Share

7 Fitnah untuk Davin

Penulis: Fander
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-19 14:41:09

"Pencuri?!!!" tanya Vania kaget.

"Ya...ada seorang tamu terhormat di hotel ini yang kehilangan cincinnya yang dia taruh di mejanya, dia juga bilang, kalau pemuda bernama Davin ini yang berada di dekat meja, karena itu, pihak hotel akan memproses dulu kasus ini untuk menyelidiki persoalan ini," kata petugas hotel.

"Siapa tamunya? tunjukkan padaku," kata Vania penasaran. pegawai hotel langsung menunjuk ke restoran, dia menunjuk ke arah Ardy yang sedang tersenyum mengejek ke arah Vania dan Davin, Vaniapun langsung tahu, kalau itu semua adalah fitnah untuk Davin.

"Aku tidak mencuri, Van," bisik Davin kepada Vania.

"Aku tahu. ini pasti fitnah dari si kodok itu!" jawab Vania geram sambil menunjuk ke arah Ardy yang saat ini sedang tertawa-tawa di dalam restoran hotel.

"Yang penting bagiku, kamu tidak mempercayai fitnah itu. sekarang, kamu makanlah dulu, kamu kan sudah lapar. biar aku yang berusaha menjelaskan kepada mereka dan----"

"Tidak! rasa laparku sudah hilang. aku akan menemanimu menjalani pemeriksaan. karena aku yakin kalau kamu tidak bersalah apa-apa," tegas Vania.

"Tapi...kamu kan sudah lapar."

"Pak, kami berdua akan menjalani pemeriksaan. dimana tempatnya?" tanya Vania kepada petugas hotel serta tidak menggubris perkataan Davin tadi.

"Ini ada Pak Satpam yang akan mengantar kalian ke sana," kata petugas hotel sambil menunjuk seorang petugas keamanan yang sedang mendatangi mereka.

Saat ini, Vania tahu, kalau di dalam restoran hotel, Ardy masih mengawasi mereka, karena itu, karena kesalnya pada Ardy, Vania sengaja bergelayut manja di lengan Davin sambil berbisik mesra untuk sekalian menyemangati Davin dan membuat Ardy kesal, kemudian bersama Davin, Vania melangkah meninggalkan tempat itu.

Di dalam restoran, benar saja perkiraan Vania tadi, Ardy sangat marah dengan kelakuan Vania itu, Ardy mengepalkan tangan dan memukuli kursi restoran yang tidak berdosa, dasar Ardy!

Sesampainya di ruang pemeriksaan, seorang satpam senior, menatap wajah Davin, dia ingin berlaku bak seorang polisi di ruang interogasi yang berusaha meruntuhkan nyali terdakwa sebelum memulai pertanyaan-pertanyaannya.

"Kamu dicurigai mengambil sebuah jam tangan milik tuan Ardy yang tertinggal di atas meja tujuh ballroom hotel ini malam tadi. katanya, saat dia meninggalkan jam tangannya disitu, hanya ada kamu yang ada di situ," kata Pak Satpam memulai sidangnya.

"Semalam itu, aku bahkan tidak duduk di meja manapun, pak. sebagai seorang Cleaning Service, aku terbiasa berdiri di luar saat ada acara. semalam itu, sama saja. aku berdiri di luar, untuk kemudian naik ke panggung, jadi, aku pastikan, kalau aku tidak pernah duduk di meja manapun," jawab Davin tenang. jawaban yang membuat Vania senang.

"Tapi, ada seorang tamu terhormat di hotel ini yang bersikeras melihatmu mendekati meja itu dan mengambil jam tangan Rolexnya, itu yang pasti," kata Pak Satpam bersikeras.

"Gini aja, pak. hotel semewah ini, pasti ada CCTV kan? bapak boleh lihat disana, cari buktinya kalau aku memang mendekati meja itu atau tidak," kata Davin tenang.

"Gak bisa dong. perkataan tamu terhormat kami itu, sudah harga mati dan----"

"Gini aja, pak. pamanku seorang polisi. biar dia datang memeriksa kasus ini sekaligus melihat CCTV nya, supaya semuanya jadi terang benderang, gimana pak?" potong Vania berusaha menggertak karena sikap keras si Satpam yang nampaknya sudah diatur oleh Ardy itu, padahal sih, Vania tidak memiliki paman polisi sama sekali.

"Er....oh....eh...ya udah. gini aja, aku bebasin kamu. kamu boleh pergi," kata Satpam itu setelah gelagapan beberapa saat.

Davin masih terdiam tapi, Vania langsung menarik tangannya untuk membawanya keluar.

"Kita makan aja yuk. makan di luar hotel aja. laper nih," bisik Vania di telinga Davin. Davinpun menganggukkan kepalanya.

Akhirnya, mereka berdua menemukan sebuah rumah makan sederhana sekitar 50 meter di belakang hotel, mereka pun memesan makanan dan duduk berhadapan di meja tengah.

"Siang ini, kita keluar aja ya?" kata Vania sambil menatap rahang kokoh Davin.

"Keluar?"

"Iya. keluar dari hotel. sebenarnyakan, kita dapat dua hari nginap gratis di hotel, tapi, aku gak suka dengan fitnah-fitnah dari si Ardy, jadi, lebih baik kita keluar aja, ya?"

"Oke. aku setuju. sebenarnya, sayang juga sih, karena kamarnya cukup enak---"

"Nanti deh. kalau ada libur, kita nginap di hotel lain, aku kan punya member yang dapat voucher gede untuk nginap di hotel, dan----" Vania tidak meneruskan kata-katanya karena dia baru sadar kalau dia telah mengajak seorang pria untuk nginap bersamanya di hotel. dia baru sadar kalau tidak pantas mengucapkan kata-kata seperti itu, sehingga dia langsung terdiam.

"Kenapa terdiam? oh... Voucher hotelnya sudah terpakai ya? gak apa-apa kok kalau gitu. nanti aku yang kerja keras supaya bisa punya duit untuk kita nginap di hotel," kata Davin yang tidak sadar, kenapa Vania tadi terdiam.

"Eh....iya iya," jawab Vania asal-asalan. yang sebenarnya, dia cukup risih dengan pembicaraan nginap di hotel ini, karena seumur hidupnya, dia tidak pernah nginap berdua dengan cowok di hotel, rumah kost, apartemen atau apapun itu, yang semalam adalah yang pertama bagi Vania, untuk nginap bersama cowok, untungnya, walaupun sekamar, mereka tidur terpisah.

"Cerita dong soal kamu. masa kecil kamu, orang tua kamu dan cita-cita kamu. ayo dong?" kata Vania untuk mengalihkan pembicaraan.

"Aku...aku sebenarnya tidak lahir disini. aku berasal dari jauh. ibuku aja yang berasal dari sini tapi kemudian, ikut ayahku dan tinggal di tempat ayahku," kata Davin memulai ceritanya, dia berhenti sejenak karena bertepatan dengan datangnya seorang pelayan yang menaruh makanan pesanan mereka di meja makan.

"Oh, jadi? kamu itu berasal dari daerah gitu dan hanya ibumu yang berasal dari Jakarta. terus, kamu merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib, gitu kan?" tebak Vania setelah pelayan pergi.

"Ehm... begitulah," jawab Davin. dia terpaksa berbohong karena memang masih belum ingin membuka jati dirinya yang sebenarnya kepada Vania. itu karena Davin ingin mendekati Vania, sebagai seorang miskin yang tidak punya apa-apa.

" Terus? teruskan dong ceritanya," desak Vania.

"Ehm... cita-cita ku sederhana. aku cuma ingin bertemu dengan seorang wanita, yang betul-betul menyayangiku, wanita yang bersedia untuk hidup denganku dalam suka dan duka hingga maut memisahkan."

"Hihihi..."

"Kok ketawa sih?"

"Ya iyalah. aku kan nanya cita-cita. yang namanya cita-cita itu, dimana-mana berarti, cita-cita menjadi Dokter, jadi pilot, jadi pengusaha, gitu-gitu. kalau yang kamu bilang tadi itu, soal jodoh bukan cita-cita."

"Wah. salah dong?"

"Ya salah. contoh nya kayak aku ini, Waktu kecil, aku sebenarnya cita-citanya ingin jadi Dokter, terus, waktu SMA, aku mulai berminat jadi Arsitek. akhirnya, waktu lulus SMA, akupun tidak jadi kuliah kedokteran, malah aku kuliah teknik. dan akhirnya, lulus jadi arsitek dan kerja di kantor kita. kalau kamu, kamu kuliah gak?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
edi siswoyo
mantap lanjutkan dengan menekan tombol power dan torsi maksimum sebesar lupa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya   550 Cinta sejati untuk selamanya

    Saat berada di pesawat menuju ke Hongkong, Davin selalu mendekap tubuh Vania, dia hanya melepaskan tubuh istrinya saat salah satu diantara keduanya pergi ke toilet. Saat makan pun Davin selalu memegang tangan istrinya bahkan menyuapi istrinya."Kenapa ketawa? tanya Davin saat melihat Vania tertawa."Kayaknya kata-kataku tadi sangat mengena di hatimu, sehingga kamu sangat memanjakan aku.""Kamu membuat aku takut, sayang.""Hahaha, padahal walaupun kita cek up kesehatan menyeluruh di tubuhku selama 5 hari berturut-turut pun, tidak akan mendapatkan penyakit apapun, paling cuma ada kolesterol mungkin sedikit darah rendah tapi tidak ada penyakit yang berat," yakin Vania."Lalu kenapa tadi kata-katamu seperti itu?""Karena aku sedih melihat Xiaoyu dan aku sangat bersimpati kepada Xiaoyu, Jadi kalau memang aku tiba-tiba pergi, aku ingin ada Xiaoyu yang mendampingi aku, jadi, aku mengatakan itu bukan karena aku lagi sakit, tapi itu luapan kebanggaanku kepadamu dan juga luapan rasa simpatiku k

  • Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya   549 Permohonan Xiaomi

    Akhirnya, tangisan dari Xiaoyu bahkan memerlukan waktu 2 jam bagi Davin dan Vania untuk bisa menenangkan Xiaomi. Vania yang lembut hatinya itu, malah sempat beberapa kali memberi isyarat kepada Davin agar Davin merubah keputusannya itu dan mau menerima Xiaoyu sebagai istri kedua Davin, tapi Davin tetap tegas kepada keputusannya untuk tidak menerima Xiaoyu menjadi istri keduanya.Walaupun Xiaoyu terus menangisi keputusan Davin itu, tetapi Davin terus mengeraskan hatinya, bagi Davin, Xiaoyu harus menerimanya sekarang walaupun berat, tapi Xiaoyu harus mulai belajar menerima kalau dirinya tidak akan mungkin bisa bersatu dengan Davin walaupun hanya menjadi istri yang kedua.Xiaoyu sempat beberapa kali memanfaatkan kelembutan hati Vania untuk mengetuk pintu hati Davin, karena itu Vania beberapa kali meminta Davin untuk memikirkan ulang keputusannya itu, bahkan Vania sempat ikut-ikutan menangis dengan Xiaoyu saat mendengar cerita Xiaoyu tentang betapa merananya dia sejak kecil menunggu Davin

  • Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya   548 Bicara enam mata

    Davin dan Vania masih terus berpegangan tangan mereka menunggu di depan kamar pemulihan pasca operasi tempat Xiaoyu dirawat setelah operasi, sementara A Hua masih sedang diperiksa di kantor polisi untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu di tempat ini, saat para ninja menyerang.Di sekeliling Davin dan Vania, para pengawal yang masih tersisa duduk mengawal mereka berdua, selain 2 pengawal tersisa Vania, yaitu Silvia dan A Tek, juga ada Wilson dan Melvin yang baru saja bergabung. Bersama mereka, juga ada David dan Eric Ginola yang sebenarnya tugas sehari-hari mereka adalah menjaga perusahaan-perusahaan Davin di Eropa Barat tapi karena mereka sedang liburan di New York maka mereka juga menjadi pengawal dadakan bagi Davin saat ini.Sebelumnya, salah satu dokter sudah keluar dan mengabarkan kalau operasi berjalan sukses tinggal menunggu Xiaoyu pulih dari anestesi yang dia terima saat operasi tadi karena itu Davin dan Vania tinggal menunggu di depan kamar pemulih

  • Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya   547 Menolong pujaan hati

    Tepat saat samurai di tangan Ninja yang bernama Robby ini akan ditusukkan ke tubuh Silvia yang saat itu sudah pasrah karena dia tidak mampu menghadapi tenaga dari Robby ini, tiba-tiba saja, samurai itu tidak bisa bergerak sama sekali saat jarak tinggal beberapa sentimeter lagi dari tubuh Silvia.Robby sudah berusaha menambah tenaganya tapi semua itu sia-sia, samurai tajam itu tidak bisa tertancap ke tubuh Silvia karena sebuah tangan yang kuat sudah memegang samurai itu dengan tanpa pengaman sama sekali.Setelah itu, tangan yang memegang samurai itu, langsung mendorong tubuh Silvia jauh-jauh ke belakang hingga Silvia melepaskan ikat pinggangnya yang telah mengikat tangan Robby tadi. "Lindungi nyonya mudamu," itulah yang Silvia dengar saat tangan yang menyelamatkan dia tadi, mendorong tubuh Silvia jauh ke belakang.Silvia yang nyawanya hampir saja melayang itu merasa sangat bersyukur dengan kedatangan orang yang mendorong tubuhnya itu karena orang itu, adalah tuan mudanya, Davin, yang

  • Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya   546 Teror di rumah sakit

    Di tempat lain, A Hua yang saat ini sedang berada di depan kamar operasi tempat Xiaoyu baru saja masuk untuk dioperasi, sudah menyuruh semua anggotanya untuk berjaga-jaga di depan pintu karena A Hua sudah sempat survei ke ruang operasi ini dan satu-satunya pintu masuk untuk ke ruang operasi ini hanya yang berada di belakang A Hua saat ini, sehingga A Hua hanya fokus di depan pintu.Beberapa saat sebelumnya, A Hua juga sudah menyuruh anak buahnya untuk memberi kabar-kabar bohong kepada para pengunjung yang ada di sekitar sini, agar supaya mereka tidak menunggu di sekitar tempat ini supaya tidak ada korban orang tak berdosa yang ikut-ikutan jatuh di tempat ini saat para ninja datang nanti.Tiba-tiba, terdengar suara besi yang diseret di lantai dan berasal dari arah timur dan di saat bersamaan terdengar suara besi yang di ketuk-ketukan di dinding beton dan berasal dari arah utara.A Hua langsung tahu kalau para ninja itu sudah datang dan mereka datang dari dua arah berlawanan, mereka sen

  • Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya   545 Ancaman di Bandara

    Sementara itu, di depan sana, mobil yang membawa Vania dan para pengawalnya sebenarnya sudah berada di bandara, Tapi terjadi kemacetan parah di depan bandara, hal ini membuat Silvia menjadi cemas, Silvia selalu menengok ke arah belakang karena dia takut mobil yang tadi mengejar-ngejar mobil mereka sudah berhasil keluar dari hadangan drone.Beberapa saat yang lalu, mobil yang mengejar itu, hampir bisa mengejar mobil Silvia ini, untungnya, mobil yang membawa si samurai itu, dihadang dua buah drone yang menurut dugaan Silvia, pasti berasal dari Melvin, karena itu mobil si samurai itu sempat terhenti dan tidak mengejar lagi ke arah mobilnya Silvia dan kawan-kawannya.Silvia sempat lega melihat hal itu, karena untuk sementara, mereka bisa melepaskan diri dari mobil itu, mobil di mana samurai itu berada.Tapi saat ini keadaan kembali memprihatinkan dan menegangkan, saat mobil yang ditumpangi oleh Sylvia ini harus mengalami kemacetan yang parah. Silvia tidak khawatir akan keselamatan dirinya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status