Sebulan setelah kejadian itu Rahmah tak pernah lagi hadir di hidupku,baguslah tak perlu susah lagi untuk menjauhinya,tak perlu mencari cara agar bisa lepas dari hubungan terlarang ini dengan Rahmah,di mana dia dan sedang apa sudah tak ku pedulikan lagi,dalam hati ku hanya Annisa,dan hubungan kami pun mulai erat kembali,lebih intens untuk saling menghubungi satu sama lainnya,sudah ku rencanakan pula setelah selesai wisuda nanti aku akan melamar Annisa,mendengar itu Annisa sangat bahagian tak sabar rasanya menunggu ku segera wisuda katanya.Acara wisuda pun sudah di depan mata,sekitar seminggu lagi diriku akan wisuda,dan akan segera melamar Annisa.Sedang Asik berkirim pesan dengan Annisa,mama menelpon ku dengan nada suara gusar menyuruhku untuk segera pulang."Kamu harus pulang sekarang juga". Ucapnya dengan nada tegas."Tapi kan mah seminggu lagi Angga wisuda,3 hari lagi kalian juga ke sini kan". Jawabku menolak permintaan mama."Mama sama papa tak mau tau,hari ini kamu pulang kami tu
"Annisa".Ku hampiri Annisa tapi dia menolak,menyuruhku untuk berhenti dan tetap di tempatku."Stop mas". Ucapnya dengan tangan yang di rentangkan ke depan memintaku berhenti."Rahmah sudah menjelaskan semuanya,Nisa kecewa mas,tega kamu mas mengkhianati Nisa,apa salah Nisa mas selama ini,apa 7 tahun kita bersama itu sia-sia saja mas". Bentaknya emosi,air matanya yang terus mengalir tak kuasa rasanya melihatnya rapuh seperti ini,ku paksakan tetap melangkah menuju ke arahnya dan memeluknya erat,Nisa meraung dan mencoba untuk melepaskan pelukan ku.Pelukan kami terlepas,Nisa memundurkan badannya dan PLAAKK.. Nisa menamparku kencang meluapkan emosinya."MULAI SEKARANG HUBUNGAN KITA SELESAI MAS". Teriaknya kencang."Maafkan mas Nis". Ucapku menyesal,tangisan ku rasanya tak akan membuat Annisa memaafkan ku,kesalahan ku terlalu besar sehingga sangat mengecewakannya.Brugh.. Brugh.. Brugh.. " BRENGSEK LU ARKAN"."Kak Armand stop""Armand stop""Kak Armand kasian Arkan"Teriakan orang-orang ta
Pernikahan pun tetap di laksanakan walaupun dengan berat hati,mungkin ini yang terbaik untuk semuanya,mencoba menerima apa yang terjadi kepada dirinya,Angga mencoba ikhlas.Setelah pernikahan Angga tak kembali ke kota itu karena dia harus membantu papanya mengelola perusahaan keluarga.Rahmah selalu menolak untuk tinggal di rumah orang tua Angga,dengan alasan tak bisa jauh dari mamanya bu Ajeng,padahal dulu dia bisa kerja di luar kota dan jauh dari mamanya itu.Entahlah itu hanya alasannya saja.Setelah menikah Rahmah pun berubah ketika di rumah dia cuek tetapi ketika di luar rumah dia selalu berusaha menunjukkan kemesraan kami kepada orang-orang terutama di depan keluarga Annisa.Setiap hari hanya menuntut ini dan itu,yang dia kerjakan hanya berbelanja dengan bu Ajeng.Mama sering meminta Rahmah untuk menginap di rumah tapi selalu di tolaknya,mama pun merasakan perubahan dari Rahmah.Rahmah yang dulu lembut selalu menuruti setiap perkataan ku,berbeda jauh dengan Rahmah yang sekarang.
Siang itu seperti biasa setelah selesai mengajar ku lanjutkan pergi ke kampus,kebetulan hari ini jadwalku bertemu dengan pak Arkan untuk menunjukkan bab skripsi ku yang sudah selesai,semoga tak ada yang salah. Ku ketuk pintu ruangan pak Arkan,membukanya setelah ada jawaban dari dalam,ku lihat pak Arkan yang sedang serius di depan laptopnya."Duduk Nis." Pintanya,tetap fokus menatap layar di depannya itu.Aku hanya diam memperhatikannya yang sedang fokus itu. "Ganteng juga" gumam ku dalam hati, "ah apa sih Nis,fokus jangan mikirin yang macam-macam." Sambung ku dalam hati. Menutup laptopnya lalu melihat ke arah ku dan memberikan senyumnya sedikit,ya sedikit sekali kalau orang lain lihat dari jauh pasti tidak akan terlihat."Bagaimana sudah selesai Nis?" Tanyanya."Ini sudah pak." Ku ulurkan lembaran kertas yang ku pegang sedari tadi.pak Arkan mengambilnya lalu memeriksanya dengan teliti.Hening sesaat saat pak Arkan yang sedang fokus memeriksanya."Ada beberapa yang masih harus di per
"Ayo di makan,jangan lihatin saya nanti kamu jatuh cinta." Ucapnya santai. Mata ku melotot mendengar ucapannya.Tak menyangka seorang pak Arkan yang di kenal tegas serta dingin dan pelit senyum bisa juga menggombal seperti ini.Memutar bola mataku saat melihat ke arah pak Arkan yang masih menatapku lalu mengedikkan dagunya ke arah makanan ku menyuruh ku untuk makan. Selesai dengan makanan berat melanjutkan memakan dessert yang sedari tadi terlihat sangat menggoda ini.melihat pak Arkan yang kembali fokus dengan handphonenya tanpa menyentuh redvelvet di depannya itu,yang terlihat menggoda."Kalau mau di makan saja." Ucapnya tanpa mengalihkan fokusnya dari layar handphonenya.Sepertinya pak Arkan punya mata banyak bisa tau kalau aku menginginkan dessertnya.Ku ambil sedikit ujungnya dan menyuapi nya ke dalam mulut ku,"Mmm,lezat." Gumam ku.Entah kenapa tangan ini tiba-tiba mengambil potongan kue itu lalu menyodorkannya ke depan mulut pak Arkan.Pak Arkan yang kaget lalu meliha
Tiba-tiba bisa jadi lebih dekat dengan perempuan itu,perempuan yang ku perhatikan belakangan ini,perempuan yang membuatku terkesan sejak awal pertemuan dengannya, kejadian tempo hari di kampus tempat ku mengajar jadi awal diriku bisa lebih dekat lagi dengannya,entah mengapa saat berada dekat dengannya membuat hatiku tak merasa sepi,ada rasa bahagia dan nyaman saat sedang bersama dengannya ini. Mama pun merasakan hal yang sama saat pertama kali bertemu dengan Annisa mama langsung menyukai Annisa,awalnya diriku dan hatiku menolak kehadirannya,tapi mama selalu meyakinkan ku untuk mulai membuka hatiku lagi.Apakah bisa diriku menghapus bayang-bayang masa lalu ku ini,percaya kembali tuk memulai sebuah hubungan baru,entahlah.------- Setiap hari selalu menyempatkan diri untuk menjenguknya di rumah sakit,sehari tak melihatnya ada rasa yang kurang dalam diri ini.apa lagi sejak kak Armand mengatakan aku adalah calonnya dari Annisa di depan keluarganya dan kak Armand menjelaskan apa yang te
Melihat wajahnya yang selalu ceria tak ku sangka Annisa memendam banyak lukanya seorang diri.saat bersama dengannya aku bisa menjadi diriku sendiri,padahal sebelum bertemu dengan Annisa diriku menjadi pribadi yang tertutup dan acuh kepada orang-orang setelah kejadian di masa lalu itu,mengingat kejadian di masa lalu itu hampir saja merusak usahaku untuk memulai membuka hati dan menatanya kembali saat tak sengaja bertemu kembali dengan salah seorang yang ikut andil menyebabkan kejadian itu.--------- Selesai menghabiskan makanan berat di meja kami mulai memakan dessert yang di pesanku tadi,ada waffle dan redvelvet.Annisa mengambil waffle sementara aku mengalah memakan redvelvet,belum sempat memakannya handphone di saku ku terus berdering,Romi mengirimkan beberapa pesan yang harus segera ku balas,sekilas ku lirik Annisa dengan ekor mataku sedang memandangi redvelvet yang berada di depanku dengan mata berbinar seperti menginginkan nya."Kalau mau di makan saja." Ucapku dengan ma
Akhirnya setelah beberapa bulan selesai juga skripsi ku dan siap untuk ikut sidang,pak Arkan banyak banget bantu aku.Kedekatan ku dengan pak Arkan pun makin dekat terutama dengan mamanya pak Arkan,kami jadi sering jalan bareng,shoping bareng,nyalon bareng juga,aku jadi merasakan lagi kasih sayang dari seorang ibu,mamanya pak Arkan amat sangat menyayangiku,bukan hanya mamanya saja,papanya pak Arkan pun bisa menerima ku. Sore itu pak Arkan datang ke rumah meminta izin untuk mengajak ku makan malam di restoran kesukaan ku sekaligus restoran nya pak Arkan bersama dengan Romi,yang baru ku ketahui dari mamanya pak Arkan saat kami mampir untuk makan setelah seharian berbelanja,pantas saja waktu itu setelah makan pak Arkan melenggang pergi begitu saja.Melangkah bersama memasuki restoran ini,pak Arkan membawaku ke bagian atas dari restoran ini yang sudah di sulap menjadi tempat yang paling romantis,sudah ada 2 buah kursi dan meja lengkap dengan makanan dan minuman di atasnya,lampu-la