata buruk. Suara Risa meninggi akibat tak mendapat jawaban, "Aku tanya, DI MANA ANAKKU?""Maaf, Bu Risa. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi putri Ibu ...." Alis Risa menukik ke atas menantikan kata selanjutnya. Sementara sang dokter mengembuskan napas panjang sebelum melanjutkan. "Putri Ibu dinyatakan meninggal karena komplikasi jantung yang diakibatkan kelahiran prematur."Risa bergeming, tubuhnya terasa seperti dipukul palu godam saat mendengar fakta tersebut. Dunianya seketika runtuh. Baru beberapa saat lalu dia mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan buah hatinya, tapi apa yang dia dapatkan sekarang? Ia bahkan belum sempat memberikan nama untuk putrinya.Sirna sudah seluruh daftar keinginan yang dia tulis sejak mendapati dua garis biru di testpack beberapa bulan lalu. Memberi sang anak ASI, mengantar imunisasi, jalan-jalan sor
Baca selengkapnya
2. Pengkhianat
Jantung Risamencelus, air mata menggenang di kedua pelupuk matanya, rasa sesak mengimpitdadanya. Risa pikir sang anak meninggal karena mengalami gagal jantung dankomplikasi akibat lahir prematur. Namun, apa yang tadi Risa dengar barusan?"Anak itu akanmembawa sial kalau dibiarkan hidup! Aku harus cepat-cepat menghabisinya karenadia bisa menghancurkan reputasiku!"Jadi, Rangga yang …Kenapa Rangga tegamelakukan hal ini pada dirinya?Wajah Risamengeras, kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuhnya. Amarah tergambarjelas di wajah cantiknya. Risa benar-benar marah karena Rangga tega melenyapkanbuah hati mereka hanya demi mempertahankan reputasi.Risa berbalik laluberjalan dengan cepat ke kamar. Dia membanting pintu kamarnya dengan cukupkeras hingga membuat dua sejoli yang sedang mencapai puncak kenikmatan sontakmenoleh ke arahnya."Biadabkalian!" teriak Risa sekencang-kencangnya. Wajah wanita itu merah padamdengan napas yang begitu memburu. Sekelebat Risa bisa melihat tamp
Baca selengkapnya
3. Siasat Licik
"Mas, jangan berhenti....""Kamubenar-benar luar biasa, Nad. Selain cantik kamu selalu bisa memuaskanku."Risa menutup keduatelinganya erat-erat karena suara desahan Rangga dan Nadia terus terdengar ditelinganya. Padahal luka di dalam hatinya masih belum sembuh akibat kematiansang buah hati, tapi suaminya malah asyik selingkuh dengan adik tirinyasendiri. Mereka bahkan tidak malu lagi menunjukkan kemesraan di depan matanya.Apa Rangga danNadia tidak pernah memikirkan bagaimana perasaannya?"Agh...!" Risa menjerit sekencang-kencangnya untuk meluapkan kesedihannya.Rumah yang dulu terasa nyaman sekarang terasa seperti neraka baginya. Dia tidakbetah. Rasanya dia ingin sekali keluar dari rumah ini dan menjauh darikehidupan Rangga dan Nadia selamanya.Setelah perasaannyaagak tenang, Risa memutuskan untuk menemui Rangga dan Nadia yang sedangmenikmati makan malam karena ada hal penting yang ingin dia katakan padasuaminya. Namun, dia sontak berhenti melangkah ketika mendengar suar
Baca selengkapnya
4. Menyelamatkan Diri
"Kerja bagus. Kamu akan segera mendapatkan bayaranmu," ucap Rangga dengan wajah puas. Detik berikutnya, ekspresinya berubah tegas. "Sekarang pergi dari sana dan pastikan tidak ada orang yang melihatmu. Kalau ketahuan, nyawamu juga akan lenyap," desis Rangga terdengar penuh peringatan. Dia tidak ragu melenyapkan seseorang yang bisa merusak reputasinya sekalipun itu istri dan anaknya."Bagaimana, Mas? Apa berhasil?" tanya Nadia sambil memeluk Rangga dari belakang. Bibirnya yang dipoles merah merona membentuk senyuman.Rangga menurunkan ponsel dan menyentuh lengan Nadia yang melingkar di pinggangnya. “Ya, semua sudah selesai." Pria itu membalik tubuhnya, berhadapan dengan Nadia dan juga meletakkan lengannya di pinggang wanita itu. “Tidak ada lagi yang akan menghentikan kita.”Nadia tersenyum membalas Rangga. Dia membelai punggung pria di hadapannya, lalu mendekatkan tubuhnya pada Rangga sambil berbisik, “Dengan begini, kamu bisa nikahin aku tanpa khawatir apa pun lagi 'kan, Mas?""Tentu
Baca selengkapnya
5. Berita Menyakitkan
"Kamu dan anakmu sama saja! Hanya bisa bawa sial kalau dibiarkan hidup!"Satu makian itu membuat Risa tersentak. Napasnya terengah-engah dan penglihatannya sedikit buyar. Risa mengerjapkan kedua matanya perlahan, mencoba membiasakan diri dengan cahaya. Lama-kelamaan, pemandangan sekeliling pun berubah jelas.Ruangan serba putih ini terasa sangat asing bagi Risa. Aroma obat-obatan pun tercium di mana-mana. Dibandingkan ruang tidur, tempat itu terlihat seperti kamar inap rumah sakit."Aku di mana ...?" Risa ingin bangun dan mencari tahu di mana keberadaannya sekarang. Namun, seluruh tubuhnya terasa kaku dan sakit saat digerakkan. "Jangan banyak bergerak." Sebuah suara dalam terdengar berucap dengan nada memerintah, membuat Risa sontak menoleh. Sosok seorang pria berkemeja putih tampak berjalan masuk melalui sebuah pintu. Rahangnya yang tegas dan alisnya yang menekuk tajam membuat pria itu tidak terlihat begitu bersahabat. Namun, raut wajah pria itu terlihat tenang selagi menghampiri d
Baca selengkapnya
6. Tawaran
'Beraninya kalian berdua menggunakan namaku untuk menghalalkan hubungan hina kalian! Dasar baj*ngan!' Air mata terlihat menggenang di kedua pelupuk mata Risa. Amarah dan kesedihan bercampur menjadi satu di dalam diri wanita itu. Risa sudah memberikan segalanya untuk Rangga. Cinta, kehormatan, juga kasih sayangnya. Akan tetapi, pria itu malah dengan tega menghancurkan hidupnya. Jangan lupa dengan Nadia, Risa telah memberikan adik tirinya itu tempat berteduh setelah kematian ibunya. Risa menunduk, lalu tertawa pelan. "Seorang baj*ngan dan wanita murahan, kalian memang ditakdirkan bersama," makinya rendah. Terbayang bagaimana kedua orang itu tertawa bahagia atas kematiannya, Risa merasa benci. Akan tetapi, tersadar dengan posisi dan juga wajahnya yang rusak, kembali dan membereskan dua orang itu tidak akan semudah di bayangan. 'Apa yang harus kulakukan ...?' Di saat ini, pembawa berita berlanjut ke berita berikutnya. [Pradikta Januar, dokter bedah plastik yang belum lama terlibat sk
Baca selengkapnya
7. Penerimaan
“Katakan padaku siapa kamu sebenarnya sampai berani membuat kesepakatan seperti itu?” Dikta masih mencekal pergelangan tangan Risa. Apa yang wanita di hadapannya ini ketahui? Bagaimana dia bisa seberani itu membuat kesepakatan padanya.Risa meringis menahan sakit di pergelangan tangannya. Tetapi, Risa bertahan sekuatnya hingga dokter di hadapannya ini menerima penawarannya. “Aku adalah istri dari pria yang kamu kritik.”Cengkeraman di tangan Risa mengendur. Risa tersenyum tipis, sepertinya Dikta mau menerima penawarannya. Namun, itu tidak lama. Dikta kembali mencengkeram tangannya hingga lagi-lagi membuat Risa meringis menahan sakit.“Kamu … yang diberitakan meninggal bunuh diri?”“Aku belum mati!” teriak Risa. Teringat tentang berita tadi, wasiat dan bunuh diri. Benar-benar membuat Risa marah. “Rangga membuat berita palsu dan memanfaatkan keadaanku untuk kepentingannya sendiri!”Dikta tertegun. Pria itu kemudian melepas cengkeramannya di tangan wanita yang wajahnya memang sudah
Baca selengkapnya
8. Kesalahan Dikta
Dikta bergeming di tempat dengan jantung berdetak hebat. Selama tiga puluh detik yang dia lakukan hanya diam memandangi wajah Risa di hadapannya. Mata, hidung, juga bibir wanita itu mirip sekali dengan Aluna, gadis yang memiliki tempat spesial di hatinya sampai sekarang meskipun sudah tiada.Entah setan apa yang sudah merasuki pikirannya hingga tanpa sadar mengubah wajah Risa sama persis dengan Aluna."Ta!" panggil Zean pelan membuat Dikta tergagap. Dia menatap Dikta dengan sendu seolah-olah bertanya apakah sahabatnya itu baik-baik saja.Dikta tidak menjawab, malah keluar dari ruangan Risa begitu saja. Dia butuh udara segar untuk menghalau sesak yang tiba-tiba menyelip di dalam dadanya karena kenangan yang selama ini dia lalui bersama Aluna berbondong-bondong masuk ke dalam pikirannya setelah melihat Risa.Dikta mengempaskan diri di sofa dengan napas terengah, setitik keringat dingin keluar membasahi pelipisnya, wajahnya pun terlihat sedikit pucat. Dikta mencoba menggapai oksigen
Baca selengkapnya
9. Menjadi Wanita Penggoda
"Kita sudah sampai, Nona." Risa segera turun ketika taksi yang ditumpanginya berhenti tepat di depan ballroom salah satu hotel paling terkenal di ibu kota. Tempat Rangga dan Nadia menggelar resepsi pernikahan mereka. Risa berjalan dengan anggun memasuki tempat acara membuat seluruh perhatian tamu undangan tertuju ke arahnya."Anda mau minum, Nona?"Risa mengambil segelas minuman berwarna merah lalu mengangguk sekilas sebagai bentuk terima kasih pada pelayan. Dia memutar-mutar gelasnya sebentar sebelum menyesap sedikit minumannya dan mengamati sekitar.Amarah dan kekecewaan terpancar jelas di mata Risa. Pesta pernikahan Rangga dan Nadia begitu mewah dibandingkan pesta pernikahannya dulu. Rangga bahkan mendatangkan seorang penyanyi asal Negri Jiran untuk memeriahkan pestanya. Risa mendengkus, penasaran. Ini semua pasti permintaan Nadia, wanita licik itu pasti selalu ingin lebih daripada siapa pun.Risa kembali menyesap minumannya. Sepasang mata bulat miliknya terus melihat Rangga d
Baca selengkapnya
10. Memancing Gairahmu
Sudah lima menit lebih Rangga berdiri di dekat jendela, mengamati Risa yang sedang sibuk bekerja. Tubuh sekretaris barunya itu terlihat begitu sintal dengan ukuran buah dada yang tidak terlalu besar, sepertinya pas berada di dalam genggamannya. Bokong Risa begitu sekal, padat, dan berisi. Ugh, benar-benar seksi.Risa tersenyum miring, diam-diam dia tahu jika Rangga sejak tadi terus memperhatikannya. Dengan sengaja dia menaikkan sebelah kakinya, membuat paha mulusnya terlihat jelas. Setelah itu dia membuka dua kancing kemejanya paling atas seolah-olah merasa gerah.Rangga tanpa sadar menelan ludah, darah di dalam tubuhnya seketika berdesir ketika melihat paha mulus dan belahan dada Risa. Rasanya dia ingin sekali menyeret Risa ke atas ranjang lalu mengungkung tubuh wanita itu di bawah tubuhnya. Rasanya pasti sangat menyenangkan.Rangga cepat-cepat kembali ke tempat duduknya ketika melihat Risa berjalan ke ruangannya. Dia mengontrol raut wajahnya agar tetap terlihat tenang lalu berdeh
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status