"Dewa Pedang... Apa kau sudah tahu apa akan kesalahanmu?"
Sebuah suara menggelegar terdengar dari sosok tertinggi di kekaisaran para dewa.Kesalahan ini terjadi pada Shen Luo Xiang, sang Dewa Pedang. Shen Luo Xiang merupakan sosok yang disegani oleh para Dewa. Akan tetapi, sebuah kesalahan besar harus membuatnya membayar semuanya.Kini Shen Luo Xiang hanya diam, bingung, dan dia tidak bisa mengingat apapun yang telah ia lakukan.Wajahnya semakin pucat tatkala melihat jasad kekasihnya, yaitu Shen Shi Shi sudah terbaring lemah dihadapannya dengan luka pedang emas tertancap tepat di jantungnya."Yang Mulia! Sudah jelas dia adalah pelakunya! Apalagi yang harus dibicarakan!" bantah Dewa Api dengan wajah kesalnya."Benar apa yang dikatakan Dewa Api... Apalagi tidak hanya Dewi Shi Shi... Bahkan para tetua klan Dewa Pedang juga menjadi korban dari keganasan Shen Luo Xiang!" Dewa Racun juga memberi pendapatnya."Dia telah menjadi iblis!" timpal salah satu Dewa lainnya."Bajingan! Aku tidak akan pernah melakukan hal keji..."Namun, Dewa Api segera menghentikan ucapan Dewa Pedang dengan menarik rambutnya."Dasar sialan! Apa kau masih ingin membela dirimu? Sudah jelas semua kejahatan yang kau buat... Dan lagi, ayahmu telah dibunuh oleh Iblis... Tetapi kenapa kamu malah membabi buta menyerang para Dewa?!"Ungkapan dari Dewa Api membuat Dewa Pedang terdiam. Ia mulai sedikit mengerti kejadian yang telah terjadi."Tapi semua ini bukan kendaliku! Apalagi membunuh kekasihku sendiri..."Saat akan melanjutkan ucapannya, Dewa Api kembali memotong pembicaraannya."Buka matamu baik-baik! Dan lihat apa yang telah kau lakukan!" Dewa Api mulai membentuk teknik formasi.Swuuuung!Udara seketika bergetar, beberapa detik kemudian muncul sebuah cermin raksaksa di hadapan Dewa Pedang. Cermin ini merupakan mata besar yang dimiliki oleh para Dewa untuk melihat kejadian lalu.Sebelumnya, saat masa berkabung di klan Dewa Pedang, Shen Luo Xiang tiba tiba mengamuk dan membunuh para tetua klan yang ada di sekitarnya.Tidak hanya para tetua klan. Bagaikan seorang Iblis, Dewa Pedang juga menyerang para Dewa yang tengah menghadiri acara pemakaman Shen Luo Jun, ayah Shen Luo Xiang.Seketika klan Dewa Pedang menjadi medan pertempuran mengerikan, dan Shen Luo Xiang berhasil mengalahkan satu persatu pasukan Langit. Hingga Shen Shi Shi tiba, dan mengorbankan dirinya agar Kaisar Dewa tidak terbunuh pada saat itu."Sialan a-aku!" ucap terbata bata Shen Luo Xiang kemudian tertunduk pasrah."Sudah jelas bukan? Apa kau ingin membela dirimu lagi!" bantah Dewa Api.Kaisar Dewa yang sejak tadi hanya diam kini mulai memberikan perintahnya."Karena Dewa Pedang melakukan kesalahan besar... Hari ini, Dewa Pedang akan di hukum mati!" ucap Kaisar Dewa, membuat cuaca di siang hari itu menjadi gelap.Petir menari-nari diatas langit seperti tidak terima atas keputusan dari Kaisar Dewa. Namun, kejahatan Dewa Pedang sudah terlalu parah. Dan hanya hukuman mati yang pantas didapatkan oleh Dewa Pedang.Senyum tipis terpampang di sudut Dewa Api.Namun tidak dengan beberapa Dewa seperti Dewa Bintang, karena menurutnya kejadian yang menimpa Shen Luo Xiang adalah kejadian di luar kendali. Dan seharusnya Kaisar Dewa memberikan perintah untuk melakukan penyelidikan yang lebih dalam lagi."Tapi bukankah...""Apa kau juga bersekongkol dengannya, wahai Dewa Bintang?" tanya Dewa Api mencela.Tidak mau tahu berkata apa, Dewa Bintang hanya bisa mengeraskan rahangnya."Keputusanku sudah bulat! Sekarang pilihlah hukuman kematianmu Dewa Pedang..." ucap Kaisar Dewa lagi.Shen Luo Xiang yang sejak tadi berpikir kini hanya menganggukan kepalanya. Meskipun kecewa, dengan lantang Shen Luo Xiang akan menerima hukuman mati ini dengan baik."Hukuman Sumur Ilahi!"Seketika ruangan aula Dewa menjadi riuh dengan permintaan Shen Luo Xiang. Karena yang mereka tahu, hukuman mati ini lebih dari siksaan yang tidak berujung."Apa dia sudah gila!""Sial dia lebih memilih mati secara perlahan dari pada mati tanpa merasakan rasa sakit!"Ruangan yang menjadi ramai akan komentar para Dewa, membuat Kaisar Dewa segera mengkondisikan ruangan yang ramai."Tenanglah! Karena ini keputusannya, maka aku akan mengabulkannya... Sebelum itu, aku akan memeriksa kondisi sumur Ilahi terlebih dahulu... Setelah ini, Dewa Pedang akan segera di eksekusi!""Dewa Api... Dewa Racun, kalian bawa Dewa Pedang ke arah penjara Langit... Setelah ini bantu aku menyiapkan hukuman mati untuknya!""Baik Yang Mulia!" Dewa Api dan Dewa Racun berucap kompak segera membawa Shen Luo Xiang kearah penjara Langit.Setibanya di penjara Ilahi."Dewa Pedang... Apa kau tahu semua ini adalah rencana yang telah kusiapkan lama untukmu?"Setelah rantai petir Ilahi terpasang. Dewa Api memberikan jawaban dari kebingungan yang dialami oleh Dewa Pedang.Shen Luo Xiang begitu terkejut dengan penuturan ucapan ini. Bahkan, emosinya seketika meledak hebat yang membuat aura didalam penjara Langit menjadi mencekam."Ka-kau...""Iya semua ini aku yang melakukannya... Jadi nikmatilah hukuman mati yang akan kau terima... Hahahaha!" Dewa Api dan Dewa Racun segera meninggalkan penjara langit.Bwooooong!Aura pedang yang sangat mengerikan merembes dari tubuh Shen Luo Xiang. Dengan segala upaya untuk melepaskan diri, usahanya kini sia sia setelah petir Ilahi menyambar tubuhnya.Traaack! Traaaack!"Bajingan... Aku dijebak! Bahkan kekasihku harus mati di tanganku sendiri... Dan lagi, semua ini... Arrrggghh!" Berusaha melepaskan diri, ribuan petir Ilahi segera menyambar ketubuh Shen Luo Xiang.Disaat ribuan petir menyambar tubuhnya, tiba tiba Kaisar Dewa muncul, kerutan wajah sedikit heran melihat amarah Shen Luo Xiang yang meledak ledak. Karena hukuman harus segera terlaksana, Kaisar Dewa membawa Shen Luo Xiang secara paksa ke arah Sumur Ilahi. Setibanya di tempat pengeksekusian, puluhan Dewa menghadiri acara ini dengan wajah yang sulit digambarkan.Tanpa mengatakan apapun, Shen Luo Xiang berjalan kearah ujung Sumur Ilahi. Dengan perasaan yang sangat marah karena mengetahui dalang dibalik kematian ayah, serta kekasihnya. Shen Luo Xiang berhenti tepat diujung Sumur sambil menatap tajam Dewa Api."Hari ini... aku bersumpah! Jika ada kehidupan selanjutnya untukku! Maka... Aku akan membuktikan bahwa diriku tidaklah salah! Dan yang harus kalian ingat, siapapun yang menjebakku... Akan kubuat seratus kali lipat lebih penderitaan yang sama diderita olehku!"Blaaaaar!Sumpah Shen Luo Xiang dijawab oleh takdir dengan kemunculannya petir Ilahi menyambar diatas langit. Seketika suasana pengeksekusian ini menjadi tegang karena sumpah yang dikatakan Shen Luo Xiang.Tanpa menunggu jawaban mereka, Shen Luo Xiang segera terjun kedasar Sumur Ilahi."Arrghhhh!"Teriakan Shen Luo Xiang terus menggema didalam sumur disaat api dari Sumur Ilahi membakar tubuh Shen Luo Xiang. Sepuluh menit kemudian, suara Shen Luo Xiang akhirnya menghilang yang ditandakan bahwa Dewa Pedang telah mati. Namun yang tidak mereka ketahui, sumpah Shen Luo Xiang telah dikabulkan oleh takdir.Hingga Shen Luo Xiang yang mengira telah mati kini mendapati rohnya berada di kegelapan tak berujung.***“Apa ini adalah dunia kematian?” gumam Shen Luo Xiang duduk tenang sambil memikirkan bagaimana caranya agar bisa bereinkarnasi kembali.Namun, di tengah pikirannya yang kacau. Shen Luo Xiang melihat seutas cahaya didepannya sejauh satu kilometer. Merasa aneh dengan adanya cahaya itu, Shen Luo Xiang segera menghampiri cahaya itu.Wuuuuush!Roh tubuhnya tiba tiba menghilang, lalu cahaya itu membuat matanya terpejam sejenak. Beberapa menit kemudian, Shen Luo Xiang dapat melihat kembali, namun anehnya ia mendapati kesadarannya telah berada di dalam kamar yang cukup nyaman.“A-aku dimana?”Saat ingin bangun dari tidurnya, Shen Luo Xiang merasakan tubuhnya tidak bisa digerakan sama sekali.“Sial ada apa dengan tubuh ini!” gumam Shen Luo Xiang kemudian memeriksa tubuhnya sendiri.Beberapa detik kemudian.“Dantian rusak... Memiliki tiga akar elemen?” Gumam Shen Luo Xiang begitu terkejut melihat kondisi tubuhnya.Tidak mengetahui apapun yang terjadi. Tiba tiba pintu kamarnya terbuka, dibarengi dengan munculnya sosok wanita cantik berusia empat puluh tahunan.“Xianger... Kau sudah bangun?” tanya Wanita itu segera memeluk tubuh Shen Luo Xiang.“I-ibu kira, ibu tidak akan pernah melihatmu lagi huhu...”Di tengah kebingungannya, Shen Luo Xiang tahu. Bahwa Rohnya telah memasuki tubuh orang lain. Meski ini adalah hal baik, namun kondisi tubuhnya begitu parah dengan luka Dantian yang rusak. Serta lumpuhnya syaraf pergerakan dari tubuh Luo Xiang yang ia pinjam.“Nak... Maafkan ibu, karena ibu ada urusan jadi tidak bisa melindungimu... “ tangis Luo Lan, ibu dari tubuh barunya.Shen
Setelah seharian lelah berlari tanpa henti, Luo Xiang segera duduk bersila dihalaman depan kediamannya sendiri, sembari memeriksa luka Dantiannya yang rusak.Disisi lain, Han Fei yang babak belur telah pergi dan kembali ke arah penginapannya. Karena malu akan kekalahannya dari Luo Xiang. Sebagai tuan muda kedua dari klan Han, Han Fei melaporkan kejadian tadi pada Han Lu.“Kakak apa kau tidak mau memberinya pelajaran lagi?!” bantah Han Fei yang kecewa karena kakaknya seperti tidak perduli akan masalahnya.“Bocah bodoh! Dia tidak bisa berkultivasi lalu apa yang kau takutkan? Dan lagi, kenapa mukamu bisa dibuat seperti babi?” tanya Han Lu tidak tertarik namun heran.Sebuah senyum kecil untuk memprovokasi kakaknya muncul di sudut bibir Han Fei.“Kakak... Di-dia bermain curang menggunakan serbuk racun untuk mengelabuiku... jadi inilah hasilnya!”Han Lu sedikit terkejut. Meski terkena racun, setidaknya adiknya yang berada di tingkat Dao Awal bintang tiga ini juga tidak mungkin dapat babak b
Keluar dengan santai, Luo Xiang segera berpamitan pada Luo Lan dan Luo Jin.“Ibu, kakek... Xianger ingin berpamitan...”Luo Lan beserta kakeknya mengangguk secara bersamaan. Meski berat melepas kepergian anaknya ini. Namun karena Luo Xiang sudah memutuskannya sendiri, ia tidak mungkin dapat terus menahannya.“Ohh iya ibu... Di mana aku dapat menemukan banyak Hewan Iblis?” Tanya Luo Xiang mengejutkan Luo Lan.“Nak apa kau bercanda?” Tanya Luo Lan.Menggunakan wajah memelas, Luo Xiang memandang kakeknya yang berpura pura tidak melihatnya.“Kek...”“Haiiish...” Luo Jin hanya bisa menghela napas panjang.“Apa kau yakin?”Shen Luo Xiang hanya menganggukan kepalanya. Melihat keyakinan ini, Luo Jin kemudian memberikan beberapa pilihan untuk Luo Xiang.“Di Kekaisaran Abadi ini ada dua tempat yang dapat kau kunjungi... Satu Hutan Iblis, yang kedua Gurun Kematian... Penjelasan singkat, lebih baik kamu memilih Gurun Kematian.”“Memang kenapa kek?”“Disana mencakup wilayah sekte Lonceng Suci... J
Luo Jin yang merasa tidak ada hewan iblis berbahaya di kedalaman hutan Iblis bagi Luo Xiang segera kembali ke klan Luo. Disisi lain, Luo Xiang tahu kakeknya memantau dari jauh. Karena hal ini sengaja membuatnya memperlihatkan teknik berpedangnya agar kakeknya percaya dia dapat mempertahankan dirinya sendiri. Setelah kepergian kakeknya, senyum misterius terlihat disudut bibir Luo Xiang. Entah apa yang dipikirkan, yang pasti ia akan melakukan rencana gila yang ada dipikirannya.Mengambil beberapa darah hewan Iblis yang berceceran, Luo Xiang segera memotong Daun Suri yang ada disekitarnya, untuk menjalankan rencananya. Kini Luo Xiang membuat rujak menggunakan darah dan daun tersebut, Setelah selesai, ia menyebarkan racikan rujak aneh itu. Namun beberapa saat, tanah disekitar Luo Xiang bergetar hebat. Bukannya takut akan terjadi sesuatu, Luo Xiang malah tersenyum misterius saat derap kaki tersebut bergerak kearahnya. “Hehehe... Pemburuan dimulai!” Benar saja setelah ucapannya selesai,
"Dan ini..."Swoooosh! Api hitam menari nari ditangan Luo Xiang. Menganalisis kekuatan api tersebut, Luo Xiang sedikit merasa familiar saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api ini. "Bukankah ini api Pelahap Langit!" kejutan terlihat dikedua mata Luo Xiang. Ditengah rasa keterkejutannya, Luo Xiang teringat akan pemilik api Pelahap Langit sebelumnya. Senyum tipis terukir disaat mengingat sosok Pangeran Iblis Hai Long yang telah tewas ditangannya.'Sayangnya api ini sudah tidak berada dimasa kejayaannya... Karena telah menjadi milikku, kupastikan kau akan menjadi salah satu senjata rahasiaku kelak...' gumam Luo Xiang merasa senang. Setelah menyimpan kembali api Pelahap Langit kedalam tubuhnya, kini Luo Xiang harus berpikir bagaimana cara keluar dari jurang yang dalam ini. Karena bagaimanapun, jurang ini terlihat sangat gelap. Bahkan, tidak ada cara jalan keluar kecuali harus menaiki dinding jurang tersebut. Swuuuuush! Memilih untuk menaikan ranah Kultivasinya, Luo X
"Tebasan Pedang Setan!" Wei Ho berteriak sembari melepaskan serangan pedangnya. Swuuuush! Memutarkan tubuhnya, Luo Xiang menggunakan pedangnya untuk menahan lesatan energi pedang. Baaams! Fluktuasi energi terjadi, debu seketika beterbangan. Melihat jurusnya mengenai target, Wei Ho mengira telah berhasil membunuh Luo Xiang. "Lihatlah! Hanya sampah saja kalian sudah ketakutan!"Debu yang berterbangan mulai menghilang, kini keempat rekan Wei Ho tidak menanggapi ucapan Wei Ho, melainkan mereka menelan ludah secara bersamaan disaat Luo Xiang telah berada dibelakang tubuh Wei Ho. Terlihat seperti menggunakan bahasa isyarat. Keempat rekan Wei Ho hanya bisa memelototi Wei Ho menggunakan mata mereka. Melihat reaksi rekannya, Wei Ho tidak bodoh. Dengan cepat ia memutarkan tubuhnya. Namun hanya beberapa detik, pandangannya seketika berubah menjadi gelap. Dan untuk terakhir kalinya, Wei Ho tidak bisa menggerakan tubuhnya. "Ka-kau membunuh...""Pergilah sebelum giliran kalian tiba!"Ancaman
"Langkah Pedang Hantu!" Luo Jin mengeluarkan jurus berpedangnya. Swuuuush! Bagaikan hantu, Luo Jin bergerak Zig Zag dengan kecepatan yang cukup mengejutkan bagi Luo Xiang. Namun, pengalaman bertarung Luo Xiang melebihi dari Luo Jin itu sendiri. Hingga semua gerakan jurus itu mampu dihindari dengan baik oleh Luo Xiang. "Bocah ini..."Swuuuush! Klaaang! Melihat celah pada jurus kakeknya, Luo Xiang segera memutarkan tubuhnya, sembari menyerang dengan pedang, tepat di tengah mata pedang milik Luo Jin. Hingga membuat pedang ditangan Luo Jin harus patah menjadi dua bagian. "Ini... ""Kek kamu kalah!"Luo Jin mengangguk, sudah jelas jika dilanjutkan dirinya lah yang kalah. Namun, Luo Jin tidak bisa berpikir jernih semenjak kapan cucunya ini memiliki teknik ilmu berpedang semengerikan ini. "Apa kakek masih mau menahanku bertarung dengan Han Lu?""Tentu tidak... Jika kau sudah membulatkan tekad, kakek hanya bisa menyetujuinya."Setelah berbincang panjang lebar, keduanya memutuskan untuk k
Kedua tetua dari klan Wei terdiam, keduanya mulai saling pandang dan akhirnya menganggukan kepalanya secara kompak. "Hahaha! Jika itu keinginan kalian, kami benar benar akan membuka surat terbuka untuk berperang!"Baaams! Wei Tian segera meledakan sebuah bola kecil. Hanya hitungan detik, muncul asap yang merupakan pengalihan keduanya untuk kabur. Swuush! Hanya beberapa detik, keduanya telah lenyap dari pandangan. Melihat kepergian mereka, apalagi tidak ada jejaknya, Luo Jin sedikit bisa meredakan kemarahannya. "Han Yu... Jika kau tidak menyentuh Luo Lan, mungkin aku tidak ingin meminta nyawamu... Namun kenyataannya kamu telah melakukan hal yang tidak seharusnya kamu lakukan... Jadi, serahkan nyawamu... Atau pembantaian massal akan menjadi bayarannya di klan Han...," ucap dingin Luo Jin. Han Yu yang tahu tidak bisa berbuat apapun, apalagi melihat lima tetua dari klan Luo yang pastinya lebih kuat darinya itu memejamkan matanya. "Baiklah aku akan...""Tunggu!" Luo Xiang memotong pe