Share

Bab 2

Auteur: Julliana
Aku tidak ragu, langsung berbalik dan keluar dari kamar dengan masih mengenakan piama. Selama lima tahun pernikahan, aku sudah sangat mengenal sifat Neil. Dia terlihat lembut, tetapi sebenarnya sangat dominan.

Aku harus selalu bersikap penurut seperti hewan peliharaan, barulah dia akan memperlakukanku dengan ramah. Hari ini aku terus-menerus menentangnya, tentu saja dia marah.

Namun, koper yang dibuang oleh anaknya malam ini sudah cukup menyadarkanku. Sekeras apa pun ibu tiri berusaha, tetap saja dianggap orang luar. Aku memang sudah seharusnya pergi.

Setelah memesan penerbangan ke Palis untuk besok, aku mencari kamar tamu dan tidur di sana. Pukul 6 pagi, aku terbangun seperti biasa.

Karena Neil tidak suka sarapan buatan pembantu dan hanya mau makan masakanku, selama lima tahun ini aku selalu bangun pagi untuk menyiapkan sarapan bagi dia dan Wayne. Jam biologisku pun sudah terbentuk. Namun, hari ini aku mengabaikannya, memaksakan diri memejamkan mata lagi dan kembali tidur.

Entah berapa lama waktu berlalu, tiba-tiba terdengar suara keras. Neil membuka pintu kamar tamu, menegur dengan kesal, "Yuko, kenapa hari ini kamu nggak bangunin aku dan Wayne? Baju, dasi, semuanya nggak disiapkan, bahkan sarapan pun nggak ada."

Aku tetap berbaring dengan mata tertutup. "Pak Neil, kalau aku nggak bangunin kamu, kamu nggak bisa pasang alarm sendiri ya?"

Neil termangu. Selama lima tahun ini, aku selalu mengatur semuanya di pagi hari. Begitu disuruh mengandalkan diri sendiri, dia pun kesal.

"Bukannya ini kewajibanmu sebagai istri? Hal yang bahkan Quela bisa lakukan, kenapa kamu nggak bisa?"

Oh, mantan istrinya itu memang rajin. Meskipun aku tidak pernah bertemu langsung dengannya, dia sering mengirimiku pesan, mengatakan dia akan segera kembali ke negara ini dan menyuruhku cepat-cepat berkemas sekaligus angkat kaki.

Aku menggeliat di atas ranjang. "Kamu bisa balikan lagi sama mantan istrimu. Aku nggak keberatan."

Dahi Neil berkerut. "Kamu merenung semalaman cuma buat ambil keputusan itu? Yuko, realistis sedikit. Kamu nggak punya gelar, nggak punya pengalaman, sudah jadi ibu rumah tangga bertahun-tahun, sudah sepenuhnya terputus dari dunia luar. Kalau pisah dariku, kamu bisa bertahan hidup?"

"Aku tahu kenapa kamu bersikap begini. Karena Wayne buang barangmu dan bilang dia lebih suka Quela. Kamu bukan sedih, tapi cuma mau manfaatin momen ini buat minta tambahan uang. Oke, nggak masalah, aku tambahkan. Aku bisa tambah 200 juta lagi setiap bulan, jadi berhenti ngambek."

Neil memberiku ultimatum. "Aku ada rapat pagi ini. Bangun dan antar Wayne ke sekolah." Setelah itu, dia langsung pergi.

Aku perlahan membuka mata. Mataku merah, tetapi akhirnya aku tak mengatakan apa-apa. Aku menekan semua rasa perih dan sakit sekuat mungkin.

Di mata Neil, aku adalah wanita yang bisa dibeli dengan uang. Dia mencoba mempertahankanku dengan uang, niatnya cukup tulus. Namun, dia tak tahu bahwa aku sudah bulat ingin bercerai. Aku tak ingin lagi menunggu persetujuannya untuk pergi.

Aku bangkit, menyikat gigi. Saat keluar kamar, aku melihat Wayne sudah berdiri di depan pintu dengan ransel di punggung. Begitu melihatku, dia mendengus kesal.

Aku tidak menggubrisnya, hanya mengambil sepotong roti untuk diri sendiri.

Wayne langsung memekik, "Aku nggak mau roti! Aku mau bubur jamur!"

Namun, saat dia melihatku memasukkan roti itu ke mulut, dia tiba-tiba terdiam. Dia baru sadar, roti itu bukan untuknya. Saat itu juga, perutnya berbunyi. Wajahnya pun memerah saat memprotes, "Hei! Jangan makan lagi! Cepat antar aku ke sekolah!"

Aku duduk dan lanjut makan. "Kamu pergi saja sendiri."

Wayne menatapku tak percaya. "Kamu ... kamu suruh aku pergi sendiri?"

Aku melirik ke arahnya. "Kamu sudah tujuh tahun, sudah bisa pergi ke sekolah sendiri."

Dia mengentakkan kaki dengan marah. Wajah kecilnya penuh rasa tidak puas kepadaku.
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Kembalinya Mantan Istri Suamiku   Bab 10

    Melihat Neil, Wayne langsung mundur ketakutan. "Aku ... aku nggak mau balik ke tempat itu!"Namun, orang di belakang Neil tidak memberinya kesempatan untuk melawan. Orang itu maju dan mengangkat Wayne seperti mengangkat anak ayam, lalu membawanya pergi.Aku menatap pemandangan itu dengan heran. "Apa yang terjadi?"Neil duduk di hadapanku, tatapannya tampak rumit. "Quela sudah kumasukkan ke penjara dan anaknya kukirim ke panti asuhan. Tapi, dua hari ini si bocah kabur. Hari ini aku akhirnya berhasil menemukanmu."Aku hanya mengangguk dan mencela, "Kulihat dulu kamu lumayan peduli sama dia. Kenapa nggak kamu besarkan saja?"Wajah Neil langsung menjadi suram. "Aku memang buta waktu itu. Demi dia, aku mengatakan hal-hal yang menyakitimu. Maaf."Aku terkekeh-kekeh. "Nggak perlu minta maaf, karena aku juga nggak berniat memaafkanmu."Neil menatapku lekat-lekat, masih belum menyerah. "Yuko, apa benar-benar nggak ada harapan lagi?"Aku menuangkan secangkir teh, lalu menyodorkannya ke depan Nei

  • Kembalinya Mantan Istri Suamiku   Bab 9

    Kerumunan mulai riuh. Semua mata tertuju padaku, menunggu jawabanku.Aku berkata pelan, "Maaf, aku menolak."Suasana pesta mendadak menjadi dingin. Sekretarisku yang berambut pirang dan bermata biru melangkah maju, mengangkat gelas ke arah Neil sambil bercanda."Maaf, Pak Neil. Bu Yuko sudah punya pasangan. Kamu ingin mencuri perhatian dariku ya?" Usai berkata demikian, dia menggandengku pergi tanpa menoleh ke belakang.Neil mengejarku hingga ke luar aula, akhirnya menangkap pergelangan tanganku dan bertanya dengan nada tak rela."Yuko, selama lima tahun ini, kamu sama sekali nggak pernah mencintaiku? Kamu sungguh tega bertindak sekejam ini?"Aku segera melepaskan tangannya dan menyahut dengan dingin, "Neil, jangan terlalu tinggi hati. Kalau saja wajahmu nggak mirip dengan dia, menurutmu aku akan menikahimu?"Neil terkejut. "Mirip dia? Siapa?"Aku mencibir. "Bukan urusanmu."Aku langsung masuk ke kursi penumpang depan dan menutup pintu dengan keras.Neil merapat ke jendela, menatapku d

  • Kembalinya Mantan Istri Suamiku   Bab 8

    Setelah aku mengizinkannya, Neil perlahan duduk di hadapanku."Yuko, aku tahu Quela mengirimkan video itu kepadamu. Saat itu aku habis minum sedikit, jadi nggak sempat menghindar. Tapi, sekarang aku sudah mengusir Quela dan anaknya dari hidupku ...."Aku menyela dengan suara tenang, "Kalau ada yang mau dibicarakan, langsung saja. Aku sibuk, masih ada banyak kerjaan."Neil menggigit bibirnya, seperti ingin bicara, tetapi ragu-ragu. Akhirnya, dia berucap, "Maafkan aku, Yuko."Begitu mendengar tiga kata itu, kelopak mataku sedikit berkedut. Selama lima tahun pernikahan, ini pertama kalinya aku mendengar permintaan maaf darinya. Ternyata Neil juga bisa minta maaf.Dia menunduk, suaranya penuh ketulusan. "Selama ini aku telah menyakitimu. Baru setelah kamu pergi, aku sadar betapa berharganya kamu untukku. Kita masih bisa mulai dari awal lagi, 'kan?"Tanganku yang memegang pena sontak membeku. Aku menatapnya tanpa ekspresi.Neil terlihat gugup, telapak tangannya bahkan basah oleh keringat. J

  • Kembalinya Mantan Istri Suamiku   Bab 7

    Setelah berkata demikian, Neil pergi tanpa menoleh sedikit pun.....Sesampainya di Palis, aku pindah ke sebuah rumah kecil dua lantai bergaya barat. Aku membagi uangku menjadi dua bagian. Sebagian untuk dana operasional, sebagian lagi untuk berinvestasi dalam sebuah usaha.Jurusan kuliahku dulu adalah manajemen keuangan. Jika dulu aku tidak gegabah menikah dengan Neil, seharusnya aku sudah punya karierku sendiri.Namun, tidak ada kata terlambat untuk memulai usaha. Aku orang yang sangat sigap. Hari kedua setelah pindah, aku langsung membuat rencana dan mencari lokasi untuk bisnisku.Satu bulan kemudian, perusahaanku sudah beroperasi dengan stabil dan mulai terlihat di pasar.Aku sibuk luar biasa. Sekretarisku mengetuk pintu kantorku dengan hati-hati. Setelah aku mengizinkan, dia baru membuka pintu sedikit dan menjulurkan kepalanya ke dalam."Bu Yuko, ada wanita yang namanya Quela ingin bertemu denganmu."Tanganku yang sedang menandatangani dokumen sontak terhenti. Aku mencoba menginga

  • Kembalinya Mantan Istri Suamiku   Bab 6

    Di sisi lain, Neil duduk di meja makan. Jemarinya perlahan mengusap permukaan gelas anggur. Mengingat wajahku yang pucat, entah kenapa hatinya terasa tidak tenang.Makanan hampir habis. Quela duduk di sampingnya. Aroma parfum yang menyengat langsung menyelimuti tubuh Neil. Neil mengernyit, lalu tangan Quela menyentuh punggung tangannya."Neil, hari sudah malam. Gimana kalau kita ke rumahku saja? Kita minum sedikit lagi," ucap Quela dengan suara lembut.Neil menarik tangannya. "Lain kali saja, sudah malam. Aku harus bawa Wayne pulang."Tanpa menunggu jawaban dari Quela, dia langsung berdiri dan mengajak Wayne pulang. Namun, saat mereka tiba di rumah, sosokku sudah tak ada lagi di sana.Rasa gelisah di hati Neil semakin merajalela. Dia mengeluarkan ponselnya. Ketika melihat sebuah pesan, hatinya semakin kacau.Dia mencoba meneleponku berulang kali, tetapi semua panggilan menunjukkan bahwa nomorku sedang di luar jangkauan.Tepat saat itu, bel rumah berbunyi. Neil segera membuka pintu. Nam

  • Kembalinya Mantan Istri Suamiku   Bab 5

    Tak lama kemudian, pintu depan tertutup dengan bunyi yang keras. Aku duduk di sofa, menarik sudut bibirku tanpa bersuara sedikit pun.Aku sudah berkali-kali membahas soal perceraian, tetapi Neil sama sekali tak menganggap serius. Mungkin karena dulu aku terlalu mencintainya.Semua cinta dan perhatian kuberikan tanpa sisa untuk Neil dan Wayne, hingga mereka merasa tak akan pernah kehilangan diriku. Mereka berpikir aku tidak akan benar-benar pergi.Namun, kali ini mereka salah besar. Aku sudah tak sanggup lagi tinggal di sini. Entah Neil mau tanda tangan atau tidak, hari ini aku tetap akan pergi.Aku duduk lama, hingga rasa sakit di perut perlahan menghilang. Tiba-tiba, layar ponselku menyala. Muncul sebuah pesan. Aku membukanya, ternyata dari Quela.[ Kamu sudah menikmati hidup sebagai istri Neil selama lima tahun. Sekarang aku kembali, saatnya kamu enyah dari sini. ]Segera setelah itu, masuk sebuah video. Dalam video itu, Wayne berlari masuk ke mobil, duduk manis di pangkuan Quela sam

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status