Share

Terimakasih Pria Aneh

Author: Ayu fatma
last update Huling Na-update: 2022-06-30 23:57:04

"Karena aku menyukaimu," Tentu saja ucapan itu tidak benar-benar keluar dari bibir Thomas, hal itu tertelan jauh ke dalam hatinya. Ia bahkan tak memiliki niat untuk mengakui perasaannya setelah beberapa tahun lalu ditolak dengan mentah oleh Thea.

Thomas, merupakan pria yang posesif kepada Thea. Tak membiarkan sama sekali seorang lelaki untuk mendekati gadis itu. Seorang lelaki brengsek, hanya itu yang mampu menggambarkan Thomas. Setelah ditolak dengan mentah oleh Thea, pria itu bergaul dengan banyak gadis, menebar benihnya kepada setiap wanita yang ia temui.

Thea memijit kepalanya saat tak terdengar jawaban dari Thomas setelah beberapa waktu berlalu. "Kau tak akan mengatakannya?" tanya Thea. Thomas berdalih, "Kamu kan sahabatku," ucapnya.

•••

Setelah mengobrol agak lama dengan sahabat masa kecilnya, kini Thea tengah berjalan kaki menuju halte terdekat. Rintik hujan mulai turun membasahi bumi pada sore hari ini, tak sedikit pula pejalan kaki yang ikut meneduh dengan Thea di halte bus.

Setelah berdiri terlalu lama kaki Thea mulai terasa sakit, waktu sudah semakin larut dan hujan juga tak memiliki tanda untuk berhenti.

Thea memberanikan dirinya untuk melangkahkan kaki pergi meninggalkan halte bus yang hanya tersisa beberapa lansia dan wanita hamil disana. Baru beberapa langkah keluar dari tempat berteduh, tubuhnya telah basah kuyup, basah karena air hujan yang menembus lapisan pakaiannya.

Thea mulai melambatkan langkah kakinya. Tangannya turun kebawah untuk melepas sepatu hak tinggi miliknya, hal fatal bisa terjadi jika ia terpeleset saat mengenakan sepatunya. Hanya dengan kaki yang dilapisi oleh stoking, Thea melangkahkan kakinya ke jalanan pelan.

Tak ada satupun kendaraan yang berlalu-lalang, Thea juga gak memiliki niat untuk kembali ke cafe Thomas. Di kota ini banyak pohon besar yang masih terjaga, bau debu yang bercampur dengan air menenangkan pikirannya Thea yang terus terasa kalut dari beberapa hari lalu. Sudah sejak lama dirinya tak merasakan perasaan nyaman ini.

Thea berjalan dengan tenang di trotoar, waktu senja membuat jalanan terlihat sepi. Thea mendongakkan kepalanya, "Seperti inikah rasanya kebebasan?" gumamnya.

"Nona, setidaknya perhatikan pakaian Anda jika ingin bermain dengan hujan!" ucap seseorang dengan suara berat membuat Thea langsung menolehkan kepalanya ke belakang. Thea berjingkat kaget saat menyadari dirinya tak sendirian. Wajah pria itu tak terlihat cukup jelas karena Thea menyipitkan matanya agar tak terkena air hujan secara langsung.

"Apa maksud," ucapan Thea terpotong kala baru saja menyadari apa yang telah dilakukannya di sepanjang jalan, dia lupa mengenakan pakaian yang cukup tipis, berwarna putih pula. Thea berjalan mundur sambil menutupi kedua aset berharga miliknya menggunakan tangan.

"Kemari, aku tidak akan mencabuli dirimu!" ujar pria itu yang membuat Thea semakin berjalan mundur, di Brazil yang memiliki kriminalitas cukup tinggi wajar bagi Thea untuk waspada pada orang asing.

Jari-jari panjang pria itu mencekal tangan Thea saat akan melarikan diri. "Lepaskan tanganku! siapa kau, aku tidak mengenal dirimu!" teriak Thea yang sayangnya tidak akan didengar siapa pun karena hujan yang lebat, "Diamlah aku hanya ingin membantu dirimu!" bentak pria itu, kemudian melepaskan jaket miliknya.

"Pakai ini, walau tak akan bisa menghangatkanmu tetapi itu bisa membantu mu untuk terhindar menjadi korban dari para pelaku pelecehan seksual!" lanjutnya lalu meletakan jaket miliknya di atas kepala Thea.

Pria itu lantas berjalan pergi tanpa sepatah katapun, Thea hanya menatap bengong ke arah laki-laki yang pergi meninggalkan dirinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. "Apa kau seorang ateis? setidaknya ucapkanlah salam!" teriak Thea yang sayangnya masih dapat didengar oleh pria itu.

"Privasi!" teriak pria itu masih dengan membelakangi Thea, lalu berjalan pergi meninggalkann Thea yang tengah terdiam akibat perilakunya. Bagaimana ada manusia sebaik dan semenjengkelkan itu pada saat yang sama!

•••

Thea baru saja keluar dari kamar mandi, setelah membersihkan badan dan pakaiannya basah karena terkena air hujan. Gadis berusia 22 tahun itu melangkahkan kakinya menuju meja rias untuk mengeringkan rambutnya.

"Yohan," gumamnya ketika membaca kartu nama yang tertinggal pada jaket pria yang ditemuinya tadi sore, Thea menggelengkan wajah, berusaha tak acuh dan lebih memilih untuk menaruh kartu nama tadi di samping meja riasnya.

Suara dari hair dryer terdengar, dengar cekatan Thea segera mengeringkan rambut sepinggang miliknya, netra matanya kembali melirik ke arah kartu nama yang terletak di meja sebelah kirinya, "Huh, sepertinya aku memang harus mengembalikan pakaian pria itu!" gumam Thea.

Haruskah dirinya memberikan hadiah tambahan sebagai ucapan terimakasih? Thea berpikir keras soal itu. Setelah beberapa saat berfikir akhirnya Thea menyetujui ide itu. Thea akan mengirimkan pakaiannya dengan kartu ucapan terimakasih bersama beberapa kukis kering sebagai hadiah. Thea berpikir itu seharusnya cukup.

Thea kembali membayangkan momen itu tanpa sadar, tubuh pria itu tinggi. Mungkinkah tingginya di atas angka 200cm? Thea yang bahkan memiliki tinggi di atas rata-rata wanita Brazil tampak lebih pendek jika disandingkan dengan pria itu.

Thea menggelengkan kepalanya untuk mengusir pria itu dari pikirannya. Apakah ia dan pria itu akan bertemu lagi?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Weak

    Jam menuju bahwa malam semakin larut, Thea telah berpindah dari balkon menuju sebuah kamar yang ditujukan oleh Yolanda. Sedangkan Yohan kini telah pergi entah kemana. Thea bersiap merebahkan tubuhnya setelah membersihkan tubuhnya tadi.Dalam gelap gadis itu masih terbangun, ia mengedipkan matanya beberapa kali ... berharap agar kantuk datang menghampiri. Tangan Thea terjulur ke atas perutnya, sekarang perutnya mulai membuncit. Gadis itu bersenandung dalam gelap, berharap hal itu dapat membuatnya mengantuk. Namun, nihil ... ia malah menginginkan Yohan berada di sisinya saat ini."Berhenti memikirkan papamu, mama mengantuk!" serunya, ia berbicara dengan bayinya sendiri. Thea terdiam, ia merasa bahwa apa yang baru saja ia lakukan adalah suatu hal yang aneh."Ayo tidur," ajaknya pada bayinya. Thea mulai menata bantal untuk membuat bagian kepalanya lebih tinggi. Gadis itu mulai memejamkan mata.Saat matanya benar-benar telah mengantuk ia merasa melihat

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Yolanda Radcliffe

    Canggung. Sebuah kata yang mampu menjelaskan kondisi Thea saat ini. Gadis itu kini tengah duduk di samping Yohan, mereka berhadapan dengan Yolanda yang menatap kedua sejoli itu dengan tatapan menelisik.Di ruangan ini hanya ada mereka bertiga, para pekerja yang biasanya selalu berada di sekitar Yolanda sudah pergi sedari tadi atas perintah dari Nyonya rumah tersebut."Sekarang bisa kamu jelaskan?" Rupanya Yolanda sudah tak sabar untuk menunggu penjelasan dari Yohan. Yohan mengangkat dagunya, ia menarik napas panjang agar memudahkannya menyelesaikan penjelasannya dalam sekali hentakan napas."Perkenalkan Mom, ini Thea. Aku akan menikah dengannya. Ada beberapa kejadian yang menimpa kami, dan aku memutuskan untuk memilih untuk menikahinya. Aku mohon Mom, tolong jangan menentang pilihanku yang ini," ujarnya dengan wajah datar seakan ini bukanlah hal yang terlalu sulit baginya. Wajah Yolanda tampak syok berat."Menikah?" tanyanya seakan memastikan. Yoh

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Kediaman Radcliffe

    Yohan, nama seorang pria aneh dengan segala misterinya. Thea bahkan sampai sekarang masih tak mengerti apa yang sebenarnya ada di dalam kepala pria itu, dia selalu melakukan segala hal dengan spontanitas ... Thea benar-benar tak bisa menebak langkah apa yang akan dipilih selanjutnya oleh pria itu, seperti saat ini."Kau ... Tinggal di sini, urus seluruh hal yang berkaitan dengan pernikahanku. Tak perlu mewah, cukup dengan pernikahan sederhana dengan mengucap janji di altar," ucap Yohan setelah memerintahkan pada Devan dan notarisnya untuk keluar dari mobil.Saat ini mereka sedang berada di parkiran, tepatnya mereka berdiri tepat di depan mobil milik Yohan."Anda meninggalkan saya, di sini?" tanya Devan memastikan. Yohan mengangguk mantap, lain dengan Devan yang berwajah senang ... notarisnya tak bisa mengendalikan raut wajahnya, mulutnya terbuka kaget tak terima."Apa? Kau tak terima?" tanya Yohan, sungguh mulutnya tak bisa dikontrol. Notarisnya menggeleng, deng

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Pilih Baju Pengantin

    Yohan menghubungi Devan, pria itu meminta flat shoes/sandal wanita untuk dibawakan ke ruangannya. Pria itu berbicara cukup lama, entah apa lagi yang dia minta pada asistennya itu. Setelah beberapa saat ia bicara Yohan baru mematikan ponselnya, pria itu kembali memijat tumit kaki Thea.Pintu diketuk beberapa kali sebelum terbuka, wanita tadi kembali dengan membawa beberapa katalog di tangannya. Awalnya wanita itu terdiam kaget karena melihat atasannya memegang kaki seorang gadis yang tak di kenalnya, tapi ia berusaha untuk profesional dengan tidak memperdulikan hal itu."Permisi, Tuan. Ini beberapa koleksi pakaian pengantin yang toko ini miliki!" ujarnya, ia memberikan buku yang berisikan koleksi foto-foto baju pengantin kepada Thea dan Yohan. Yohan mengangguk, kemudian ia memberikan isyarat untuk wanita itu keluar."Ada yang kau sukai?" tanya Yohan setelah wanita itu benar-benar hilang dari pintu. Thea menengok ke arah Yohan."Sebenarnya apa hal i

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Perjanjian Baru

    Suasana di dalam mobil kembali hening setelah notaris tadi membacakan ulang beberapa poin yang mereka janjikan kemarin, Yohan memberikan beberapa poin tambahan pada perjanjian itu, diantaranya adalah:1. Pihak A (Yohan Radcliffe) bertanggung jawab penuh untuk menafkahi pihak B (Thea) selama masa perjanjian berlangsung.2. Pihak B wajib menerima seluruh hal yang diberikan oleh pihak A selama masa perjanjian berlangsung.3. Setelah masa kontrak berakhir ke dua belah pihak akan tetap berhubungan dengan baik.Thea membaca pembaharuan perjanjian itu dengan tenang, dahinya mengernyit kala mendapati poin ke dua. Gadis itu menatap lekat wajah pria yang tengah mengemudi di sampingnya.Yohan yang sadar bahwa dirinya tengah diperhatikan itu menengok, "Apa?" tanyanya santai. Tangan pria itu bergerak menyetel musik dalam mobilnya, ia memilih menyetel lagu milik mendiang Avicii—the nights."Apa maksudmu aku harus menerima seluruh barang yang kau berikan

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Menuju Rumah Radcliffe

    Thea telah siap dengan pakaiannya beberapa saat lalu, gadis itu mengenakan gaun putih yang memiliki panjang hingga lutut. Rambutnya diikat mengenakan pita agar terkesan rapi."Kenapa, jelek ya?" tanya Thea saat melihat Yohan menelisik penampilannya."Jangan, gini aja. Cantik!" seruan Yohan membuat kecanggungan yang luar biasa di antara mereka berdua. Thea memilih untuk berpura-pura tak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yohan, gadis itu terus membereskan pakaiannya yang berada di dalam koper."Um, ayo pergi!" ajak Yohan. Thea mengerutkan dahinya bingung."Kemana?" tanya gadis itu tanpa beralih dari pekerjanya. Yohan berjalan masuk ke dalam kamar, ia mendudukkan tubuhnya pada ranjang sembari memperhatikan kegiatan yang tengah Thea lakukan."Rumah keluargaku," jawab Yohan mantap. Thea lantas menghentikan kegiatannya, ia menatap Yohan dengan wajah penuh tanda tanya."Kenapa?" Pertanyaan itu akhirnya terlontar juga dari bibir manis

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status