Home / Fantasi / Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey / Bab 59 - Bandit dan Bahaya di Gurun- Part 01

Share

Bab 59 - Bandit dan Bahaya di Gurun- Part 01

Author: Aljum'ah R
last update Last Updated: 2025-11-01 14:36:38

Malam turun perlahan di atas lautan pasir, membawa angin dingin yang berhembus lembut di sekitar perkemahan Klan Pasir Hitam. Di tengah api unggun yang berkelap-kelip, Renzu dan timnya duduk melingkar, berhadapan langsung dengan Dakar, pemimpin klan yang baru saja mereka temui setelah pertempuran melawan para bandit gurun. Aura ketegangan masih terasa, meskipun pedang dan tombak telah kembali ke sarungnya.

Dakar menyesap air dari cangkir tanah liatnya, lalu meletakkannya dengan tenang. "Kalian petarung yang hebat," katanya, nada suaranya dalam dan penuh penghormatan. "Aku bisa melihat mengapa banyak pihak mulai mencari kalian. Tapi pertanyaannya adalah, apakah kalian cukup cerdas untuk melihat kapan harus bersekutu dan kapan harus bertarung?"

Mira menyipitkan matanya, masih tidak percaya dengan bandit-bandit ini. "Jangan bertele-tele. Apa yang kau inginkan dari kami?"

Dakar tersenyum tipis. "Langsung ke inti permasalahan, aku suka itu." Dia melipat tangannya di atas meja kayu kasar. "
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 81 - Bahaya dari Kegelapan- Part 01

    Ombak bergulung perlahan saat kapal mereka meluncur ke perairan yang lebih tenang, tetapi langit di atas tampak tidak seperti biasanya. Awan gelap mulai berkumpul di atas cakrawala, seolah-olah merespons keberadaan Fragmen Lautan yang kini disimpan dengan hati-hati dalam wadah kristal di dek kapal.Renzu berdiri di bagian depan kapal, menatap ke arah lautan yang mulai beriak dengan cara yang tidak wajar. Angin laut, yang sebelumnya sejuk dan menenangkan, kini membawa aura yang lebih berat, lebih padat dengan energi yang sulit dijelaskan.Vale berjalan mendekat, membawa sebuah gulungan perkamen yang dipenuhi simbol kuno yang baru saja ia salin dari inskripsi di reruntuhan. "Renzu," katanya, suaranya sarat dengan kecemasan, "Aku rasa fragmen ini lebih dari sekadar alat keseimbangan. Aku bisa merasakan perubahan pada aliran mana di sekitar kita. Seolah-olah sesuatu mulai bangkit."Mira, yang sebelumnya diam sambil membersihkan tombaknya, menoleh dengan alis berkerut. "Apa maksudmu? Bukan

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 80 - Reruntuhan Lautan Kuno- Part 04

    "Kalian pikir bisa mengambil fragmen itu dengan mudah?" Darnath mencibir, suaranya penuh percaya diri. "Kami telah mempelajari reruntuhan ini lebih lama daripada kalian. Kalian hanya tamu yang tidak diundang."Mira berlari di sepanjang pilar batu yang setengah runtuh, mencari kesempatan untuk menusuk dari atas. Vale dan Elyndor bekerja sama, menggunakan sihir untuk menciptakan perisai dan serangan jarak jauh, mencoba memberi tekanan pada pasukan bajak laut.Di tengah pertarungan, Rufus menemukan inskripsi kuno di salah satu dinding reruntuhan. "Renzu! Lihat ini!" teriaknya sambil menahan serangan salah satu bajak laut.Renzu melompat ke samping, menghindari tebasan Darnath, dan melihat apa yang ditunjuk Rufus. Di dinding reruntuhan terdapat lukisan relief yang menggambarkan tiga fragmen kristal bercahaya. Salah satu di antaranya memiliki simbol air yang mengelilinginya.Vale, yang sibuk menangkis serangan dengan mantra sihir, segera mendekat dan membaca inskripsi yang terpahat di bawa

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 79 - Reruntuhan Lautan Kuno- Part 03

    Renzu segera menyesuaikan strateginya. "Rufus, Mira, coba serang matanya dari dua sisi! Vale, perkuat serangan mereka dengan sihir!"Dengan seruan perang, Rufus dan Mira beraksi. Rufus melompat dari tiang utama kapal, berlari di sepanjang tali layar sebelum melayangkan tebasan kuat ke arah mata kiri Leviathan. Sementara itu, Mira memusatkan kekuatan dan melempar tombaknya dengan kekuatan penuh menuju mata kanan makhluk itu.Leviathan mengeluarkan raungan menggelegar saat dua serangan itu mengenai sasaran. Tubuhnya mulai bergemuruh, air laut bergejolak di sekitarnya. Makhluk itu mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, mengeluarkan pekikan yang terdengar seperti ratapan kemarahan.Tiba-tiba, ia menukik ke dalam lautan, menghilang ke dalam kedalaman yang gelap.Semua orang di kapal terengah-engah, berpegangan erat untuk menstabilkan diri. Mereka menatap laut yang kini kembali tenang, hanya meninggalkan jejak darah hitam yang perlahan larut dalam ombak."Kita... berhasil?" Rufus bertanya deng

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 78 - Reruntuhan Lautan Kuno- Part 02

    "Leviathan?!" Mira berteriak. "Legenda mengatakan dia adalah penjaga reruntuhan ini!""Dan tampaknya dia tidak ingin kita mendekat," kata Renzu dengan rahang mengeras.Leviathan mengayunkan ekornya ke arah kapal, menciptakan gelombang besar yang hampir membalikkan kapal mereka. Rufus melompat ke depan, menancapkan pedangnya ke dek untuk menjaga keseimbangan. "Kita harus mencari cara untuk mengusirnya! Kita tidak bisa bertarung dengan makhluk sebesar ini di laut terbuka!"Vale merapalkan mantra cepat. "Aku akan mencoba menenangkan ombak, tapi kita butuh strategi lain!"Renzu menarik napas dalam, lalu menyalakan Sistem Astral dalam dirinya. Matanya menyala, dan dia mulai merasakan aliran energi dari Leviathan makhluk itu tidak hanya menyerang secara fisik, tetapi juga memanipulasi cuaca di sekitarnya."Kita tidak bisa melawannya secara langsung," katanya cepat. "Tapi jika kita bisa mengalihkan perhatiannya cukup lama, kita bisa melewati badai ini dan mencapai reruntuhan!"Elyndor menyip

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 77 - Reruntuhan Lautan Kuno- Part 01

    Fajar baru saja menyingsing ketika Renzu dan timnya berdiri di dermaga desa beastmen, mempersiapkan perjalanan mereka menuju Reruntuhan Lautan Kuno. Ombak berkilauan di bawah cahaya pagi, sementara burung laut melayang rendah di atas permukaan air. Di sekitar mereka, penduduk desa berkumpul, memberikan doa dan bekal terbaik mereka untuk keberangkatan yang penuh risiko ini.Eldar Fang berdiri dengan tangan bersedekap, matanya menatap tajam ke arah Renzu. "Kalian telah membuat keputusan untuk pergi, dan kami akan mendukungnya. Tapi ingat, lautan ini bukan tempat yang ramah. Badai, makhluk laut, dan yang lebih berbahaya mereka yang juga mengincar fragmen, mungkin akan menghadang perjalanan kalian."Neyra, pemimpin merfolk, mendekat dan menyerahkan sebuah jimat berbentuk kerang berkilauan kepada Renzu. "Ini adalah jimat perlindungan. Akan membantumu bernapas lebih lama di bawah air, jika kau membutuhkannya. Reruntuhan itu tenggelam sebagian, jadi kau harus bersiap untuk menyelam lebih dal

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 76 - Konsekuensi dan Rencana Baru- Part 03

    Setelah kedatangan Ordo Penjaga Keseimbangan, desa kembali dilanda perdebatan sengit. Para pemimpin suku beastmen dan merfolk mengadakan pertemuan di balai desa, dihadiri oleh Renzu dan timnya, serta utusan dari ordo tersebut.Eldar Fang duduk di kursinya dengan ekspresi berat, menatap Renzu dan timnya. "Kalian telah membawa pulau ini ke dalam situasi yang tidak kami bayangkan. Kini kita dihadapkan pada pilihan yang sulit."Neyra menyilangkan tangan. "Jika yang dikatakan ordo itu benar, kita harus bertindak cepat. Tetapi apakah kita bisa mempercayai mereka?"Pria berambut perak dari ordo itu, yang sebelumnya memperkenalkan dirinya sebagai Sir Kallius, maju ke depan. "Kami tidak meminta kalian percaya begitu saja. Kami hanya memperingatkan bahwa waktu kita tidak banyak. Energi pulau ini terus melemah, dan tanpa semua fragmen yang tersisa, tidak ada yang bisa menahan apa yang tersegel di dalamnya."Renzu menghela napas panjang. "Jadi kita memiliki dua pilihan. Menggunakan Fragmen Krista

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status