Share

Bab 993

Penulis: Galang Damares
Yasan juga menghiburku.

Semua orang sangat baik padaku.

Aku sangat berterima kasih.

Berkat orang-orang seperti itulah aku bisa melakukan sesuatu dengan tenang.

Aku berkata pada semua orang, "Aku akan mentraktir kalian makanan lezat lain kali."

Semua orang sangat gembira. Mereka berkata sangat menantikan hari ini.

Saat kami sedang mengobrol dengan semangat, Zudith masuk dan menarikku ke samping. "Edo, Aula Juve hampir siap dan dapat dibuka kapan saja. Tapi, ada masalah kecil sekarang."

"Masalah apa?"

Beberapa waktu ini, Zudith bertanggung jawab atas Aula Juve. Aku dan Kiki merasa sangat lega.

Jadi, aku tidak menduga akan terjadi masalah.

Zudith berkata, "Si Dono. Dia selalu ingin terlibat dalam urusan toko. Dia selalu membuat onar. Aku sama sekali nggak cocok dengannya."

"Kamu nggak bilang pada Hairu?"

Zudith berkata, "Aku sudah bilang. Tapi, Hairu menyuruhku menanganinya sendiri. Dia suruh aku pukul saja. Dia bilang terserah padaku. Dia juga nggak suka dengan Dono. Tapi, menurutmu apa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1643

    "Sialan ...." Dinda berdiri dengan emosi. "Harmin baru mati. Kamu sudah main mencari pria di luar. Yuna, kamu benar-benar murahan!"Yuna berkata dengan acuh tidak acuh, "Bukan hubungan seperti yang kamu bayangkan.""Aku nggak peduli. Kalau pria, aku nggak peduli. Mati malah lebih bagus."Dinda bereaksi dengan kuat karena dia tidak tahan melihat Yuna bisa sedekat itu dengan pria lain.Hal itu benar-benar membuat Harmin merasa dikhianati."Orang itu nggak boleh mati. Kalau dia mati, aku nggak punya alasan untuk hidup lagi.""Sialan .... Kalian sudah sampai sejauh itu? Katakanlah, apa kamu selingkuh di belakang Harmin. Setelah dia tahu, kamu menabraknya sampai mati buat tutup mulut?"Pemikiran Dinda benar-benar aneh!Yuna sebenarnya tidak ingin membuat segalanya menjadi rumit, tetapi akhirnya masalah tetap menjadi rumit.Sekarang, hati Yuna merasa lelah. Dia tidak ingin menjelaskan terlalu banyak."Pokoknya, kamu harus bantu. Untuk hal lain, jangan tanya hal-hal yang nggak perlu.""Orang

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1642

    Keesokan harinya.Seorang wanita masuk ke Aula Damai dengan penuh semangat.Wanita itu mengenakan mantel khaki, memakai kacamata hitam dan memancarkan aura yang kuat."Di mana Yuna?" begitu masuk, wanita itu langsung berteriak ke arah orang-orang di dalam klinik.Para staf klinik itu terkejut.Saat itu, Yuna keluar dari kantor lama Harmin.Yuna keluar dengan aura dingin dan tenang. Penampilannya tampak sangat kontras dengan wanita di depannya yang penuh gejolak seperti api.Keduanya saling menatap dan mengamati satu sama lain dalam waktu lama.Wanita itu buka mulut terlebih dulu. "Dasar jalang, setelah sekian lama, kamu ternyata nggak berubah sama sekali. Kamu masih tetap cantik!"Yuna mengulurkan tangan, memberi isyarat pada wanita itu. "Ayo, ke kantor. Jangan ganggu stafku."Wanita itu melangkah ke kantor dengan semangat.Yuna segera menyusul di belakangnya.Begitu masuk, Yuna langsung mengunci pintu dari dalam.Seorang pegawai berbisik dengan pelan, "Apa-apaan? Siapa wanita itu? Ber

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1641

    Meskipun dia tidak punya jabatan atau peran penting di perusahaan, diakui oleh Keluarga Santoso saja cukup membuat kami tidak sanggup melawannya.Yuna benar-benar tidak tahu bagaimana aku menyinggung Leo.Jika Leo muncul di sini, pasti tiga tuan muda lainnya juga sudah datang ke Kota Jimba.Dengan kata lain, orang yang aku singgung bukan hanya Leo, melainkan empat tuan muda Kota Jilin."Edo, kamu jangan sampai mati!" kata Yuna dengan tatapan tajam.Menyimpan dendam dan mengalahkanku adalah motivasi yang selalu dia pegang selama ini.Jika aku celaka, dia benar-benar tidak tahu apa lagi yang bisa membuatnya bertahan.Kematian Harmin menjadi pukulan yang hampir menghancurkan Yuna.Bisa dikatakan, dia merasa seolah langit telah runtuh.Satu-satunya alasan dia bisa bertahan di masa sulit itu adalah karena benci dan muak padaku. Dia berharap bisa mengalahkanku!Bahkan sekarang pun tetap sama.Jadi, aku sama sekali tidak boleh celaka.Yuna terdiam sejenak, lalu dia menekan sebuah nomor telepo

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1640

    Di sisi Leo, dia sudah marah setengah mati. Sementara di sisi kami malah tertawa tanpa beban.Salah satu dari Empat Tuan Muda Kota Jilin yang bergengsi malah ditertawakan oleh sekelompok kutu busuk!"Kalian tunggu saja!" Setelah melontarkan ancaman itu, Leo berbalik dan pergi.Saat ini, situasi jelas tidak menguntungkan bagi Leo. Dalam kondisi belum bisa memastikan kemenangan, menahan diri agar situasi tidak memburuk juga termasuk sebuah strategi.Hanya saja, mendengar tawa lepas kami dari belakang, hati Leo terasa sesak dan tertekan.Leo diam-diam bersumpah akan membuat kami mati dengan tragis!..."Pergi? Dia benar-benar pergi?" Kiki kelihatan masih belum puas.Zudith menimpali, "Padahal aku baru kepikiran serangkaian makian, aku belum sempat katakan. Kok dia pergi? Bagaimana kalau kita panggil balik biar bisa dimaki lagi?"Kiki berkata jika cara ini bisa dijalankan.Aku tertawa dengan ulah mereka. "Sudahlah, dia sudah pergi, jangan kebanyakan mengoceh. Tapi, aku nggak menyangka kali

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1639

    "Kenapa banyak novel yang nggak berbobot sekarang? Karena isinya nggak perlu mikir, pembaca cukup membaca saja.""Tapi, kalau tokoh di novel bodoh masih bisa dimaklumi. Tapi, kenapa kamu juga sebodoh itu?""Kamu bilang aku bodoh? Kamu ...." Leo ingin membantah, tetapi dia tidak tahu harus menjawab apa.Kiki berkata, "Apa kamu nggak bodoh? Kita nggak kenal dekat sama kamu, terus kamu tanya apa kami kenal kamu. Mana mungkin kami tahu!""Kalau aku jadi kamu, mending langsung tunjukin identitasmu. Bukannya malah tanya kayak gini."Leo malah merasa ucapan Kiki masuk akal.Namun, jika dia benar-benar mengikuti saran Kiki, bukankah itu sama saja mengakui jika tindakannya barusan memang bodoh?Bagaimanapun, dia adalah salah satu dari Empat Tuan Muda Kota Jilin. Bagaimana mungkin bisa dibilang bodoh semacamnya?Kutu busuk itu seharusnya cuma bisa gentar dan takut padanya!"Kalian pasti celaka!" Setelah berpikir lama, akhirnya Leo menemukan satu kalimat yang menurutnya terdengar garang dan bisa

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1638

    Saat aku, Kiki dan Zudith memasang papan iklan di depan klinik, aku merasa bagian belakang leherku terasa dingin, seolah ada dua tatapan dingin yang sedang mengawasiku.Aku refleks menoleh, kemudian aku melihat seseorang yang terasa agak familier menatapku dengan penuh kebencian.Orang itu berpakaian mewah. Terlihat jelas dia dari kalangan kaya. Usianya pun masih sangat muda.Aku berpikir sejenak. Akhirnya, aku teringat siapa dia.Saat Nini dan Intan dipersulit hari itu, sepertinya orang ini duduk di samping Rony.Leo menatapku dengan garang, seolah dia ingin menelanku hidup-hidup.Pikirannya sama persis dengan Rony. Mereka menganggap aku yang menjadi pemicu pertikaiannya dengan Winston.Namun, apa yang telah aku lakukan?Aku bahkan hampir tidak mengingatnya."Kamu ... cari aku?" tanyaku dengan ragu sambil melangkah mundur dengan waspada. Dari sorot matanya, aku melihat aura membunuh yang membara dengan jelas!Leo langsung mengayunkan tangannya ke arah wajahku.Aku buru-buru mengangkat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status