Short
Kembalinya Mantan Istri Suamiku

Kembalinya Mantan Istri Suamiku

От :  JullianaПолный текст
Язык: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Главы
1Кол-во прочтений
Читать
Добавить в мою библиотеку

Share:  

Report
Aннотация
Каталог
SCAN CODE TO READ ON APP

Bos besar dunia bisnis bercerai dan membesarkan anak sendiri. Aku pun buru-buru menikah lagi dengannya. Selama lima tahun menikah, aku berhenti dari pekerjaanku dan sepenuhnya menjalani peran sebagai ibu rumah tangga yang baik sekaligus istri yang setia. Sampai mantan istri Neil tiba-tiba bersiap untuk kembali ke negara ini. Malam itu juga, putra Neil yang berusia lima tahun, melempar semua barang-barangku dari kamar utama ke kamar tamu. "Kamu cuma ibu tiri! Kamu nggak boleh tidur sama ayahku! Aku nggak mau ibuku sedih! Kamu harus keluar dari rumah kami!" Para pembantu tertawa mengejek, sementara Neil hanya mengangkat alis dan menasihatiku dengan enteng. "Anak berpihak ke ibu kandungnya itu wajar. Jangan terlalu dipikirin. Sekarang yang jadi istriku 'kan kamu." Aku hanya mengangguk patuh dan mulai membereskan koperku yang berantakan dengan tenang. Tengah malam, Neil mencoba naik ke tempat tidurku. Aku menolaknya. "Perjanjian pernikahan kita tinggal dua hari lagi. Dua hari lagi, kita cerai."

Узнайте больше

Chapter 1

Bab 1

Neil sama sekali tidak peduli, hanya mengusap kepalaku dengan lembut.

"Marah sama Wayne? Atau karena Quela? Dia cuma datang sebentar untuk lihat anaknya, nggak bakal mengancam posisimu. Lagi pula, sekarang aku cukup puas sama kamu, kenapa harus cerai?"

Aku menunduk dan menatap ke bawah. "Karena aku sudah capek."

Neil sedikit terkejut, lalu terkekeh-kekeh. Jemarinya yang panjang mengangkat daguku. "Capek? Bukankah dulu kamu menikah denganku demi uang? Kamu mau pergi seperti Quela, supaya aku lebih memperhatikanmu?"

Quela adalah mantan istri Neil yang masih belum Neil lupakan sampai detik ini. Aku pun menepis tangannya. "Aku nggak bakal begitu."

Neil tertawa sinis. "Memang lebih baik jangan. Quela memang sombong sejak lahir. Dulu aku nggak bisa kasih dia kehidupan yang layak, jadi dia pergi. Aku bisa paham. Tapi, kamu bukan dia. Kalau kamu pergi, aku nggak akan menahan."

"Lagi pula, selama ini uang yang kukasih juga nggak sedikit, 'kan? Ke depannya juga akan tetap sama. Jadi, kamu masih mau ribut soal cerai?" Suaranya penuh dengan ejekan, langsung menusuk hatiku.

Aku tersenyum pahit, mataku suram. Selama lima tahun menikah dengan Neil, pria ini sering kali membandingkanku dengan Quela. Di mata Neil dan anaknya, sekeras apa pun aku berusaha, aku tetap kalah dari Quela.

Aku tidak secantik Quela, tidak secemerlang Quela. Mungkin karena cara kami bertemu yang salah, aku merasa dia tidak pernah benar-benar menghargaiku.

Lima tahun lalu, Neil nyaris bangkrut. Di masa paling terpuruknya, Quela meninggalkan mereka. Saat itu, Neil datang padaku dengan uang di tangan, memintaku menikah kontrak dengannya sekaligus mengurus anaknya.

Aku setuju. Selama lima tahun ini, aku memberikan seluruh hatiku. Namun, ternyata aku terlalu serakah karena berharap bisa benar-benar punya keluarga. Sekarang bahkan saat membahas soal cerai, aku dianggap sedang bercanda.

Neil mulai kesal melihatku diam saja. Dia mengeluarkan setumpuk uang dari lemari, meletakkannya di atas nakas. "Wayne juga nggak mempermalukanmu di depan banyak orang. Kamu memang bukan ibu kandungnya, jadi apa harus sakit hati dan ribut tengah malam begini? Uang ini sudah cukup buat memulihkan harga dirimu, 'kan?"

Jumlahnya setidaknya 200 juta. Aku memang suka uang. Orang yang sudah terbiasa miskin tidak bisa hidup tanpa uang. Dulu setiap kali aku sakit hati, Neil memberiku uang dan aku langsung senang lagi. Namun, sekarang aku hanya ingin pergi.

Aku menatap Neil. "Dua hari lagi kita cerai. Mulai malam ini, kita tidur di kamar terpisah."

Neil tertawa saking marahnya. Kemudian, dia tiba-tiba melempar lampu di nakas, menatapku dengan dingin.

"Yuko, sepertinya akhir-akhir ini aku terlalu baik sama kamu, sampai kamu jadi kurang ajar begini. Keluar! Berdiri di halaman, biar pikiranmu lebih jernih setelah kena angin malam. Pikirkan baik-baik, apa kamu benaran sudah bosan hidup enak. Setelah itu, baru kita bahas soal cerai!"
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Комментарии

Комментариев нет
10
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status