Share

Ciuman Termanis

Acara syuting telah selesai, seperti biasa Aisyah bersiap-siap untuk pulang. Sebelum itu ia merapikan rambut lurusnya dengan sisir lalu mengikatnya agak tinggi. Kemudian ia memoleskan lipstik yang berwarna senada dengan bibirnya agar kelihatan lebih segar.

“Cantik,” puji pria yang kebetulan lewat di depan Aisyah. Dia adalah lawan main Ariel.

Zidan tidak bosan-bosannya mengamati wajah Aisyah.

“Kok gak di jawab, kamu tidak suka aku puji?” tanya Zidan.

Aisyah melirik ke arah Zidan kemudian ia menunduk lagi mengambil tasnya yang tergeletak di kursi.

“Maaf, permisi saya mau lewat,” kata Aisyah. Karena jalan pintu keluar terhadang oleh Zidan.

“Oh, maaf. Bagaimana kalau ku antar pulang?” tawar Zidan.

Aisyah menggeleng, ia menunjuk ke arah sebuah mobil yang sudah menunggunya di tepi jalan.

“Baiklah, lain kali saja kalau begitu,” kata Devan kemudian.

Ia merasa sial, Ariel se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad dae Rhobi
dasar ariel huh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status