Home / Romansa / Kembalinya Mama Muda Kaya Raya / Sekedar Hubungan Biologis

Share

Sekedar Hubungan Biologis

Author: Ayu fatma
last update Last Updated: 2022-06-29 19:15:01

Pagi harinya, Thea bangun dengan keadaan tidak memakai sehelai benang pun, bagian bawahnya terasa sakit, banyak bekas ciuman pada tubuhnya. Thea turun dari ranjang, kemudian berjalan perlahan ke arah toilet disebelah kanan ruangan.

Air mata terus bercucuran dari matanya, hal yang mampu ia lakukan saat ini hanyalah memandangi dirinya yang penuh akan ciuman di depan cermin. Ia merasa jijik pada dirinya sendiri.

Perlahan Thea mengoleskan foundation pada bagian tubuhnya yang memiliki bekas kemerahan dari pria yang tidak dikenalnya. Thea memegangi perutnya, sekali lagi air mata menetes di pipinya.

Thea takut, sangat takut … ini adalah masa suburnya.

Saat Thea keluar kamar mandi, dirinya mendapati pria yang telah menidurinya tertidur nyaman tergelung dalam selimut. Mata Thea memicing, menatap benci pada pria yang telah melakukan hal yang tidak senonoh kepadanya, ingin sekali dia membunuh pria yang tengah lelap dalam tidurnya itu.

Thea ingat, pria itu adalah orang yang sama yang bertengkar dengannya semalam. Rasa benci semakin meningkat dalam dirinya, ia ingin memukul kasar pria itu. Namun Thea sadar, hal itu hanya akan membuang waktu, tenaganya sudah tak bersisa. Thea lebih memilih untuk pergi, berharap tak pernah bertemu dengan bajingan seperti dia lagi.

•••

Setelah tiga hari berusaha bertahan hidup dengan tidak keluar dari ruangan lain di kapal pesiar, dengan penuh perjuangan akhirnya Thea sampai dikediaman Peterpeon tempat dimana dia di lahirkan. Beberapa saat lalu terdengar keributan antara Yohan dan Jasmine, karena obat perangsang yang Jasmine berikan padanya.

Saat Thea melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, bukan sambutan hangat yang menerpa telinganya, melainkan suara bariton ayahnya yang memekakkan telinga. "Dari mana saja kamu Thea!" suara berat itu berasal dari pita suara Richard, ayah kandung Thea.

"Thea Peterpeon, jawab pertanyaan papa!" tegas Richard lagi. pria yang juga memiliki marga Perterpeon itu nampak geram kala mendengar kabar bahwa putri satu-satunya terlambat pulang ke rumah. Padahal Dira yang pergi bersamanya telah pulang satu hari yang lalu.

"Apa pedulimu?" tanya Thea santai, lalu dia melangkahkan kakinya menaiki tangga meninggalkan ayahnya. Saat akan mencapai anak tangga ke tiga, bahunya ditarik ... hal itumembuat dirinya terhempas jatuh kelantai marmer putih yang dingin.

Thea berdesis kesakitan, baru saja dia mengalami hal yang buruk, tapi keluarganya bahkan tidak peduli dengan keadaannya.

"Dari mana saja?" cerca ayahnya saat melihat anak perempuannya terduduk di lantai marmer yang dingin, tak memiliki niat satupun untuk membantunya berdiri.

Thea tidak menjawab, dia memilih diam sambil menatap netra biru ayahnya, "Jawab anak sialan," umpat Richard. Ucapannya terhenti saat melihat leher belakang Thea yang terdapat bekas ciuman.

"Jalang kecil ini, kau tidur dengan siapa?" bentak ayahnya dengan nada tinggi. Thea berdiri dengan tangannya sendiri, kemudian mengangkat kepalanya menantang. "Bahkan jika aku mati apa pedulimu, aku tidur dengan sembarang pria yang kutemui, puas?" balas Thea balik membentak ayahnya.

Suara tamparan keras menggema saat sebuah tangan kekar mendarat pada pipi mulus Thea, "Keluar kamu! jika kau ingin memuaskan hasrat biologismu mengapa kau tidak bilang padaku, aku bisa menjual malam pertamamu pada pria-pria berhidung belang dan itu akan menguntungkan bagiku!" cerca ayahnya. Hati Thea ngilu, namun tidak ada tanda-tanda air mata akan keluar, air matanya telah kering untuk keluarga sialan ini.

"Jelas saja aku tidak memberitahumu, aku lebih memilih tidur dengan gelandangan muda dari pada tidur dengan tua bangka beranak 3!" sarkas Thea, dia dengan mata menyipit menentang ayahnya. Ia tak memperdulikan rasa sakit yang ada di wajahnya. Hatinya jauh lebih perih.

"Brengsek! kau sangat tidak berguna seperti ibumu!" teriak ayahnya lalu membanting vas bunga yang ada di sudut tangga. Hal itu tidak membuat jiwa Thea goyah, malahan semakin gencar untuk mencerca ayahnya.

"Sudahlah tua bangka, ancaman dan teriakanmu sudah tidak berguna lagi untukku, aku sudah terbiasa dengan sikapmu hingga hal-hal seperti itu tidak akan mempan lagi untuk keadaan psikologisku. Lebih baik kau urusi jalang laki-lakimu itu!" tantang Thea lalu berjalan menaiki tangga tepat saat selir ayahnya datang.

Sebenernya Richard adalah seorang gay yang meninggalkan ibunya saat setelah melahirkan Thea, pria tua bajingan itu berpikir bahwa wanita hanyalah alat untuk membuat anak.

"Tuan janganlah seperti itu, Thea ... Itu adalah anak satu-satunya milikmu, setidaknya jangan bicara kasar dengannya!" ujar selir ayah Thea dengan suara kecil. Pemandangan yang sangat menjijikkan bagi mata Thea. Tak hanya suaranya, laki-laki itu bahkan memakai gaun peninggalan ibunya, sangat menjijikan.

"Najis! jangan pernah kau sebut namaku dengan mulut kotormu!" bentak Thea, namun seperti biasa. Selir ayahnya akan bertindak lemah dan meminta perlindungan dari ayahnya. Thea bukanlah orang yang menghujat orang lain karena orientasi seksualnya, Thea membenci mereka karena alasan lain.

"THEA!" teriak Richard emosi. Gadis itu terus melangkah meninggalkan ruang tamu, banyak anggota keluarganya yang menonton. Apakah mereka pikir perkelahiannya dengan ayahnya seperti teater?

••••

Thea langsung memilih untuk masuk ke kamar mandi dan mengguyur dirinya di bawah air yang dingin setelah masuk ke dalam kamarnya. Thea menangis dalam diam, air mata tak berhenti menetes.

Dia menangis sampai kepalanya terasa pusing dan jari-jarinya mengkerut akibat aliran air dingin. Tak ada suara yang keluar dari bibirnya. Ia menangis bukan karena merasa sedih, Thea menangis untuk menyalurkan amarahnya yang terasa akan meledak. Sungguh, ia ingin menghancurkan keluarga sialan ini.

Setelah puas menangis Thea keluar dari toilet,

dengan cepat ia mengemasi seluruh barang-barangnya, tidak terlalu banyak karena dia bukan tipe orang yang suka mengoleksi barang. Ia menempatkan beberapa make up pada beberapa bagian wajahnya untuk menutupi bekas tangisannya

Lantas Thea berjalan keluar dari kamarnya, ia berencana untuk pergi dari neraka ini. Jika dia tidak keluar sekarang maka dia akan diusir nanti.

Saat Thea melewati ruang keluarga dia mendengar suara bibinya, "Akhirnya si jalang ini keluar!" ucap bibinya yang sengaja dikeraskan agar Thea mendengarnya dengan jelas. Gadis yang berusia 22 tahun itu tidak memperdulikan hal ini, diam lebih baik daripada menampik ucapan bibinya yang sengaja memancing Thea.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Weak

    Jam menuju bahwa malam semakin larut, Thea telah berpindah dari balkon menuju sebuah kamar yang ditujukan oleh Yolanda. Sedangkan Yohan kini telah pergi entah kemana. Thea bersiap merebahkan tubuhnya setelah membersihkan tubuhnya tadi.Dalam gelap gadis itu masih terbangun, ia mengedipkan matanya beberapa kali ... berharap agar kantuk datang menghampiri. Tangan Thea terjulur ke atas perutnya, sekarang perutnya mulai membuncit. Gadis itu bersenandung dalam gelap, berharap hal itu dapat membuatnya mengantuk. Namun, nihil ... ia malah menginginkan Yohan berada di sisinya saat ini."Berhenti memikirkan papamu, mama mengantuk!" serunya, ia berbicara dengan bayinya sendiri. Thea terdiam, ia merasa bahwa apa yang baru saja ia lakukan adalah suatu hal yang aneh."Ayo tidur," ajaknya pada bayinya. Thea mulai menata bantal untuk membuat bagian kepalanya lebih tinggi. Gadis itu mulai memejamkan mata.Saat matanya benar-benar telah mengantuk ia merasa melihat

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Yolanda Radcliffe

    Canggung. Sebuah kata yang mampu menjelaskan kondisi Thea saat ini. Gadis itu kini tengah duduk di samping Yohan, mereka berhadapan dengan Yolanda yang menatap kedua sejoli itu dengan tatapan menelisik.Di ruangan ini hanya ada mereka bertiga, para pekerja yang biasanya selalu berada di sekitar Yolanda sudah pergi sedari tadi atas perintah dari Nyonya rumah tersebut."Sekarang bisa kamu jelaskan?" Rupanya Yolanda sudah tak sabar untuk menunggu penjelasan dari Yohan. Yohan mengangkat dagunya, ia menarik napas panjang agar memudahkannya menyelesaikan penjelasannya dalam sekali hentakan napas."Perkenalkan Mom, ini Thea. Aku akan menikah dengannya. Ada beberapa kejadian yang menimpa kami, dan aku memutuskan untuk memilih untuk menikahinya. Aku mohon Mom, tolong jangan menentang pilihanku yang ini," ujarnya dengan wajah datar seakan ini bukanlah hal yang terlalu sulit baginya. Wajah Yolanda tampak syok berat."Menikah?" tanyanya seakan memastikan. Yoh

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Kediaman Radcliffe

    Yohan, nama seorang pria aneh dengan segala misterinya. Thea bahkan sampai sekarang masih tak mengerti apa yang sebenarnya ada di dalam kepala pria itu, dia selalu melakukan segala hal dengan spontanitas ... Thea benar-benar tak bisa menebak langkah apa yang akan dipilih selanjutnya oleh pria itu, seperti saat ini."Kau ... Tinggal di sini, urus seluruh hal yang berkaitan dengan pernikahanku. Tak perlu mewah, cukup dengan pernikahan sederhana dengan mengucap janji di altar," ucap Yohan setelah memerintahkan pada Devan dan notarisnya untuk keluar dari mobil.Saat ini mereka sedang berada di parkiran, tepatnya mereka berdiri tepat di depan mobil milik Yohan."Anda meninggalkan saya, di sini?" tanya Devan memastikan. Yohan mengangguk mantap, lain dengan Devan yang berwajah senang ... notarisnya tak bisa mengendalikan raut wajahnya, mulutnya terbuka kaget tak terima."Apa? Kau tak terima?" tanya Yohan, sungguh mulutnya tak bisa dikontrol. Notarisnya menggeleng, deng

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Pilih Baju Pengantin

    Yohan menghubungi Devan, pria itu meminta flat shoes/sandal wanita untuk dibawakan ke ruangannya. Pria itu berbicara cukup lama, entah apa lagi yang dia minta pada asistennya itu. Setelah beberapa saat ia bicara Yohan baru mematikan ponselnya, pria itu kembali memijat tumit kaki Thea.Pintu diketuk beberapa kali sebelum terbuka, wanita tadi kembali dengan membawa beberapa katalog di tangannya. Awalnya wanita itu terdiam kaget karena melihat atasannya memegang kaki seorang gadis yang tak di kenalnya, tapi ia berusaha untuk profesional dengan tidak memperdulikan hal itu."Permisi, Tuan. Ini beberapa koleksi pakaian pengantin yang toko ini miliki!" ujarnya, ia memberikan buku yang berisikan koleksi foto-foto baju pengantin kepada Thea dan Yohan. Yohan mengangguk, kemudian ia memberikan isyarat untuk wanita itu keluar."Ada yang kau sukai?" tanya Yohan setelah wanita itu benar-benar hilang dari pintu. Thea menengok ke arah Yohan."Sebenarnya apa hal i

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Perjanjian Baru

    Suasana di dalam mobil kembali hening setelah notaris tadi membacakan ulang beberapa poin yang mereka janjikan kemarin, Yohan memberikan beberapa poin tambahan pada perjanjian itu, diantaranya adalah:1. Pihak A (Yohan Radcliffe) bertanggung jawab penuh untuk menafkahi pihak B (Thea) selama masa perjanjian berlangsung.2. Pihak B wajib menerima seluruh hal yang diberikan oleh pihak A selama masa perjanjian berlangsung.3. Setelah masa kontrak berakhir ke dua belah pihak akan tetap berhubungan dengan baik.Thea membaca pembaharuan perjanjian itu dengan tenang, dahinya mengernyit kala mendapati poin ke dua. Gadis itu menatap lekat wajah pria yang tengah mengemudi di sampingnya.Yohan yang sadar bahwa dirinya tengah diperhatikan itu menengok, "Apa?" tanyanya santai. Tangan pria itu bergerak menyetel musik dalam mobilnya, ia memilih menyetel lagu milik mendiang Avicii—the nights."Apa maksudmu aku harus menerima seluruh barang yang kau berikan

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Menuju Rumah Radcliffe

    Thea telah siap dengan pakaiannya beberapa saat lalu, gadis itu mengenakan gaun putih yang memiliki panjang hingga lutut. Rambutnya diikat mengenakan pita agar terkesan rapi."Kenapa, jelek ya?" tanya Thea saat melihat Yohan menelisik penampilannya."Jangan, gini aja. Cantik!" seruan Yohan membuat kecanggungan yang luar biasa di antara mereka berdua. Thea memilih untuk berpura-pura tak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yohan, gadis itu terus membereskan pakaiannya yang berada di dalam koper."Um, ayo pergi!" ajak Yohan. Thea mengerutkan dahinya bingung."Kemana?" tanya gadis itu tanpa beralih dari pekerjanya. Yohan berjalan masuk ke dalam kamar, ia mendudukkan tubuhnya pada ranjang sembari memperhatikan kegiatan yang tengah Thea lakukan."Rumah keluargaku," jawab Yohan mantap. Thea lantas menghentikan kegiatannya, ia menatap Yohan dengan wajah penuh tanda tanya."Kenapa?" Pertanyaan itu akhirnya terlontar juga dari bibir manis

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status