Share

Kekasih Rahasia Ketua BEM
Kekasih Rahasia Ketua BEM
Penulis: Queen Dee

Truth Or Dare

Penulis: Queen Dee
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-04 10:39:48

Suara lagu mix yang diputar menggelegar seantero Cafe, keadaan di sini semakin malam semakin ramai oleh orang-orang yang berkunjung, Magika dan teman-temannya bermain Truth or Dare, turut meramaikan suasana bingar di Cafe, dan sebagai penutup dari pertemuan terakhir mereka, sebelum akhirnya masing-masing dari mereka sibuk mempersiapkan ujian masuk ke perguruan tinggi.

 

Botol berputar di atas meja yang telah di tempati oleh Magika dan teman-temannya, dan botol berhenti berputar, menunjuk ke arah Magika, teman-temannya bersorak riang karena sedari tadi dia selalu lolos dari permainan ini.

 

"Truth or Dare?" Tanya Nadira, Helena, Andini, dan Leonard secara bersamaan dengan sangat antusias.

 

Magika yang sudah menghabiskan beberapa gelas minuman berkadar alkohol, mulai merasakan sensasi euforia efek dari minuman tersebut, adrenalinnya semakin terpacu untuk menyelesaikan permainan ini. Dia tahu teman-temannya pasti tak akan tanggung-tanggung jika memberikan tantangan.

 

"Dare." Jawab Magika dengan lantang.

 

Nadira, Helena, Andini, dan Leonard tersenyum puas mendengar jawaban Magika, karena itu hal yang mereka sudah tunggu sedari tadi, rasanya sudah sangat tidak sabar untuk memberikan tantangan pada Magika.

 

Biasanya Magika selalu bermain aman, tapi karena sudah dalam pengaruh alkohol, teman-temannya memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

 

"Ok langsung aja guy's, kasih tahu tantangannya Nad." Seru Helena sambil terkekeh.

 

Leonard coba memijat-mijat bahu Magika."Siap-siap Gee."

 

"Cium salah satu cowok yang ada di cafe ini." Perintah Nadira.

 

"Ayo Gee, bisa dong selesain tantangannya." Ejek Andini sambil tertawa.

 

Magika meneguk habis minuman yang tinggal sedikit lagi di gelasnya, lalu dia memperhatikan beberapa orang yang ada di sini untuk dijadikan bahan eksekusinya, tak ada yang menarik untuknya, lalu dia melirik lelaki yang duduk sendirian di seberang mejanya.

 

Sedari tadi lelaki itu sudah berada di sana mungkin sebelum Magika dan teman-temannya datang, karena Magika sudah melihat lelaki tampan itu ketika duduk di meja yang ditempatinya, tak butuh waktu lama lagi, dia segera beranjak dari kursinya untuk menghampiri incarannya.

 

"Hai.." Sapa Magika tanpa ragu pada lelaki yang sedang duduk sendirian itu.

 

Lelaki itu menoleh pada Magika dan memperhatikannya dari ujung kepala hingga ujung kaki, lalu dia meneguk habis minuman yang ada di tangannya, tampak lelaki itu sepertinya sudah sama-sama merasakan euforia dari minumannya seperti Magika saat ini, terlihat dari pipinya yang memerah.

 

"Hallo.." Jawab lelaki itu dengan santai.

 

Magika tersenyum manis pada lelaki itu, tanpa basa-basi dia langsung mencium bibir lelaki yang berparas tampan itu, bibirnya terasa manis dan wangi, lelaki itu pun membalas ciumannya dengan lembut, tampak keduanya sangat menikmati ciuman mereka, padahal keduanya tidak saling mengenal satu sama lain.

 

Sekejap keduanya kompak menghentikan ciuman mereka, Magika dan lelaki itu sama-sama terdiam sambil bertatapan, Magika merasa ciumannya ini sangat berbeda, rasanya bagaikan melayang seperti ciuman pertamanya hanya saja yang ini lebih luar biasa sensasinya.

 

"Wow." Gumam Magika.

 

Magika menyunggingkan senyum pada lelaki itu lalu kembali beranjak dari duduknya, namun tangannya ditarik oleh lelaki itu ke atas pangkuannya. Magika sedikit terperangah dengan apa yang dilakukan lelaki itu, namun dia malah merasa senang lalu kembali menciumnya, dia belum merasa puas merasakan bibir lelaki itu.

 

"Woohoo get a room dude!" Seru teman-teman dari lelaki itu yang kini duduk mengelilingi keduanya.

 

Dua sejoli itu tetap bercumbu dan tak memedulikan keberadaan mereka semua, Magika malah semakin bergelora melakukannya, begitu juga dengan lelaki itu.

 

Nadira, Helena, Andini, dan Leonard terperangah melihat aksi Magika yang semakin liar, mereka tak habis pikir dengan Magika, sebegitu menikmatinya berciuman dengan orang asing.

 

Magika dan lelaki itu menghentikan aksi mereka, Magika terkekeh melihat lipstiknya menempel di bibir lelaki itu.

 

"Sorry bikin belepotan." Ucap Magika yang masih berada di atas pangkuan lelaki itu, dia menyeka jejak lipstik di sekitar bibir lelaki itu dengan tangannya.

 

"Wanna dance with me?" Tanya lelaki itu.

 

Magika mengangguk dengan semangat, lalu dia beranjak dari pangkuan lelaki itu dan menarik tangannya menuju area dance floor, dia sangat menikmati lagu yang dibawakan oleh DJ, dia menari dengan antusias dan hanyut dalam suasana gemerlap.

 

Magika menggoyangkan tubuhnya dengan menggoda di hadapan lelaki itu yang turut menari mengikuti irama di belakang Magika, hingga akhirnya lagu berubah menjadi lebih laun.

 

Lelaki itu memeluk pinggulnya dari belakang, Magika menyandarkan tubuhnya dengan nyaman di dada lelaki asing itu, dan mereka berdua kembali bercumbu. Hingga akhirnya lagu selesai berdendang, Magika mengajak lelaki itu berlari keluar menerobos kerumunan di sekitar mereka, keduanya tertawa menikmati momen ini, hingga perlahan suara dari lagu di dalam tak terdengar lagi.

 

Udara segar dari angin malam menerpa wajah keduanya, Magika dan lelaki itu berjalan menikmati udara malam hari di Braga sambil berpegangan tangan, jalanan tampak sepi, tidak lagi ramai seperti pertama kali keduanya datang ke cafe tadi.

 

"Seger banget udara di luar." Seru lelaki itu.

 

"Iya bener banget, udara Bandung emang menyegarkan." Sahut Magika.

 

"Sama kayak orang-orangnya, terutama cewek yang ada di samping gue." Ucap lelaki itu sambil mengecup tangan Magika.

 

Magika tertawa kecil sambil menatap lelaki itu dan mengusap pipinya. "Bisa aja ya kamu."

 

"Oh ya gue Edward, nama lo siapa?" Kata lelaki itu yang memberitahu namanya.

 

Mendengar nama Edward dari mulut lelaki itu, Magika teringat dengan tokoh vampir dalam film kesukaannya, seketika Magika memberitahu namanya seperti pasangan vampir tampan di film twilight saga itu.

 

"Aku Bella." Kata Magika sambil terkekeh.

 

"Kayak di twilight ya nama kita."

 

Magika tertawa mendengar ucapan Edward, yang pasti dia tak akan mau memberitahu nama aslinya pada orang yang tidak dikenalnya, apalagi dengan orang-orang malam yang datang ke cafe hanya untuk bersenang-senang. Dan pastinya dia juga tahu lelaki itu tak memberitahu nama aslinya.

 

"Lo kalo ketawa gitu makin charming ya." Ucap lelaki yang mengaku nama Edward itu, lalu dia membelai wajah Magika dengan lembut untuk menciumnya lagi.

 

Magika meladeninya dan membalas ciuman Edward, dia pikir tak akan pernah bertemu lagi dengan lelaki ini, dari nada bicaranya saja Magika dapat mengetahui bahwa Edward bukan tinggal di kota yang sama dengannya, untuk itu dia tak akan menahan semua keinginan yang dirasakannya malam ini, yang dia pikirkan dari tadi hanyalah merengkuh Edward.

 

Mereka berdua melanjutkan langkah lagi menuju jalan Asia-Afrika, dan berhenti sejenak untuk berswafoto dengan berbagai pose di depan Gedung Merdeka, Magika mengambil foto lelaki itu dengan ponsel blackberry nya, yang pada saat itu masih eksis keberadaannya, keduanya tertawa riang menikmati momen ini.

 

Setelah puas berfoto ria, Magika dan Edward kembali berjalan melanjutkan langkah mereka menuju minimarket yang buka 24 jam, di sana mereka membeli beberapa minuman dan makanan ringan, di kasir Magika melihat deretan kondom yang terpajang, tanpa ragu dia mengambilnya dan menyatukan dengan makanan dan minuman yang akan dibayarkan oleh 'Edward'.

 

Edward tersenyum menyeringai melihat tingkah Magika. "Jadi kita mau lanjut nih?"

 

"Sampai pagi, jangan nanggung kalo mau senang-senang." Ucap Magika seraya keluar dari minimarket.

 

Edward terkekeh sambil melihat Magika berjalan keluar, lalu menyusulnya, mereka berdua tertawa sambil berjalan sedikit sempoyongan menuju Hotel, mereka memesan sebuah kamar, di dalam lift mereka kembali berciuman hingga akhirnya tiba di depan kamar yang telah mereka pesan.

 

Setelah pintu tertutup rapat, Magika mendorong Edward ke dinding lalu kembali mencumbunya, dan perlahan tangannya mulai membuka kancing kemeja yang dipakai Edward.

 

Setelah berhasil membuka kemeja Edward, tangan Magika turun menuju resleting celana jeans lelaki itu, sekejap Edward menghentikan ciumannya.

 

"Lo yakin kita mau ngelakuin ini?" Tanya Edward memastikan.

 

"Ayolah! Kita udah pesan kamar, ya kali engga Edward atau kamu mau kita nikah dulu? Karena di film kan Edward gak mau melakukannya sebelum menikah." Jawab Magika disela ciumannya.

 

Edward tertawa mendengar ucapan Magika, setelah mendapatkan persetujuan darinya, Edward semakin berani, lelaki itu menyapu habis bibir Magika, ciuman yang awalnya terasa lembut kembali semakin memanas, ciuman itu perlahan turun ke leher Magika, yang semakin memantik hasrat wanita itu, tangan Edward mulai bergerilya menggerayangi tubuh Magika.

 

"Aahh.." Racau Magika.

 

Edward menggendong tubuh Magika ke atas tempat tidur, apapun yang menjadi bagian tubuh Magika disentuhnya, dan berhasil membuat wanita itu melayang, perlahan dibukanya pakaian Magika. Ketika akan melanjutkan aksinya lagi, Edward melihat Magika sudah tak sadarkan diri.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kekasih Rahasia Ketua BEM   Ceritakan Semua Tentang Kita

    Pagi telah tiba, langit yang semula gelap perlahan mulai kembali terang, terdengar suara burung yang berkicau.Azzrafiq membuka matanya dan terbangun dengan wajah yang tersenyum, semalam dia berhasil melakukan hal yang diinginkannya bersama Magika di dalam mimpi, meskipun hanya di dunia mimpi, cukup membuatnya bahagia.Dan berharap suatu hari nanti mimpinya jadi kenyataan, Azzrafiq beranjak dari tempat tidurnya, dilihatnya Oma Ida sudah cantik dan bersiap untuk yoga di pinggir kolam renang."Oma mau yoga aja cantik banget kayak mau ke undangan." Kata Azzrafiq."Apapun acaranya Oma harus terlihat cantik dong, biar gak malu-maluin cucu Oma.""Asraf terima Oma apa adanya kok." Ucap Azzrafiq seraya memeluk Oma Ida."Ucapanmu mirip sekali dengan mendiang Opa." Tukas Oma seraya mengusap-ngusap pipi Azzrafiq. "Oma harus pergi sekarang, kamu kalo mau sarapan tinggal ke bawah aja, jangan lupa ajak Magika.""Iya Oma, hati-hati jalannya." Sahut Azzrafiq.Magika yang masih tertidur, mencoba tak m

  • Kekasih Rahasia Ketua BEM   In Your Fantasy Dream About Me

    Reflek Magika membuka matanya kembali dan mendorong tubuh Azzrafiq lalu segera membalikkan badannya, Azzrafiq yang terpental akibat dorongan Magika, segera beranjak dari tempat tidur dan melangkah untuk membukakan pintu.Azzrafiq melihat door viewer untuk mengetahui siapa yang mengetuk pintu? Menganggu saja, lagi-lagi dia gagal mencium Magika, tampak para Oma berdiri di depan pintu, dia segera membukanya."Hallo Oma-oma." Sapa Azzrafiq.Oma-oma melangkah masuk kamar, dan seketika terkejut melihat tempat tidur yang berantakan, bantal berserakan di lantai, selimut yang sudah terbuka tak karuan, dan sprei tempat tidur yang sangat kusut."Ya ampun kalian ngapain aja sampai berantakan isi kamar?" Omel Oma Neswari."Kita lagi perang bantal Oma." Jelas Magika."Kalian kan sudah besar, bukan anak kecil lagi, ngapain maen perang-perangan?" Tanya Oma Ida heran sembari menggelengkan kepala menatap cucunya.Azzrafiq hanya nyengir melihat Oma Ida melototinya."Abisnya kita bosan, nunggu Oma lama b

  • Kekasih Rahasia Ketua BEM   But How'd We Get With This Position

    Selesai makan malam di balkon, Magika dan Azzrafiq kembali ke dalam kamar, Magika mendapati film yang ingin dia tonton malam ini Friends with Benefits sudah mulai, dia segera naik ke atas tempat tidur untuk menontonnya.Azzrafiq mengikuti Magika naik ke atas tempat tidur, dia duduk di sampingnya l yang tengah bersandar pada bantal."Nonton film apa nih Gee?" Tanya Azzrafiq."Friends with Benefits, seru kayaknya, kamu udah nonton belum?"Azzrafiq mengubah posisinya agar lebih nyaman."Belum, film romantis?""Udah pasti film romantis, mau nonton film lain?" Tanya Magika memberikan opsi.Azzrafiq menggelengkan kepalanya."Gak, nonton ini aja, aku pengen tahu friends with benefits tuh kayak apa?""Kalo kamu pernah nonton film No Strings Attached pasti tahu deh jalan ceritanya.""Aku juga belum nonton yang itu."Magika menoleh pada Azzrafiq. "Pemainnya pasangan asli Mila Kunis yang main film ini, ya emang sih agak garing ceritanya, cowok gak akan suka film romantis, padahal filmnya..""Kenap

  • Kekasih Rahasia Ketua BEM   Ku Tak Mampu Membohongi Hati Nurani

    Sampainya di kolam renang, Magika melihat Oma dan teman-temannya duduk santai di lounger pinggir kolam, mereka berdua menghampirinya dan menyapanya.Magika mendekati Omanya yang tengah bersantai, "Oma mau berenang?""Engga Oma takut rematik, Oma cuma mau rebahan aja." Jawab Oma Neswari sambil menyeruput jeruk panasnya."Kan masih sore Oma." Kata Magika."Tetep aja airnya dingin.""Air panas, ya ampun Oma." Timpal Magika ketika melihat sayup asap keluar dari air kolam."Oma lagi mager." Celetuk Oma Neswari."Ada jacuzzi Oma, siapa tahu mau relaksasi." Seru Azzrafiq."Kalian aja yang main air, kami gak mau basah-basahan." Jawab Oma Ida."Yaudah Asraf pinjem cardlock nya, mau masuk kamar tadi gak bisa, Asraf mau ganti baju." Pinta Azzrafiq pada Oma Ida."Bareng aja, Oma juga mau mandi dulu, yuk kita ke kamar." Ajak Oma Ida seraya beranjak dari lounger, Azzrafiq membantunya berdiri.Azzrafiq dan Magika beserta para Oma kembali ke kamar, kaki Magika terasa sangat pegal karena sudah naik da

  • Kekasih Rahasia Ketua BEM   Kita Bicara, Kita Tertawa

    Setelah berbincang dengan Oma mengenai isi hatinya, Azzrafiq kembali memainkan gamesnya, di tengah permainan yang seru dia mendengar ponselnya berbunyi, tampak Magika telah membalas pesannya. Seketika dia langsung berhenti memainkan gamesnya.Magika Keandra AdribrataIya Azz? \( ˆ▽ˆ )/Azzrafiq AlfathanendraMain yuk bosen di kamar terusMagika Keandra AdribrataIde bagus, aku malahan ketiduranAyo kita nikmati fasilitas HotelAzzrafiq AlfathanendraOk, sekarang aku ke kamar kamu yaMagika Keandra AdribrataTunggu duluTanpa menunggu waktu lama dia langsung bergegas keluar kamar untuk menemui wanita itu, sebelum pergi dia berpamitan pada Oma Ida yang tengah menikmati pemandangan di balkon."Oma, Asraf tinggal keluar dulu ya, Asraf mau ajak Magika keliling hotel." Azzrafiq meminta izin."Iya, selamat bersenang-senang anak muda."Membaca pesan dari Azzrafiq yang akan menghampiri kamarnya, Magika segera beranjak dari tempat tidurnya, dia berlari ke kamar mandi untuk cuci muka, dan touch u

  • Kekasih Rahasia Ketua BEM   Ada Cerita Tentang Aku dan Dia

    Azzrafiq mencium parfum aroma baby powder seperti wangi ciri khas Magika di sekitarnya, dia penasaran apakah mungkin wanita itu ada di sini? Atau mungkin ada orang lain juga yang memakai aroma parfum yang sama?Dia menoleh ke kiri dan ke kanan mencari tahu siapa yang menggunakan parfum aroma baby powder ini, karena masih penasaran dia menolehkan kepalanya ke belakang.Magika terbelalak tak menyangka bisa bertemu dengan Azzrafiq, dari sekian banyak tempat di Bandung mereka bertemu di sini. Benar dugaannya tadi, hanya saja masih ragu untuk menyapa Azzrafiq."Azzrafiq?" Sapa Magika akhirnya."Magika?" Ucap Azzrafiq dengan riang."Kebetulan kita ketemu di sini." Magika berseru antusias."Atau emang takdir?"Magika tertawa."Berat banget gitu ya kesannya kalo disebut takdir.""Ya terima aja lah ya, kalo kita tuh emang ditakdirkan selalu bersama." Ucap Azzrafiq seraya mengambil makanan yang tersaji di meja stand. "Pantas aja aku kenal aroma wangi parfum kamu, benar aja ada orangnya.""Yang pa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status