Share

Sudah Tak Utuh Lagi

“Kok kamu tau, Ri?” Suara Maya tercekat di tenggorokan. Pikirannya mulai menjalar-jalar, mencari kemungkinan jawaban sekiranya benar bahwa Riana telah mengetahui pertemuan siang ini dengan Jagat.

Riana tertawa riang. Benar-benar makin membuat Maya bingung. Apakah sahabatnya tertawa sebab benar-benar sudah tahu atau ….

“Tuh, alpukatnya ada di kerah!” tunjuk Riana ringan. “Huu mampir nge-es enggak ngomong, tau gitu kan nitip.”

“Astaga …,” desis Maya seraya mengambil potongan alpukat yang ditunjuk Riana. Dengan gemas dia lumat barang bukti itu di tangannya sendiri, setelahnya dia mengambil tisu untuk membersihkan jari.

“Beli es di mana? Kok tumben enggak ngebungkus buat aku?” cicit Riana pura-pura komplain.

Maya meringis. “Sorry, Ri, kami tadi buru-buru—“

“Hei, apa? Kami? Kamu ketemuan sama si Andri?” Mata Riana membulat. Agaknya kali ini dia serius.

“Eh, ngawur aja, mana ada … aku cuma ketemuan sama temen biasa kok. Abis dia maksa banget, aku enggak tega.”

“Yang penting enggak pinjam s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status