Share

Chapter 24

"Dit, habis masa Iddah buru-buru lah kau cari suami lagi, kasian aku nengok kau, urus sendiri usaha Papa kau ini. Tapi cari yang benar-benar amanah, ga kayak kemarin. Baru nebeng kaya sama bini saja sudah betingkah pulak!" 

Aku hanya tersenyum getir menanggapi Om Binsar. Saat ini kami sedang diperjalanan menuju Hotel Grand Heimat, ada pertemuan dengan beberapa kolega. 

"Tenang Om, ga akan lama ponakan Om ini jomblo, percayalah."

Kataku percaya diri, padahal aku sendiri sebenarnya tak tenang, bukan karena status jombloku. Tapi dengan pertanyaan yang selalu ditanyakan tak hanya oleh Om Binsar, tapi beberapa teman juga kolega, rata-rata menyodorkan calon untukku, aduh! Sementara aku tak tahu bagaimana dan dimana nanti hati ini akan berlabuh. Reza? haaa bisa jadi, eh.

"Haris? gimana? belum klik hati kau sama dia? tampan kutengok," ujar Om Binsar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status