Ucapan Samuel mengejutkan hati Grace, sepertinya ada sesuatu yang terlintas di benaknya. Akan tetapi, ketika dia memikirkannya lagi dengan hati-hati, dia tidak ingat apa pun.Dalam waktu yang singkat, Hyman dan Jenny yang datang membawa hadiah, telah sampai di sisi Ingrid.Ingrid mengundang para tamu untuk mengadakan acara barbekyu hari ini. Hyman menelepon dan berkata akan hadir. Ingrid tidak bisa menolak, jadi dia pun mengundang Hyman untuk datang pada acara barbekyunya.Bukannya Ingrid punya masalah dengan Hyman, hanya saja dia kurang menyukai Jenny ….Namun, hari ini, Jenny berdiri dengan patuh di belakang Hyman, dia terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya.Jenny juga memerhatikan tatapan tajam Ingrid, dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengerutkan keningnya.Awalnya, begitu tahu kalau Hyman akan datang menemui Grace hari ini, Jenny sama sekali tidak mau ikut. Akan tetapi, ucapan wanita itu memang benar.Grace baru saja mengalami bencana beberapa hari yang lalu. Selama beberap
"Grace telah kehilangan ingatannya, jadi kamu tidak boleh menceritakan masa lalunya padanya," kata Hyman tanpa berpikir terlalu banyak. "Karena kita tidak tahu bagian mana yang akan membuat Grace terstimulasi."Ketika Jenny mendengar ini, dia memutarkan matanya. "Jadi begitu. Maaf, ini pertama kalinya aku berhadapan dengan seseorang yang kehilangan ingatannya."Ingrid melirik Jenny dan berkata tidak masalah, tetapi dia diam-diam berdiri di depan Grace dan menghadang pandangan Grace.Saat ini, Stewart berteriak, "Apakah kalian sudah selesai mengobrol? Kalian sudah boleh datang makan."Melihat ini, Ingrid menarik Grace dan berkata, "Grace, ayo, kita pergi makan barbekyu.""Oke." Grace mengikuti Ingrid ke tengah ruang makan. Sebelum pergi, dia secara khusus melihat ke arah Hyman.Hyman juga melihat ke arah Grace. Melihat Grace sangat akrab dengan Ingrid seperti ibu dan anak, dia merasa cemburu, seolah-olah putrinya telah dibawa pergi.Padahal, sang putri kandung sudah ada di sisi Hyman."
Ketika Jenny masih berada di kediaman Keluarga Soley, dia sering bermain kartu dengan Nyonya Keluarga Soley, jadi tentu saja dia sangat pandai bermain kartu.Hanya saja, Jenny tidak ingin tinggal bersama orang-orang ini tadi, karena dia khawatir mereka akan memuji Grace lagi nanti.Namun, ternyata Grace tidak tahu cara bermain kartu. Jenny pun bisa mengalahkan Grace di permainan kartu nanti.Hyman tidak tahu apa yang dipikirkan Jenny, tetapi dia merasa senang karena Jenny menjadi makin dewasa."Baiklah, kalau begitu kita berempat akan bermain di meja ketiga."Ingrid juga tidak keberatan. "Oke."Mereka berempat pun duduk. Sebelum mulai, Jenny berkata, "Aku tidak tahu bagaimana cara bermain kartu. Bu, Bibi, kalian harus banyak-banyak mengalah."Jenny sengaja mengatakan ini.Jenny hanya berpikir kalau semua orang akan terpesona dengan kemampuannya bermain kartu.Babak pertama dimulai dengan cepat.Saat mereka hendak membagikan kartu, mereka bertiga melihat Samuel menggerakkan kursinya ke
"Namamu Jenny, 'kan? Apakah kamu benar-benar tidak bisa bermain kartu?"Mulut memang bisa berbohong, tetapi tangan tentu tidak akan bisa.Ketika Grace memegang kartunya, dia memang tampak tidak bisa bermain.Namun, Jenny ini ….Jenny tidak terlalu memikirkannya. Sambil mengambil kartunya, dia berkata, "Bibi, aku benar-benar tidak tahu caranya, tadi itu aku hanya beruntung saja."Ingrid mendengkus begitu pelan sampai tidak ada orang lain yang mendengarnya.Tak lama kemudian, ronde kedua dimulai. Ketika sampai giliran Grace, dia tidak terburu-buru memainkan kartunya, dia terus menatap kartunya.Ronde sebelumnya saja sudah kalah dua miliar.Uang tadi pun dibayar oleh Samuel.Grace tidak menyangka Ingrid akan bertaruh sebesar itu, jadi dia tidak boleh kalah lagi pada ronde ini bagaimanapun caranya."Jangan merasa tertekan." Samuel melihat kartu Grace. "Mainkan saja sesukamu."Grace menggigit bibirnya. "Kalau aku berutang terlalu banyak, aku tidak akan mampu membayarnya.""Kamu tidak perlu
Raut wajah Ingrid tiba-tiba menjadi muram. "Apa maksudmu bilang begitu? Apakah Grace perlu berbohong tentang hal ini? Memangnya orang lain tidak boleh beruntung?"Hyman juga sedikit mengernyit.Ketika Jenny melihat ini, dia segera menarik kembali kata-katanya."Aku tidak bermaksud begitu, Bibi, ayo, kita lanjut bermain."Jenny tidak percaya kalau Grace akan seberuntung itu lagi.Grace tidak ingin merusak suasana, jadi dia juga berkata, "Bibi, ayo, kita lanjut bermain."Namun, di ronde-ronde berikutnya … Grace tetap menang.Jenny yang sudah kalah sampai 10 miliar, tidak bisa duduk diam.Mata Jenny tiba-tiba tertuju pada Samuel.Menang sekali bisa dibilang keberuntungan, tetapi Grace sudah menang tiga kali berturut-turut, tidak mungkin semua itu hanya kebetulan.Kali ini, Jenny sudah banyak belajar. "Pak, bisakah kamu mengambilkanku segelas air?"Di akhir kalimat, Jenny sengaja mengedipkan matanya.Mata Samuel tetap tidak bergerak, tatapan matanya sangat dingin.Jenny makin tidak bisa du
Usai Jenny berbicara, dia mendengar Grace berkata, "Aku sudah menang."Jenny tentu saja tidak memercayainya. "Tidak mungkin!""Kenapa tidak mungkin?" Grace menunjukkan kartunya perlahan pada Jenny.Melihat susunan kartu Grace, ekspresi Jenny membeku, ternyata itu Royal Straight Flush!"Tidak mungkin, tidak mungkin. Bukankah kamu bilang kamu tidak bisa bermain kartu?"Grace tersenyum samar. "Aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara bermainnya, aku baru mempelajarinya tadi.""Ini bahkan lebih mustahil! Bagaimana kamu mempelajarinya? Tidak ada seorang pun yang mengajarkannya padamu!""Kenapa harus ada yang mengajariku? Memangnya aku tidak bisa belajar dengan cara mengamati?" Grace memandang Jenny dengan ekspresi geli. "Kita telah bermain beberapa ronde, bahkan orang bodoh pun tahu sedikit banyak cara bermainnya, bukan?"Namun, dibandingkan dengan Pak S, Grace masih sedikit tertinggal.Setelah ronde pertama, Pak S mungkin sudah memahami semua peraturannya."Kali ini tidak apa-apa, ayo, ki
Setelah Grace pergi, yang lainnya juga bubar.Ingrid tidak ingin bermain kartu lagi, jadi dia membawa Hyman ke halaman luas di luar untuk berjemur di bawah sinar matahari."Sinar matahari terasa sangat nyaman, terutama pada saat seperti ini. Hangat sekali." Ingrid menyipitkan matanya dan melihat ke arah matahari. Tak lama kemudian, dia menoleh dan melihat ke arah Hyman. "Tahukah kamu, siapa yang aku pikirkan sekarang?"Hyman memandang Ingrid dengan tenang, dia menunggu kata-kata ingrid selanjutnya.Benar saja, detik berikutnya, Ingrid berkata, "Aku memikirkan Grace. Grace selalu membuatku merasa hangat, seperti matahari yang terang. Dia selalu bisa memberi sedikit kehangatan pada orang lain secara tidak disengaja.""Ya, dipikir-pikir …." Hyman juga menyipitkan matanya, seolah sedang memikirkan sesuatu yang indah. Dia sedikit mengangkat sudut bibirnya. "Ada saat di mana aku sangat berharap kalau Grace adalah putri kandungku. Sayangnya, jodoh kami terlalu singkat."Ingrid berbalik dan du
"Kalau terus seperti ini, cepat atau lambat pasti akan terjadi masalah. Kamu adalah orang yang pintar, seharusnya kamu lebih tahu dariku."Usai Ingrid mengucapkan kata-kata itu, dia dengan lembut menepuk bahu Hyman. Dia menghela napas dengan tak bersuara dan berjalan pergi.Begitu memasuki ruangan, Ingrid melihat Stewart sedang berdiri di dekat jendela.Ingrid menahan dadanya. "Kamu membuatku takut saja."Stewart mengangkat dagunya dan melihat ke luar jendela. "Bagaimana?""Aku tidak tahu. Intinya, aku sudah mengatakan semuanya padanya." Melihat punggung Hyman, Ingrid hanya menghela napas dengan prihatin. "Dia dulunya orang yang sangat bersemangat, tapi sekarang dia menjadi sangat kurus setelah menemukan putrinya. Aku jadi bingung, sebenarnya menemukan kembali putrinya itu hal yang baik atau malah hal yang buruk bagi Hyman."Stewart tidak berbicara.Saat ini, langkah kaki terdengar di lantai atas.Mereka berdua berbalik, lalu melihat Grace dan Samuel turun dari lantai dua."Ada apa?"M