Share

Chapter 20

Hari sudah mulai gelap, aku masih saja dijalan. Badan ini terasa lelah. Pikiranku tak bisa diajak kompromi. Ingin sekali rasanya segera bertemu Alif, memeluknya dan mencurahkan kasih sayang seperti dulu, membayangkan tubuh kecilnya menahan sakit, membuat sakit juga badan ini rasanya.

Jam sepuluh malam, aku baru sampai dirumah yang memang sengaja kami beli untuk tempat menginap jika mengunjungi Alif. Rumah ini terasa sangat sepi karena memang orang yang kami sewa untuk membersihkan hanya datang pagi hari saja, tidak sampai menginap.

Setelah sholat isya, aku langsung terlelap, nikmat sekali rasanya merebahkan badan.

*******

Pagi ini, udara Bandung begitu dingin, menusuk hingga ke kulit. 

Drrttt Drrttt Drrttt

"Assalamu'alaikum..." Sapaku.

"Wa'alaykumussalam... Dit, udah sampaikan?

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status