Share

Bab 516

Author: Galang Damares
"Plak."

Tamparan ini sangat kuat hingga membuat wajahku terasa terbakar.

Aku takut dan kesal.

Aku kesal karena ditampar.

Aku takut, tetapi aku bersyukur tamparan ini mengenaiku, bukan mengenai wajah Nancy.

Helena bukan wanita biasa, begitu pula dengan Nancy.

Kalau Helena menampar Nancy, Nancy tidak akan menyudahi masalah ini begitu saja.

Aku menggenggam wajahku sambil berkata dengan tertekan, "Nona Helena, setelah pukul aku, amarahmu sudah mereda, 'kan?"

Helena memandangku dengan tidak tega. "Haish, kamu ngapain? Aku mau pukul wanita itu, kenapa kamu lari ke depanku?"

Aku berpikir dalam hati, 'Aku mana mungkin membiarkanmu memukulnya?'

Kalau aku membiarkan memukulnya, kalian mungkin akan menghabisi satu sama lain.

Aku hanya bisa menjelaskan, "Kalian semua adalah pelangganku, aku nggak mau lihat kalian bertengkar."

Helena mendelik Nancy dengan galak, lalu berkata, "Oke, demi kamu, aku nggak buat perhitungan dengannya."

Aku merasa lega, tetapi Kak Nancy yang berada di belakangku malah be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1575

    Sejak dia memutuskan untuk menyembunyikan penyakitnya dariku, Lina sengaja menjauhi dan tidak dekat denganku.Dia yakin setelah semua usahanya selama kurun waktu ini, aku seharusnya bisa merasakan dia menjauhiku.Meskipun menyakitkan bersikap seperti ini, dia lebih suka menanggungnya sendiri agar tidak menundaku....Keesokan harinya.Aku dan Lina bertemu di restoran yang disepakati.Aku sudah lama tidak bertemu Lina. Aku merasa sepertinya berat badannya turun dan wajahnya agak pucat.Aku bertanya dengan khawatir, "Kak Lina, kenapa kamu? Kamu nggak enak badan?""Nggak.""Ok, baguslah."Kami duduk saling berhadapan.Aku menatap Lina di hadapanku. Wajahnya masih familier, tetapi perasaanku benar-benar berbeda.Aku berusaha menarik tangan Lina. Namun, Lina menepisku."Kak Lina, kenapa kamu akhir-akhir ini? Kenapa kamu tampak menjauhiku?""Edo, ayo putus." Lina mengatakan sesuatu yang tidak bisa aku mengerti.Aku menatapnya dengan kaget. "Kenapa?"Meskipun aku sudah menduganya, aku tetap m

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1574

    "Kamu nggak bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan hanya dengan bekerja keras. Saat kamu nggak punya kekuatan atau pengaruh. Sekeras apa pun kamu berusaha, semuanya sia-sia.""Beberapa orang lahir berkuasa, sementara yang lain nggak berhasil seumur hidup mereka. Inilah perbedaan antara manusia."Bella menatapku dengan saksama. "Aku nggak pernah menyangka kamu berkata seperti itu. Aku selalu menganggapmu orang yang sangat vulgar, dangkal dan sombong.""Kalau begitu, kenapa kamu menyukaiku?""Apa?""Aku bilang apa yang kamu suka dariku? Aku begitu vulgar dan sombong. Tapi, kamu masih menyukaiku? Mungkinkah kamu memang menyukai orang vulgar sepertiku?" kataku dengan nada bercanda.Bella melotot tajam ke arahku, lalu berkata, "Aku suka kemampuanmu, oke?""Hahaha. Kalau begitu, aku akui kalau aku memang cukup hebat."Bella masih melotot ke arahku. Namun, ekspresinya tampak jauh lebih baik.Dia berkata, "Aku nggak peduli dengan apa yang terjadi antara kamu dan Lina. Jangan menyeretku ke dal

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1573

    Aku berharap hari seperti itu akan terjadi juga.Selain itu, awalnya aku berfantasi menikah dengan Lina. Namun, entah sudah berapa lama sejak terakhir kali aku menghubungi Lina.Saat aku teringat Lina, aku hanya bisa menghela napas."Kenapa kamu menghela napas?"Tiba-tiba, sebuah suara yang familier terdengar dari belakangku. Aku menoleh dan melihat Bella menatapku dengan tatapan familier.Aku segera berkata, "Bukan apa-apa, pergelangan tanganku cedera. Aku nggak nyaman bergerak. Mengganggu sekali.""Ke mana kamu pergi hari ini?" tanya Bella dengan tatapan penuh selidik.Aku tahu aku tidak bisa berbohong sekarang. Lagi pula, Bella dan Lydia sudah sangat akrab. Jika aku berbohong, dia pasti akan tahu.Jadi, aku menceritakan semua kejadian hari ini pada Bella dengan jujur."Pertama-tama, aku tegaskan bukan aku yang mendekati Nona Lydia. Nona Lydia yang mencariku.""Kenapa kamu menjelaskan padaku? Aku bukan pacarmu, kamu nggak perlu menjelaskan apa pun padaku." Bella selalu seperti ini.A

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1572

    "Nggak apa-apa. Aku sangat senang hari ini, sungguh."Apa yang terjadi tadi adalah kecelakaan. Tidak ada yang menginginkannya terjadi. Bagaimana mungkin aku menyalahkan Lydia?Namun, Lydia hanya merasa kasihan. Dia merasa telah melibatkanku.Lydia terlihat sangat sedih.Lydia terlihat baik hati dan konyol.Aku mengusap kepala Lydia dengan pelan. "Oke, oke. Jangan marah. Ini bukan apa-apa. Lihatlah, aku baik-baik saja. Aku nggak kehilangan lengan atau kaki.""Soal kejadian barusan, aku sudah melupakannya. Aku nggak memasukkannya dalam hati. Jadi, kamu juga nggak boleh memasukkannya dalam hati."Setelah aku membujuknya, akhirnya Lydia tersenyum."Kak, kamu benar-benar nggak marah?"Aku berkata, "Yah, kenapa aku harus marah? Mereka hanya sekelompok anjing gila."Mendengar apa yang aku katakan, Lydia tertawa terbahak-bahak.Melihat senyumnya yang cerah itu, aku seolah tertular."Oke, hari sudah mulai malam. Sebaiknya kamu kembali.""Kalau begitu, aku akan mengantarmu kembali dulu.""Yah."

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1571

    "Lydia, sudah aku bilang, aku akan menangkap orang ini hari ini.""Kalau begitu, aku juga bilang dia adalah temanku. Aku nggak akan membiarkan kamu menyakitinya!"Lydia berdiri di depanku dan bersumpah untuk melindungiku sampai mati.Di antara kami, dia adalah satu-satunya yang berani melawan Rony.Ekspresi wajah Rony tampak rumit dan main-main."Menarik, menarik sekali. Aku nggak tahu kalau Lydia akan melawanku seperti ini hanya demi rendahan ini. Menarik sekali.""Rony, dengarkan aku, dia bukan rendahan, dia temanku!""Lagi pula, ini Kota Jimba, bukan Kota Kraja milikmu. Berhentilah bertingkah seperti tuan muda kaya di sini.""Hehehe." Rony tertawa aneh.Lalu, dia berkata, "Oke, hari ini aku akan menghormati Lydia. Ayo kita pergi."Rony dan tiga orang lainnya berbalik, lalu pergi.Lydia segera menatapku dengan khawatir. "Kak Edo, kamu nggak apa-apa?"Aku menggelengkan kepala. "Aku nggak apa-apa."Saat berkata, aku menatap Wendy dan bertanya, "Bagaimana kondisimu?""Bukan urusanmu," k

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1570

    Wendy datang bersama kami. Dia ditindas, tetapi kami tidak berdiri untuk membela. Jika kami diganggu, yang lain pun tidak akan berani membela.Aku tidak membantu Wendy. Aku membantu diriku sendiri.Aku menggunakan cara ini untuk memberi tahu orang lain bahwa di saat-saat seperti ini, kami harus bersatu, tidak boleh takut, cemas atau hanya peduli pada diri sendiri.Jika kami seperti itu, kami hanya anak ayam kehilangan induk yang bisa ditindas.Aku menatap pemuda arogan itu, lalu berkata dengan tenang, "Kamu menindas orang lain tanpa alasan. Kamu salah. Aku hanya melindungi hak kami. Aku rasa aku nggak melakukan kesalahan apa pun.""Hahaha, bagus sekali." Tuan muda arogan itu tertawa, tetapi senyumnya jelas-jelas mengejekku tidak tahu diri.Dia tersenyum dan berkata pada pemuda lain di belakangnya, "Sudah lama aku nggak bertemu orang semenarik ini. Menurut kalian, ini seru?"Seorang pemuda berkulit putih tertawa, lalu berkata, "Seru, seru sekali. Dia menarik sekali. Aku ingin menangkap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status