Share

Di Kapal yang Sama?

Author: Ayu fatma
last update Last Updated: 2022-07-01 22:14:01

Panas begitu terasa menyengat dipermukaan kulit, beberapa anak berlarian di taman kota. Seorang gadis tengah duduk di kursi taman dengan beberapa belanjaan yang berada di sampingnya. "Thomas kau sangat lama!" sungut Thea kala melihat seorang berstatus sahabatnya keluar dari dalam mobil berwarna biru gelap.

"Maaf ada beberapa pekerjaan mendesak yang harusku urus," ucap pria itu sembari berjalan mendekat ke arah Thea, "Hanya ini?" tanyanya tatkala melihat jumlah barang belanjaan yang Thea taruh di sisi kiri tubuhnya.

"Ya, aku hanya membeli beberapa kebutuhan pokok, terlalu malas bagiku untuk berkeliling mall," jawab Thea lalu berjalan pergi meninggalkan Thomas yang menenteng belanjaannya, Thomas menggeleng pelan, "Kau pikir aku pelayanmu!" erangnya sembari memasukan beberapa belanjaan Thea ke dalam bagasi mobilnya.

"Ada lagi yang kau butuhkan?" tanya Thomas saat setelah ia baru duduk diatas jok mobil, ia memakai seat belt tanpa menolehkan kepalanya ke arah Thea, "Tidak ada, mari pulang. Aku sangat lelah," ucap Thea lalu menyenderkan kepalanya pada jendela mobil.

Thomas merasa ada hal yang berbeda dengan Thea, apakah dia tidak dalam mood yang bagus sekarang? Tangan Thomas terulur untuk menyentuh kepala Thea, namun sebelum tangan itu sampai pada kepala Thea, dia menepis tangannya dengan kasar, membuat Thomas mengeluarkan desisan ngilu karena jari-jarinya terasa sakit.

"Tak usah macam-macam, aku mengatur rambutku selama 20 menit!" bentak Thea lalu memejamkan matanya, pria itu hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, Thomas menjalankan mobilnya, sedikit rasa kecewa hinggap di hatinya.

Lima menit perjalanan telah berlalu, Thea membuka mata, pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah Thomas yang menyetir mobil dengan wajah serius. "Thomas kau tau?" ucap Thea tiba-tiba membuat Thomas sedikit tersentak, "Kau mengagetkanku! bagaimana jika tadi aku reflek menginjak pedal gas?" tanya Thomas dengan sedikit bentakan.

"Mati!" jawab Thea seolah tanpa beban, membuat Thomas mendecak kan lidahnya pelan. Thomas masih ingin hidup. "Ada yang ingin kau bicarakan?" tanya Thomas, matanya tetap terfokus pada jalanan yang ramai. Banyak orang yang lebih memilih berjalan kaki di kota ini, membuat Thomas harus ekstra hati-hati jika saja ada orang yang menyebrang secara sembarangan. Tidak pada zebra cross.

"Ya, aku ingin sedikit bercerita," ujar Thea dengan helaan nafas panjang di akhir kalimatnya, "Lakukan saja, aku akan mendengarkan!" sahut Thomas cepat.

"Beberapa waktu lalu di pesta salah satu selebritis yang sedang naik daun, aku melakukan berhubungan seksual!" ucap Thea dengan tarikan nafas panjang di awal kalimatnya, "Ya lal- hah!" Mendadak Thomas mengerem mobilnya membuat Thea hampir terbentur jika tidak memakai seat belt.

Biasanya Thomas hanya mendengarkan ocehan Thea tentang betapa jahatnya keluarganya, betapa mereka membedakan antara dirinya dengan keturunan lain. Namun, kali ini berbeda, kalimat pertama yang diucapkan oleh Thea membuat jantung Thomas berantakan.

Ingatan Thomas berpacu pada kejadian beberapa waktu lalu, tentang bagaimana ia berhubungan dengan seorang selebriti. Apakah Thea melakukan itu di tempat yang sama dengannya? Satu kapal?

Thomas menarik nafas panjang, "Hei, bukan- oke simpan ceritamu dulu ... Kita akan bicara lagi nanti!" ucap Thomas lalu kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Pikirannya kacau.

Thomas, menghentikan mobilnya di sebuah cabang cafe miliknya. Lalu berjalan memutar untuk membukakan pintu Thea. Pria yang memakai kaus berwarna biru itu berkata, "Kau bisa jelaskan padaku didalam!" Kemudian pria berusia seperempat abad itu berjalan, meninggalkan Thea yang masih mencoba mengatur napas.

"Kau ingin membunuh," ucapan Thea dipotong oleh Thomas, "Diam sekarang, jelaskan di dalam!" bentak Thomas, aura di sekitar pria itu berubah menjadi lebih dingin dari biasanya, punggung Thea berkeringat.

Thomas berjalan mendekati salah satu karyawan yang bekerja padanya kemudian berucap, "Jangan biarkan siapapun masuk ke ruangan istirahat!" perintahnya yang dibalas anggukan oleh karyawannya, kemudian tanpa aba-aba pria itu menarik lengan Thea masuk kedalam ruangan kantornya.

Sedangkan karyawan tadi nampak syok atas kedatangan bosnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

•••

"Sekarang katakan padaku, apa yang terjadi sebenarnya!" seru Thomas lalu mendudukkan bokongnya di atas Sofa, diikuti oleh Thea yang kemudian duduk di sebelahnya. Thea berdehem singkat sebelum menjawab pertanyaan dari sahabat kecilnya, "Emm, boleh aku minta segelas air, tenggorokanku terasa kering," ucap Thea membuat Thomas menghembuskan nafas kasar.

Meskipun kesal, pria yang memiliki tubuh lebih tinggi dari Thea itu tetap saja menuruti permintaan Thea, Thomas berjalan ke arah meja kerjanya lalu menghubungi salah satu staf menggunakan telepon kantor.

Saat telepon tersambung Thomas langsung berucap tanpa memperdulikan ucapan lawan bicaranya, "Halo selama-" ucapan karyawan itu yang langsung terpotong oleh Thomas,"Bawakan sebuah dalgona coffee dingin dan ice Americano!" perintahnya lalu mematikan sambungan telepon tanpa menunggu jawaban terlebih dahulu.

Thomas berbalik, lalu berjalan menghampiri Thea dengan sikap yang berbanding terbalik dari biasanya, "Kita akan membicarakan hal tadi setelah pesanan dibawa masuk!" tegas Thomas lalu kembali mendudukkan pantatnya di sofa, di samping Thea yang tengah menahan nafas gusar.

Tangannya berkeringat, sungguh... Ini pertama kali baginya melihat sisi lain dari Thomas, sahabat kecilnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Weak

    Jam menuju bahwa malam semakin larut, Thea telah berpindah dari balkon menuju sebuah kamar yang ditujukan oleh Yolanda. Sedangkan Yohan kini telah pergi entah kemana. Thea bersiap merebahkan tubuhnya setelah membersihkan tubuhnya tadi.Dalam gelap gadis itu masih terbangun, ia mengedipkan matanya beberapa kali ... berharap agar kantuk datang menghampiri. Tangan Thea terjulur ke atas perutnya, sekarang perutnya mulai membuncit. Gadis itu bersenandung dalam gelap, berharap hal itu dapat membuatnya mengantuk. Namun, nihil ... ia malah menginginkan Yohan berada di sisinya saat ini."Berhenti memikirkan papamu, mama mengantuk!" serunya, ia berbicara dengan bayinya sendiri. Thea terdiam, ia merasa bahwa apa yang baru saja ia lakukan adalah suatu hal yang aneh."Ayo tidur," ajaknya pada bayinya. Thea mulai menata bantal untuk membuat bagian kepalanya lebih tinggi. Gadis itu mulai memejamkan mata.Saat matanya benar-benar telah mengantuk ia merasa melihat

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Yolanda Radcliffe

    Canggung. Sebuah kata yang mampu menjelaskan kondisi Thea saat ini. Gadis itu kini tengah duduk di samping Yohan, mereka berhadapan dengan Yolanda yang menatap kedua sejoli itu dengan tatapan menelisik.Di ruangan ini hanya ada mereka bertiga, para pekerja yang biasanya selalu berada di sekitar Yolanda sudah pergi sedari tadi atas perintah dari Nyonya rumah tersebut."Sekarang bisa kamu jelaskan?" Rupanya Yolanda sudah tak sabar untuk menunggu penjelasan dari Yohan. Yohan mengangkat dagunya, ia menarik napas panjang agar memudahkannya menyelesaikan penjelasannya dalam sekali hentakan napas."Perkenalkan Mom, ini Thea. Aku akan menikah dengannya. Ada beberapa kejadian yang menimpa kami, dan aku memutuskan untuk memilih untuk menikahinya. Aku mohon Mom, tolong jangan menentang pilihanku yang ini," ujarnya dengan wajah datar seakan ini bukanlah hal yang terlalu sulit baginya. Wajah Yolanda tampak syok berat."Menikah?" tanyanya seakan memastikan. Yoh

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Kediaman Radcliffe

    Yohan, nama seorang pria aneh dengan segala misterinya. Thea bahkan sampai sekarang masih tak mengerti apa yang sebenarnya ada di dalam kepala pria itu, dia selalu melakukan segala hal dengan spontanitas ... Thea benar-benar tak bisa menebak langkah apa yang akan dipilih selanjutnya oleh pria itu, seperti saat ini."Kau ... Tinggal di sini, urus seluruh hal yang berkaitan dengan pernikahanku. Tak perlu mewah, cukup dengan pernikahan sederhana dengan mengucap janji di altar," ucap Yohan setelah memerintahkan pada Devan dan notarisnya untuk keluar dari mobil.Saat ini mereka sedang berada di parkiran, tepatnya mereka berdiri tepat di depan mobil milik Yohan."Anda meninggalkan saya, di sini?" tanya Devan memastikan. Yohan mengangguk mantap, lain dengan Devan yang berwajah senang ... notarisnya tak bisa mengendalikan raut wajahnya, mulutnya terbuka kaget tak terima."Apa? Kau tak terima?" tanya Yohan, sungguh mulutnya tak bisa dikontrol. Notarisnya menggeleng, deng

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Pilih Baju Pengantin

    Yohan menghubungi Devan, pria itu meminta flat shoes/sandal wanita untuk dibawakan ke ruangannya. Pria itu berbicara cukup lama, entah apa lagi yang dia minta pada asistennya itu. Setelah beberapa saat ia bicara Yohan baru mematikan ponselnya, pria itu kembali memijat tumit kaki Thea.Pintu diketuk beberapa kali sebelum terbuka, wanita tadi kembali dengan membawa beberapa katalog di tangannya. Awalnya wanita itu terdiam kaget karena melihat atasannya memegang kaki seorang gadis yang tak di kenalnya, tapi ia berusaha untuk profesional dengan tidak memperdulikan hal itu."Permisi, Tuan. Ini beberapa koleksi pakaian pengantin yang toko ini miliki!" ujarnya, ia memberikan buku yang berisikan koleksi foto-foto baju pengantin kepada Thea dan Yohan. Yohan mengangguk, kemudian ia memberikan isyarat untuk wanita itu keluar."Ada yang kau sukai?" tanya Yohan setelah wanita itu benar-benar hilang dari pintu. Thea menengok ke arah Yohan."Sebenarnya apa hal i

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Perjanjian Baru

    Suasana di dalam mobil kembali hening setelah notaris tadi membacakan ulang beberapa poin yang mereka janjikan kemarin, Yohan memberikan beberapa poin tambahan pada perjanjian itu, diantaranya adalah:1. Pihak A (Yohan Radcliffe) bertanggung jawab penuh untuk menafkahi pihak B (Thea) selama masa perjanjian berlangsung.2. Pihak B wajib menerima seluruh hal yang diberikan oleh pihak A selama masa perjanjian berlangsung.3. Setelah masa kontrak berakhir ke dua belah pihak akan tetap berhubungan dengan baik.Thea membaca pembaharuan perjanjian itu dengan tenang, dahinya mengernyit kala mendapati poin ke dua. Gadis itu menatap lekat wajah pria yang tengah mengemudi di sampingnya.Yohan yang sadar bahwa dirinya tengah diperhatikan itu menengok, "Apa?" tanyanya santai. Tangan pria itu bergerak menyetel musik dalam mobilnya, ia memilih menyetel lagu milik mendiang Avicii—the nights."Apa maksudmu aku harus menerima seluruh barang yang kau berikan

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Menuju Rumah Radcliffe

    Thea telah siap dengan pakaiannya beberapa saat lalu, gadis itu mengenakan gaun putih yang memiliki panjang hingga lutut. Rambutnya diikat mengenakan pita agar terkesan rapi."Kenapa, jelek ya?" tanya Thea saat melihat Yohan menelisik penampilannya."Jangan, gini aja. Cantik!" seruan Yohan membuat kecanggungan yang luar biasa di antara mereka berdua. Thea memilih untuk berpura-pura tak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yohan, gadis itu terus membereskan pakaiannya yang berada di dalam koper."Um, ayo pergi!" ajak Yohan. Thea mengerutkan dahinya bingung."Kemana?" tanya gadis itu tanpa beralih dari pekerjanya. Yohan berjalan masuk ke dalam kamar, ia mendudukkan tubuhnya pada ranjang sembari memperhatikan kegiatan yang tengah Thea lakukan."Rumah keluargaku," jawab Yohan mantap. Thea lantas menghentikan kegiatannya, ia menatap Yohan dengan wajah penuh tanda tanya."Kenapa?" Pertanyaan itu akhirnya terlontar juga dari bibir manis

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status