Share

Bab 694

Author: Galang Damares
Lina tidak mengatakan apa-apa lagi. Setiap orang memiliki pemikiran dan ide yang berbeda. Dia tidak ingin memaksakan pemikirannya pada sahabatnya itu.

Apalagi hal semacam itu tidak bisa dinilai dengan pemikiran yang sempit.

Bagaimana mereka dapat mengatakan siapa yang benar dan salah dengan pasti?

Lina meraih tangan Nancy dan berkata, "Kamu uruslah sendiri. Dalam perjalanan ke sini, aku selalu mengkhawatirkanmu. Tapi, setelah aku melihat kamu dalam kondisi baik, aku merasa lega."

Nancy terkekeh, "Kalau langit runtuh, ada orang-orang tinggi yang menahannya. Apa yang perlu kamu khawatirkan?"

"Skenario terburuknya adalah aku dipecat atau perceraian. Apa lagi yang bisa terjadi?"

"Selama aku masih menjadi diriku, itu sudah cukup."

Aku harus mengakui bahwa pola pikir Nancy benar-benar layak untuk dipelajari.

Saat mereka sedang mengobrol, terdengar suara membuka kunci pintu elektronik.

Suami dan anaknya Nancy telah kembali.

Tampaknya Carmin masih belum mengetahui masalah yang dialami Nancy.

"
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1571

    "Lydia, sudah aku bilang, aku akan menangkap orang ini hari ini.""Kalau begitu, aku juga bilang dia adalah temanku. Aku nggak akan membiarkan kamu menyakitinya!"Lydia berdiri di depanku dan bersumpah untuk melindungiku sampai mati.Di antara kami, dia adalah satu-satunya yang berani melawan Rony.Ekspresi wajah Rony tampak rumit dan main-main."Menarik, menarik sekali. Aku nggak tahu kalau Lydia akan melawanku seperti ini hanya demi rendahan ini. Menarik sekali.""Rony, dengarkan aku, dia bukan rendahan, dia temanku!""Lagi pula, ini Kota Jimba, bukan Kota Kraja milikmu. Berhentilah bertingkah seperti tuan muda kaya di sini.""Hehehe." Rony tertawa aneh.Lalu, dia berkata, "Oke, hari ini aku akan menghormati Lydia. Ayo kita pergi."Rony dan tiga orang lainnya berbalik, lalu pergi.Lydia segera menatapku dengan khawatir. "Kak Edo, kamu nggak apa-apa?"Aku menggelengkan kepala. "Aku nggak apa-apa."Saat berkata, aku menatap Wendy dan bertanya, "Bagaimana kondisimu?""Bukan urusanmu," k

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1570

    Wendy datang bersama kami. Dia ditindas, tetapi kami tidak berdiri untuk membela. Jika kami diganggu, yang lain pun tidak akan berani membela.Aku tidak membantu Wendy. Aku membantu diriku sendiri.Aku menggunakan cara ini untuk memberi tahu orang lain bahwa di saat-saat seperti ini, kami harus bersatu, tidak boleh takut, cemas atau hanya peduli pada diri sendiri.Jika kami seperti itu, kami hanya anak ayam kehilangan induk yang bisa ditindas.Aku menatap pemuda arogan itu, lalu berkata dengan tenang, "Kamu menindas orang lain tanpa alasan. Kamu salah. Aku hanya melindungi hak kami. Aku rasa aku nggak melakukan kesalahan apa pun.""Hahaha, bagus sekali." Tuan muda arogan itu tertawa, tetapi senyumnya jelas-jelas mengejekku tidak tahu diri.Dia tersenyum dan berkata pada pemuda lain di belakangnya, "Sudah lama aku nggak bertemu orang semenarik ini. Menurut kalian, ini seru?"Seorang pemuda berkulit putih tertawa, lalu berkata, "Seru, seru sekali. Dia menarik sekali. Aku ingin menangkap

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1569

    Pelayan itu menunjuk ke arah Wendy dan berkata, "Pak, dia orangnya ...."Kedua pria kekar itu langsung berjalan ke arah Wendy dan menyeretnya keluar.Adegan itu langsung menimbulkan keributan di dalam kamar VIP.Meskipun aku tidak menyukai Wendy, bagaimanapun kita berada di kubu yang sama sekarang.Melihat Wendy ditindas, kami mengikutinya keluar.Kedua pria kekar itu menyeret Wendy ke koridor dan menampar wajahnya.Adegan itu menarik perhatian banyak penonton.Semua orang menunjuk dan berkomentar, hingga Wendy merasa sangat terhina.Lydia berjalan mendekat dengan marah, lalu berteriak dengan nada dingin, "Hentikan!"Kedua pria kekar itu mengabaikannya.Lydia berkata dengan marah, "Sebagai Nona Lydia, aku perintahkan kalian berhenti sekarang juga!""Lydia, lama nggak jumpa." Saat ini, terdengar suara menggoda dari ujung koridor.Semua orang menoleh, lalu melihat empat pemuda yang tampaknya berasal dari keluarga penting berjalan ke arah mereka sambil memasukkan tangan ke dalam saku.Di

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1568

    "Gita, apa rencanamu?" Vania selalu merasa ada yang tidak beres dengan Gita, jadi dia terus menatapnya.Jika bicara secara logika, Gita seharusnya membenciku, tidak menyukaiku dan berharap aku cepat mati. Namun, kenapa dia bersikap begitu manis dan imut di hadapanku sekarang?Apa yang ingin dia lakukan?Vania tidak dapat memahaminya. Dia juga tidak dapat menemukan jawabannya.Namun, satu hal yang pasti. Ada yang salah dengan Gita!Vania tahu bahwa meskipun Gita sombong dan pemarah, dia juga sangat cerdas.Dia pasti memikirkan cara yang baik untuk menghadapi Lydia.Vania tidak ingin berurusan dengan siapa pun. Namun, jika dia bisa memanfaatkan sesuatu, itu akan bagus.Selama ini, dia selalu hidup dengan hati-hati dan tanpa kebebasan sama sekali.Dia ingin berubah dan menjalani kehidupan yang indah....Setelah aku kembali ke kamar VIP, aku menceritakan pada Lydia apa yang baru saja terjadi di pintu toilet."Kamu harus hati-hati. Aku merasa Gita nggak sesederhana itu," kataku mengingatka

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1567

    Melihat aku masih hendak pergi, Gita membuka tangannya untuk menghentikanku."Tunggu, Pak Edo, kasih aku kesempatan. Izinkan aku bicara sebentar.""Kalau aku nggak mau kasih?""Pak Edo, kamu nggak sekasar itu, 'kan? Aku hanya ingin bilang beberapa patah kata padamu, kenapa kamu nggak kasih aku kesempatan?"Melihat ekspresi Gita yang menyedihkan, aku merasa aku seharusnya tidak bersikap kasar.Jadi, aku berkata, "Oke, katakanlah.""Terima kasih, terima kasih!" kata Gita dengan bahagia. "Aku benar-benar ingin berdamai dengan Nona Lydia. Tapi, Nona Lydia punya prasangka yang begitu kuat padaku hingga aku sulit untuk mendapatkan maafnya.""Bi ... bisakah kamu bantu aku? Kalau kamu bersedia membantuku, aku akan berutang budi padamu. Kalau kamu membutuhkan aku di masa depan, aku pasti akan membalasmu dua kali lipat."Gita mengatakan hal ini sambil mengedipkan matanya yang besar dan berkaca-kaca ke arahku.Wanita ini bahkan bersikap genit padaku.Aku tidak menganggapnya imut sama sekali. Menu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1566

    Kami tiba di tempat hiburan lainnya.Lydia langsung meminta kamar VIP yang bisa menampung kami semua sekaligus.Setelah memasuki kamar VIP, Lydia langsung menarikku untuk duduk di sisinya.Gita terus menatapku. Namun, saat dia melihat Lydia menarikku untuk duduk di sisinya, dia mau tidak mau mengurungkan niatnya untuk sementara.Lydia menyanyikan banyak lagu berturut-turut seperti seorang maniak. Dia bahkan memintaku untuk bernyanyi bersamanya."Aku nggak bisa nyanyi," kataku.Lydia berkata, "Nggak apa-apa. Aku juga nggak bisa nyanyi. Kita bersenang-senang saja."Lydia menyerahkan mikrofon padaku. Dia memintaku menyanyikan lagu cinta bersamanya.Saat pergi ke tempat karaoke bersama Bella dan yang lainnya, aku pernah menyanyikan lagu ini. Jadi, aku tahu sedikit tentang lagu ini.Saat Lydia bernyanyi, dia menatapku dengan penuh kasih sayang. Aku juga menatapnya.Aku nggak bermaksud apa-apa. Hanya saja, lagu ini sangat menyentuh hingga membuatku ikut larut dalam nyanyiannya.Hal itu juga

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status