Ketiga guru memiliki kemampuan yang berbeda-beda tapi terhubung dalam satu tujuan. Kemampuan guru penjudi telah ditunjukan lewat kejadian tadi yang dipikir Songrui adalah ilmu ilusi, tapi begitu melihat kejadian pertempuran di dalam sana, akhirnya ia mengerti bahwa guru penjudi menguasai ilmu ruang yang kemungkinan bisa membuka pintu langit. Sedangkan guru pemabuk dan guru misterius mempunyai kemampuan yang sama persis, yaitu mengendalikan benda-benda. “Kesimpulanmu ada benarnya, tapi ada yang tidak kau ketahui, Xiongrui.” Songrui terdiam—memasang wajah penasaran untuk mengetahui hal apa yang masih tidak dia ketahui. “Kemampuan gurumu, jauh lebih tinggi dari kami berdua!” Seperti dugaan Songrui. Guru misterius memiliki tubuh istimewa yang bisa menerima dua energi yang saling berlawanan sekaligus. Melalui hal ini para guru menjelaskan bahwa keberhasilan Songrui dalam upaya mempelajari meridian terbalik telah membuka pandangan ketiga guru. Guru misterius juga telah memberitahukan
Songrui kembali membuka mata dalam posisi duduk bersila.Sementara guru misterius duduk di depannya dengan kedua tangan terulur ke depan.Ia sadar bahwa sekarang sang guru sedang membantunya memulihkan energi.“Guru, ini tidak baik!”Mengingat guru judi pernah mengatakan kalau guru misterius telah kehilangan banyak energinya, Songrui mengambil tindakan mengakhiri hal itu.“Jika kau ingin aku tetap hidup maka jangan gegabah!”Kedua guru juga ikut menjelaskan pemutusan energi akan menyebabkan serangan balik pada guru misterius dan Songrui.Dengan terpaksa Songrui membiarkan sang guru menyelesaikan ritualnya.Tubuh Songrui pulih dengan cepat.“Xiongrui, sepertinya kau belum mengetahui seperti apa kemampuanku!”Guru misterius segera berdiri setelah menyelesaikan ritual. Ia menjelaskan seperti apa kemampuannya yang sebenarnya.“Tubuhku bisa memulihkan energi dengan cepat!”“Bukan hanya itu! Aku bisa menerima dua energi yang berbeda sekaligus!”Songrui tertegun.Mungkinkah karena alasan ini
“Kalian siapa?” Baru saja sampai di dalam gedung turnamen dan beristirahat di dalam kamar, sekelompok murid yang pernah bermasalah dengan mereka menerobos masuk. Semua barang-barang bawaan mereka bertiga dirampas! “Hei! Mau kalian apakan barang-barangku!” “Berani sekali mencuri di siang hari! Cepat kembalikan!” Haoyun dan murid pertama yang tak terima dengan tindakan itu, bersikeras mengambil kembali barang bawaan mereka. “Tuan memerintahkan kami untuk menyingkirkan semua barang murahan kalian!” “Kalian seharusnya bersyukur karena akan digantikan dengan barang yang jauh lebih berkualitas!” Perkataan ini membakar telinga Songrui. “Kembalikan!” Bentakkan suara Songrui sempat menghentikan tindakan mereka. Namun sayang sekali perkataan itu disepelekan. Murid-murid kembali melanjutkan aksi mereka. Bedukh! “Akh!” Haoyun dan murid pertama didorong kuat hingga jatuh. Melihat adegan itu buru-buru Songrui membantu kedua murid untuk berdiri. “Kak Haoyun, Kakak pertama, kalian tid
“Kau jangan salah paham, Xiongrui.”“Hal ini aku lakukan agar ke depannya semua keperluan kalian dalam meningkatkan kekuatan bisa aku siapkan.”Songrui mengubah ekspresi wajahnya.Ia tersenyum kecil.“Tuan terlalu memandang tinggi kami bertiga.”“Sejauh ini, kami bertiga hanya beruntung saja karena tak ada lawan yang memilih kami.”“Ha ha ha!”Lelaki itu tertawa keras menoleh ke arah lain.“Xiongrui … aku memang tak salah menilai kalian!”Sejak kelompok Songrui memenangkan pertarungan pertama, Donghai telah memperhatikan kemampuan mereka bertiga.Kemampuan kedua murid terlihat biasa saja, tapi memiliki keunikan yang tidak pernah ia temui.“Jadi, apa keahlian kalian bertiga?"“Baik! Akan aku beritahu saat kita telah tiba di kota.”Keputusan Songrui diterima oleh Donghai.*****Tembok besar dan tinggi terlihat dari jarak beberapa ratus meter ke depan.Setelah melewati perjalanan panjang akhirnya mereka boleh tiba di perkotaan.Terlihat barisan panjang yang sedang mengantre melewati peme
Sejauh ini Songrui merasa Donghai seseorang yang tak bisa diremehkan. Kepribadiannya juga belum bisa diprediksi. Namun begitu mengingat tindakan Donghai sebelum menyantap makanan satu hal ia dapati.Seusai makan malam, Songrui meminta kedua kakaknya beristirahat terlebih dahulu karena ingin membicarakan hal penting dengan Donghai.“Adik Xiongrui, jangan menyinggung Tuan Donghai. Ia memperlakukan kita dengan baik,” bisik Haoyun mengingatkan Songrui sebelum beranjak.Ketika kedua murid pergi, suasana menjadi hening.Semua pelayan di dalam ruangan diminta keluar oleh Donghai termasuk pengawal pribadinya.“Tuan Donghai, apa jawaban dari pertanyaan yang kau tanyakan padaku sudah kau dapatkan dari kedua kakakku?”“Ah, itu. Aku harap kau tidak menyalahkanku karena telah mengetahuinya dari mereka.”“Tentu saja tidak!”“Lagipula aku sudah berjanji untuk mengatakannya saat kita tiba di kota. Tapi….”Songrui menjeda perkataannya.Memperhatikan wajah Donghai lalu melirik sisa makanan yang ada di
“Bagaimana kalau aku menolaknya?”Songrui tersenyum santai.“Jangan menguji kesabaranku, Xiongrui!”Donghai melotot!Sebaliknya Songrui memasang wajah santai—tak peduli dengan ancaman itu.“Aku tahu Tuan Donghai orang yang pintar.”“Tapi menambah musuh akan semakin mempersulitmu!”“Tak akanku biarkan kau mencapai tujuan jika terjadi apa-apa pada kedua kakakku?!”Lama kedua lelaki itu saling menatap dalam diam.Hingga akhirnya Donghai berdiri dan memaksakan senyum di wajahnya.“Baik!”“Aku akan menulis kembali sesuai dengan keinginanmu, Xiongrui!”Sambil mengulurkan tangan ke samping—ke arah pintu Donghai berucap, “silakan!”Songrui keluar dari dalam ruangan diantar Donghai sampai ke depan pintu.Meski permintaannya telah disetujui oleh Donghai, tapi Songrui masih sedikit khawatir sebab dengan adanya kontrak tak menutup kemungkinan mereka akan terlibat selamanya dengan Donghai.Songrui mendiskusikan hal itu bersama dengan kedua murid.“Aku setuju!”Tak menyangka Haoyun dan murid pertam
Kedua pendekar mulai menyerang.Mau tak mau Songrui terpaksa harus meladeni kedua lelaki itu.Pertengkaran di tengah kota membuat kegaduhan.Banyak barang dagangan yang hancur!Orang-orang di sekitar ada yang melarikan diri karena takut terkena imbas. Ada yang menonton dan menjadi tim penyorak kedua belah pihak.“Matilah kau!”Songrui terenyak ke belakang saat mencoba menahan serangan dari kedua pendekar.Namun ia berhasil menyeimbangkan kembali tubuhnya dan berdiri tegak.“Baik!”“Karena kalian yang memaksaku, maka!”!!!WOSH!Pedang pusaka muncul.“Aku akan menerima tantangan kalian!”Ia menghunuskan pedang ke depan.“Ha ha ha!”Sayangnya kedua pendekar malah tertawa meremehkan pedang kayu yang Songrui gunakan untuk melawan mereka.“Dasar Bodoh!”“Kau ingin melawan kami dengan mainan anak kecil seperti itu?”“Baik!” Kedua pendekar bersiap menghunuskan pedang.“Kami temani kau bermain!”SWUSH!Pertarungan dilanjutkan kembali.Songrui berusaha mengelak dari layangan pedang berkali-kal
PROK!PROK!PROK!“Ternyata seperti ini cara penyelesaian yang bisa diberikan oleh Tuan kepala keamanan kota?”Donghai muncul di depan anak tangga. Ia menaiki anak tangga diikuti oleh banyak pengawal.“Semua orang bisa melihat kalau Xiongrui diperlakukan dengan tidak adil.”“Bagaimana kalau hal ini tersebar keluar dan merugikan nama baik Tuan?”“Tidak bisa!” sela Tuan dari kedua pendekar.“Keputusan sudah dibuat, kau tak bisa menentangnya!”Donghai menoleh ke samping.Dengan santai ia berucap, “tutup mulutmu sebelum kusumpal dengan uang!”“Kau tidak memiliki hak untuk bicara!”Kepala keamanan terlihat gugup. Kedua lelaki yang saling berargumen membuatnya bingung harus memihak kepada siapa.“Em, Tuan Donghai, aku tidak tahu kalau pendekar Xiongrui adalah kenalanmu.” Ia dengan cepat menginstruksikan kedua pengawal melepaskan Songrui.Dengan begitu kepala keamanan memutuskan kembali kalau perkelahian antara Songrui dan kedua pendekar hanya sebatas uji kemampuan saja.“Aku tidak terima!”