Keesokan paginya Annisa pun telah sadar sesuai interupsi dari Dokter. Melihat Annisa mulai sadar pak Arkan lekas menggenggam kembali tangan Annisa dan mengelusnya."Sayang." Panggil pak Arkan,menggenggam tangan Annisa, dan sebelah tangannya mengusap kepala Annisa lembut.Annisa yang mulai sadar saat membuka kedua matanya langsung melihat ke arah pak Arkan dan tampak terkejut lalu menarik tangannya yang di genggam pak Arkan."Mama mana?" Tanya Annisa yang lebih mencari mamanya dari pada suaminya sendiri."Mama pulang dulu,nanti kembali lagi ke sini." Jawab pak Arkan menatap kedua mata Annisa."Panggil suster Nisa mau ke kamar mandi." Annisa berkata sembari mencoba bangun dari tidurnya,tapi gagal karena rasa sakit di perutnya."Aawwwhh." teriaknya tertahan."Saya bantu,kamu belum boleh bangun." Pak Arkan mengangkat badan Annisa dan membawanya ke dalam kamar mandi.Annisa hanya diam saat pak Arkan mengangkatnya dan membawanya ke kamar mandi,mau menolak pun percuma karena kondisi badannya
"Saya terima nikah dan kawinnya Rahmah aisyah binti Adi Rusdi dengan mas kawin seperangkat alat solat di bayar tunai.""SAH?'"SAH"Alhamdulilah..... Seru semua orang bersamaan.Tes.. jatuh juga air mata ini yang ku coba untuk menahannya.sakit sekali tuhan hati ini,kaki ini,lutut ini mendadak kaku ingin berlari sekencangnya tapi tidak bisa.Hidup ini kejam,mengapa diriku tidak bisa merasakan kebahagiaan ini tuhan.kuhapus cepat air mata ini tidak mau menunjukan kesedihan ini di hadapan mereka,aku harus kuat,aku harus tunjukan kepada mereka aku tidak rapuh.Angga arjuna laki-laki yang seharusnya menikah denganku tetapi dia lebih memilih perempuan lain.Rahmah aisyah nama perempuan itu dia saudariku,kakak tiriku.7 tahun hubunganku dengan angga harus berakhir begitu saja tanpa ada kejelasan sebelumnya.mereka berbahagia di atas sedihnya diriku.Namaku Annisa L
Samar-samar terdengar suara lantunan azan subuh terdengar mengusik tidurku yang baru saja memejamkan mata pukul tiga tadi,kupaksakan mata ini untuk membukanya,kusandarkan badan ini kekepala ranjang tempat tidurku di rumah kak armand,yahh..mulai tadi malam kuputuskan untuk menerima ajakan kak armand untuk tinggal di rumahnya,kak armand sudah menikah dan sudah mempunyai rumah sendiri,Mba Mita istrinya kak Armand sendiri yang memintaku untuk tingga bersama dirumahnya,mereka mengerti dengan keadaanku yang tidak mungkin lagi bisa tinggal di rumah ayah,walaupun ayah menahan ku agar tetap tinggal di rumah,karna itu rumah ayah,dan artian aku lebih berhak atas rumah itu,ayah tidak rela aku meniggalkan ayah dan rumahnya,ayah bilang "mereka (mas angga dan rahmah)yang akan keluar dari rumah itu," tapi maaf ayah aku tak sanggup jika masih tinggal di sana,suatu hari mereka pasti akan datang untuk menengok bu Ajeng,walaupun berat akhirnya ayah mengijinkanku tinggal bersama kak Armand. &nbs
Setelah selesai dengan rutinitas pagiku,kulangkahkan kaki ini menuju ke dapur untuk membantu mba Mita menyiapkan sarapan dan membatu pekerjaan lainnya,kak Armand dan mba Mita tidak memakai jasa pembantu,mereka mengurusnya bersama-sama,setelah diriku memutuskan untuk tinggal di sini mungkin bisa sedikit membantu mereka nantinya. "Pagi mba,sedang apa?" sapa Nisa begitu sampai di dapur. "Hai,Pagi juga Nis." jawab mba mita sambil terus melanjutkan memasak,Pagi ini sepertinya mba Mita sedang membuat nasi goreng,sudah tercium dari aromanya saat diriku melangkah menuju dapur. "Hhmm..wangi banget mba masakannya jadi bikin laper." kata Nisa sambil tersenyum. "Ada yang bisa aku bantu mba?" tanya Nisa lagi. "Kamu duduk aja Nis,ini sudah mau selesai,kamu pasti capek kan,kamu istirahat saja biar mba yang menyelesaiakan ini." pinta mba Mita,mba Mita bisa melihat lingkaran hitam mata panda di matanya Nisa,"kamu pasti engga tidur semalam kan Nis,mba bisa meng
Angga arjuna anak dari Danu Arjuna pemilik beberapa perkebunan teh dan pabrik tekstil terkenal di daerahnya,Angga dan Annisa sudah berpacaran dari 7 tahun lalu ketika mereka masih bersekolah SMA,Angga mengenal Annisa di saat masa perkenalan siswa baru yaitu MOS,sedangkan Angga yang menjabat sebagai ketua osis saat itu. Di awal pertemuan mereka Angga memang sudah jatuh hati kepada sosok Nisa,Nisa yang cantik,Nisa dengan kesederhanaannya itu,jauh berbeda dengan perempuan lainnya. Angga begitu amat sangat mencintai dan menyayangi Nisa,dia selalu menjaga dan melindungi Nisa,selama 1 tahun kebersamaannya di sekolah hubungan mereka cukup baik,sampai akhirnya Angga lulus dari sekolah SMA dan memutuskan kuliah di luar kota atas permintaan orang tuanya. Hubungan mereka berjalan baik walaupun harus berjauhan tetapi mereka saling mendukung,angga berencana akan melamar Nisa setelah lulus kuliah nanti. Akan tetapi rencana itu harus di urungkannya kendati atas permintaan pak Danu papanya,Angga di
Rahmah Aisyah sosok perempuan manja,keras kepala,dan apa pun keinginannya harus di ikuti,terbiasa hidup dengan kemewahan sedari kecil menjadikan Rahmah menjadi sosok yang amat sangat angkuh,di saat usianya menginjak remaja berita buruk pun menimpa keluarganya,perusahaan ayahnya Adi Rusdi mengalami kebangkrutan karna di tipu rekan kerjanya,keluarganya hancur dan orang tuanya pun bercerai,bu Ajeng yang menggugat pak Adi Rusdi karna tak bisa menahan diri hidup serba kekurangan. Suatu hari bu Ajeng bertemu dengan pak Hasan,dari pertemuan itu berlanjut ke pertemuan berikutnya dan akhirnya mereka memutuskan untuk menikah,bu Ajeng hanya menginginkan harta yang di miliki pak Hasan dan hidup dengan kemewahan. Bu Ajeng dan Rahmah pun di giring pak Hasan untuk tinggal bersama dengannya dan dengan kedua anaknya di rumahnya, Sejak hari di mana bu Ajeng memutuskan untuk menikah dengan pak Hasan,sejak itu pun kehidupan Rahmah yang dulu kembali lagi,hidup deng
Setelah mendengar pernyataanku tadi teman-temanku menatapku meminta penjelasan lebih lagi,dengan terpaksa aku menjelaskan semuanya dan inilah alasanku memutuskan tuk pindah lagi ke kota kelahiranku ini."Gue udah lama banget suka sama dia,awalnya gue pendem sendiri tapi lama-lama perasaan ini ga bisa gue pendem lagi,akhirnya setelah tau dia bakalan kuliah di sini gue jadinya mutusin buat pindah lagi ke sini." jelasku kepada teman-temanku."Jadi ini sebenernya alasan lu balik ke sini lagi?" tanya Fani."Hhmm ini alasan terkuat gue balik lagi,selain menghindar dari bapak tiri gue yang maksa banget nyuruh gue kuliah,kalian kan tau otak gue gimana." Jawabku,otakku memang tak sepintar Annisa,sudah bisa lulus sekolah menengah atas pun sudah luar biasa untukku."Jangan bilang lu mau cape-cape kerja cuma buat cari perhatian tuh cowo aja?" Tebak Agis sambil memicingkan matanya."Yupss,betul banget." Jawabku mengerlingkan mata dan tersenyum simpul.Ak
Pagi hari yang cerah,secerah hati ini yang sudah bisa menerima apa yang terjadi kemarin. Seperti biasa kembali ke rutinitasku yang mengajar setiap pagi sampai siang, pulang mengajar ku lanjutkan untuk kuliah,mencari banyak kegiatan untuk membantuku melupakan apa yang membuatku terpuruk kemarin. Setelah sarapan bersama kak Armand dan mba Mita,aku bergegas pergi ke sekolah tempatku mengajar,menggunakan sepeda motor kesayanganku yang ku beli sendiri dari gajiku menjadi pengajar,walaupun hidup berkecukupan itu tidak membuat ku besar kepala,ayah membelikanku mobil,tetapi tak pernah ku pakai,aku lebih nyaman menggunakan motor, lebih praktis waktu apa lagi di jam-jam macet seperti pagi ini. Jam sudah menunjukan pukul 7.15 aku terlambat masuk kelas karna ada sedikit masalah tadi di jalan, setelah memarkirkan motorku di tempat biasa, aku sedikit berlari menyusuri lorong sekolah,wajah bahagia anak-anak muridku berubah jadi aneh,mereka menatapku "mungkin mereka be