Share

Bab 38

Shiren terengah ketika mulut Nicholas berhenti menjejali mulutnya. Dia hampir mati kehabisan napas!

"Kamu ingin aku mati?!" sentak Shiren marah. Tapi dalam hati, dia sangat berbunga.

"Mulutmu sangat cerewet dan banyak memfitnah," balas Nicholas seraya mengusap pelan lelehan air liur di sudut bibir Shiren. Wanita itu semakin dibuat merona karenanya.

"Kamu harus menjelaskan siapa wanita itu padaku! Bisa-bisanya sudah beristri masih dekat-dekat dengan wanita lain," omel Shiren tiada habisnya.

Nicholas memilih diam tak membalas, dia seger menuntun Shiren untuk duduk pada sofa, dia juga menyerahkan kepiting titipan wanita itu.

"Makanlah dulu, aku akan mandi dan ke sini lagi," ujar Nicholas seraya memberikan kepiting titipan Shiren. Setelahnya, Nicholas pun kembali keluar dari kamar Shiren dan tak lupa menguncinya.

"Ahhh!! Bibirku bengkak!" pekik Shiren sambil menepuk-nepuk pipinya sendiri. Dia bingung harus marah atau senang.

Shiren pun segera menikmati kepitingnya dengan sesekali terse
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status